Kabar bahagia datang dari pasangan selebritas Tarra Budiman dan Gya Sadiqa yang baru saja dikaruniai putri kedua di Rumah Sakit Bunda Jakarta, pada Jumat (2/9) kemarin. Bayi perempuan yang diberi nama Kayma Jayna Agyra ini lahir melalui proses persalinan caesar.
Bagi Tarra dan Gya sebagai orang tua yang sebelumnya sudah dikarunia anak perempuan, pengalaman kali ini tentu bisa lebih santai saat mengurus bayi mereka. Kendati demikian, Tarra tetap memiliki kekhawatiran tersendiri saat memberikan kasih sayang kepada kedua putrinya nanti.
ADVERTISEMENTS
Tarra Budiman ungkap trauma masa lalu yang membuatnya ketakutan tak bisa adil pada kedua putrinya
Sebelumnya, kabar bahagia keluarga Tarra dan Gya memang sudah dibagikan keduanya di Instagram mereka, beberapa hari yang lalu. Sederet foto saat proses persalinan di ruang operasi memperlihatkan perjuangan Gya saat melahirkan putri kecilnya. Melansir dari Detik Hot saat jumpa pers pada Minggu (4/9), Tarra mengungkap persiapan ia dan Gya sebelum kelahiran putri kedua mereka.
Ternyata nggak hanya mempersiapkan Gya dan memastikan kondisi sang bayi dalam kandungan, tapi juga mempersiapkan anak pertama mereka Kalea Jada Agyra untuk menjadi seorang kakak. Tarra nggak memungkiri bahwa ia takut jika Kalea merasa cemburu setelah kehadiran sang adik, karena ia sebagai orang tua nggak bisa berlaku adil.
“Saya juga berusaha menyesuaikan kakanya karena beberapa bulan sebelum Gya lahiran, punya ketakutan gimana nih sebagai orang tua dengan dua anak bisa adi enggak ya,” kata Tarra Budiman saat jumpa pers, dinukil dari Detik Hot, Senin (5/9).
Kekhawatiran Tarra ini bukan tanpa alasan. Pasalnya, Tarra punya pengalaman kurang menyenangkan di masa lalunya karena merasa diperlakukan nggak adil dengan saudara kandungnya oleh orang tua.
“Namanya orang tua, takut kan, kayak dulu aku sama kakak aku kadang suka dibedain, tuh lihat kakak kamu, mungkin trauma kali ya,” ungkap Tarra.
ADVERTISEMENTS
Tarra berusaha mengatasi kekhawatiran itu dengan berkonsultasi pada dokter
Sebagai seorang ayah yang nggak ingin kejadian buruk di masa lalunya dialami juga oleh sang anak, Tarra berusaha memastikan kekhawatirannya itu nggak terjadi. Ia dan Gya kompak nggak hanya memastikan kondisi kesehatan bayi dalam kandungan, tapi juga mempersiapkan diri masing-masing untuk menjadi orang tua yang baik, serta memastikan Kalea juga siap menjadi kakak.
“Saya ngobrol sama dokter, setiap kali kontrol. ‘Dok gimana sih (caranya) adil ke anak?'”, tutur Tarra.
Sebagai seorang ayah, Tarra nggak ingin terlihat lebih menyayangi salah satunya, dan membuat yang satunya lagi jadi iri. Padahal, ia paham setiap orang tua mungkin nggak bermaksud berat sebelah, tapi kadang anak merasa demikian. Hal inilah yang membuat Tarra semakin khawatir nggak bisa adil.
Selain berkonsultasi, Tarra dan Gya juga berusaha melibatkan Kalea saat sang adik masih dalam kandungan. Hal ini supaya Kalea sebagai kakak bisa menerima kehadiran adiknya. Apalagi, di usia 4 tahun ini Kalea sudah cukup mengerti saat diberi penjelasan untuk menyayangi adiknya.
“Alhamdulillah Kalea udah bisa nerima adiknya. Dari awal pun dia udah diajarin, udah diikutin, invloved langsung bentar lagi akan ada adik, bentar laki Kalea bakal ngajarin adiknya ya, ngajakin main adiknya,” terang Tarra.
Usai menghadapi kekhawatiran itu, dan belajar menjadi orang tua yang adil, Tarra dan Gya lebih bisa menjalani peran sebagai orang tua dua anak dengan lebih enjoy. Bahkan keduanya, merasa lebih ringan dan jauh dari stres saat mengurus kedua anaknya bersama-sama. Selamat ya untuk Tarra dan Gya!