Keluarga Tasya Kamila dan Randi Bachtiar dikenal sebagai figur publik yang kerap memberikan inspirasi. Belum lama ini sang suami bahkan melanjutkan pendidikan S2 di Colombia University, New York, Amerika Serikat. Tasya pun kala itu memutuskan untuk menetap di sana sebagai bentuk dukungannya.
Namun, setelah satu bulan menemani suaminya, perempuan berusia 28 tahun tersebut memutuskan untuk kembali ke Jakarta. Keputusan ini rupanya juga membuat beberapa fans penasaran, hal ini dibuktikan dari pertanyaan yang datang di salah satu Instagram Story Tasya Kamila belum lama ini. Melalui unggahan di laman media sosial, Tasya mengungkap alasan utama tak menetap di New York.
ADVERTISEMENTS
Tak mau egois, Tasya lebih memilih LDR 1,5 tahun dengan beragam pertimbangan. Salah satunya perihal pengasuhan kepada Arrasya
Dalam unggahan di Instagram, Tasya membagikan video singkat kepulangan ke Indonesia dengan anak dan sang ibu. Bersamaan dengan hal tersebut, penyanyi yang mengawali karier sejak kecil ini menjelaskan alasan tak menetap di Amerika Serikat. Pertama, Tasya masih harus memenuhi sejumlah pekerjaannya di Jakarta.
“Karena aku punya karier di Indonesia, dan untuk saat ini belum mau ninggalin kerjaan di Jakarta,” papar Tasya dikutip dari Instagram Story, Senin (20/9).
Pada Agustus silam, ia dan Randi Bachtiar juga mengajak putranya, Arrasya yang berumur 2 tahun ke New York. Selama menetap di sana ia sekaligus mengobservasi bagaimana pengasuhan kepada sang putra mengingat ia juga mempunyai keinginan untuk bekerja. Selama rentang waktu itulah, ia merasakan sulitnya menjaga anak yang sedang aktif-aktifnya di tengah kesibukan Randi dan Tasya.
Ditambah lagi, jika pelantun lagu “Libur Telah Tiba” ini ingin mengurus anak sambil bekerja, maka ia harus merekrut seorang pengasuh atau memasukkan buah hatinya ke daycare. Hal ini yang masih menjadi kekhawatiran Tasya.
“Karena aku punya toddler, liat aja ini kelakuannya (yang aktif), support system kita adanya di Jakarta. Sebulan di NYC terbukti, hampir tidak mungkin untuk Randi dan saya bekerja sembari memberikan pengasuhan kepada Arr. Lagian juga New York bukan kota yang friendly untuk besarin anak, sih, menurutku,” sambungnya.
Meski ibunda Tasya ikut ke New York, tetapi ia mengatakan bahwa sang ibu tak bisa membantu menjaga sang cucu lantaran obesitas yang mebuat lutut kakinya bermasalah dan sulit untuk berjalan.
ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS
Tahu sulitnya membagi fokus secara bersamaan, Tasya ingin berikan kesempatan kepada Randi menjadi mahasiswa
Alasan terakhir, tak menetap bersama Randi di Amerika Serikat karena Tasya ingin memberikan kesempatan sang suami merasakan jadi mahasiswa seutuhnya. Menurutnya jika keluarga mereka menetap di sana, fokus Randi akan terbagi dan bahkan terlihat menyulitkan. Mengingat Arrasya yang sangat dekat dengan sang ayah dan kerap mengajak untuk bermain bersama.
“Mau kasih kesempatan Randi buat ngerasain jadi mahasiswa seutuhnya, bukan jadi bapak-bapak,” pungkas Tasya.
Tasya percaya bahwa dengan teknologi modern seperti sekarang, menjalani long distance marriage bukanlah hal yang sulit. Dirinya dan suami bisa tetap berinteraksi dengan mudah. Mereka yakin bahwa perjalanan kali ini dapat dilalui bersama-sama.
“1,5 tahun dengan bolak-balik beberapa bulan sekali, bisalah kita InsyaAllah, bismillah,” tulisnya.
Seperti diketahui Randi Bachtiar melanjutkan kuliah S2 jurusan Teknik Mesin di tempat yang sama dengan Tasya Kamila dulu berkuliah. Randi tak menampik bahwa keinginannya melanjutkan kuliah S2 di Colombia University juga terinspirasi dari sang istri.
Pilihan Tasya yang tak mau egois ini memang patut diacungi jempol. Kita doakan semoga Randi Bachtiar lancar dengan studinya di New York sehingga bisa kembali berkeumpul dengan keluarga tercinta di Indonesia.