Berdasarkan putusan pengadilan pada 17 Februari 2021, artis Tsania Marwa dinyatakan berhak mengasuh kedua anaknya, Syarief dan Shabira. Namun, harapan tersebut belum terwujud lantaran saat penjemputan di kediaman Atalarik Syach pada Kamis silam, tak berjalan sesuai dengan yang direncanakan.
Pesinetron ini hanya mampu bertemu dengan kedua anaknya selama 10-15 menit. Dua buah hati Tsania dan Atalarik tak mau keluar kamar untuk bertemu ibundanya. Bahkan, mereka tak mau ikut dengan Tsania dan bertanya apakah sang ibu datang untuk menculiknya? Pernyataan tersebut tentu menghancurkan hati Tsania. Baginya tak mungkin anak 8 dan 5 tahun punya kosakata menculik jika tak ada yang menyinggung sebelumnya.
ADVERTISEMENTS
Ketika dijemput, kedua anaknya mengaku ketakutan. Di sisi lain Tsania pun tak mau berburuk sangka dengan situasi yang dihadapinya
Diketahui pemain film “Dalam Mihrab Cinta” ini telah tunduk pada ketentuan, yakni menjemput sang anak tanpa membawa ponsel dan tas. Namun, pil pahit harus ia terima ketika Syarief dan Shabira justru ketakutan saat sang ibu datang menemui.
“Anak-anak udah segitunya langsung, katanya aku mau culik. Menurut aku untuk anak umur lima tahun sama delapan tahun bisa keluar kata-kata nyulik itu kan nggak mungkin dari pikiran sendiri. Pasti ada pihak-pihak yang pernah membahas masalah culik menculik itu jadi sampai anakku ngomong kayak begitu,” paparnya seperti dikutip dari YouTube KH Infotainment, Minggu (2/5/2021).
Ia pun menjelaskan tak mau berburuk sangka, hanya saja masih merasa ada kejanggalan. Lantas ibu dua anak ini mengaku hatinya hancur. Sebab tak ada ibu yang tega untuk menculik anak sendiri. Sebelum pejemputan, sebenarnya ia berharap ada mediasi bersama KPAI dan pihak mantan suami. Namun pihak sana diketahui tutup pintu dan tak memberikan kesempatan mediasi.
Dalam keterangan di Instagram, Tsania pun memberikan pesan bahwa suatu saat ketika anaknya dewasa mereka akan tahu dan mengerti perjuangan sang ibunda. “Makasih untuk momen beberapa menit yang kalian kasih ke umi kemarin. Umi tidak pernah ninggalin kalian nak!,” tulisnya.
Menaggapai hal tersebut banyak warganet yang berkomentar jika sikap sang anak juga dipengaruhi orang sekitar. Mereka pun mendoakan semoga permasalahannya cepat berakhir.
“Susahnya anaknya gak mau, udah didoktrin kalau uminya datang mau nyulik. Aparat pun gak bisa berbuat apa-apa karena menyangkut psikologi anak,” komentar Novie***.
“Pihak Atalarik sekaluarga mungkin punya alasan lain sehingga anaknya dilarang ketemu ibunya ya. Memang sedih sih kalau punya orang tua broken home,” imbuh akun Witem***
ADVERTISEMENTS
Di sisi lain Atalarik menyayangkan penjemputan yang dilakukan Tsania secara ramai. Menurutnya sang anak sampai tertekan dengan banyak orang yang mendatangi rumah
Atalarik menyayangkan terkait proses eksekusi hak asuh anak yang dilakukan saat Ramadan, hingga berujung Tsania Marwa gagal membawa anak-anaknya. Diketahui saat penjemputan terlihat petugas kepolisian hingga pihak pengadilan yang datang ke rumah Atalarik. Menurut Atalarik Syah, anak-anaknya sampai stres ketika melihat banyak orang mendatangi rumahnya.
Ibunda Atalarik juga sempat membentak dan menuding Tsania Marwa pantasmendapat penolakan dari dua anaknya, lantaran ia beranggapan Tsania lebih dulu tega meninggalkan Syarief dan Shabira. Pernyataan itu pun ditanggapi tegas oleh Tsania Marwa menyebut bahwa dari awal tak diberi akses untuk bertemu. Apalagi penyerahan hak asuh anak tak diindahkan dari yang seharusnya 25 Februari 2021.
“Umi tidak pernah ninggalin kalian nak! Umi keluar dari rumah itu secara baik-baik membawa kalian, tapi kemudian diambil paksa sama mereka, dan setelah itu tidak diberi akses sampai detik ini. Jadi untuk semua fitnah yang bilang Umi ninggalin kalian itu tidak benar,” pungkasnya.