Belakangan ini dunia hiburan dihebohkan dengan kontroversi grup komedi baru yang bernama Warkop yang memiripkan diri dengan grup komedi terdahulu, yakni Warkop DKI. Warkopi beranggotakan tiga pemuda bernama Sepriadi Chaniago, Alfred atau Dimas, dan Alfin Dwi Krisnandi. Sepriadi disebut mirip dengan Dono, Alfred mirip Kasino, dan Alfin mirip dengan Indro. Sayangnya, Memiliki wajah yang sama bukan berarti kedatangan mereka di dunia hiburan memiliki jalan yang mulus.
Warkopi mengalami kontroversi terkait hak kekayaan intelektual (HAKI) yang telah dimiliki oleh pihak Warkop DKI. Kontroversi tersebut kini mulai menemui titik terang. Lembaga Warkop DKI membuka peluang untuk menyelesaikan masalah dengan Warkopi secara damai dan kekeluargaan dengan sejumlah persyaratan yang harus diikuti.
ADVERTISEMENTS
Syarat utama penyelesaian masalah adalah Warkopi harus mengganti nama dalam waktu 7 hari
View this post on Instagram
Dilansir dari hot.detik.com, persyaratan ini berlaku sejak pernyataan dibacakan pihak Lembaga Warkop DKI melalui jumpa pers secara virtual, Rabu (6/10). Sehingga pihak Warkopi harus mengganti nama sebelum tanggal 17 Oktober 2021.
Pihak Warkop DKI sendiri menyatakan bahwa masih ingin memegang nilai sebagai orang Indonesia yang lebih dulu menyelesaikan masalah dengan jalan kekeluargaan sebelum merambah ke jalur hukum. “Jadi sampai sekarang kita masih mengedepankan kalau orang Indonesia itu menyelesaikan secara kekeluargaan,” kata Hanna Sukmaningsih selaku anak mendiang Kasino dalam jumpa virtual tersebut.
ADVERTISEMENTS
Tak hanya mengganti nama, pihak Warkop DKI meminta warkopi menjelaskan secara lengkap tujuan dan harapan Warkopi untuk ke depannya
Hanna mengungkapkan bahwa pihak Warkop DKI juga meminta Warkopi untuk mengirimkan email mengenai tujuan dan harapan lengkap secara rinci. Permintaan tersebut telah dikirimkan oleh pihak Warkop DKI beberapa waktu yang lalu, hanya saja belum dibalas sampai saat ini oleh pihak Warkopi. Dalam jumpa pers tersebut pula pihak Warkop DKI meminta Warkopi untuk menghentikan kegiatan sebelum semuanya beres.
Hanna berharap agar Warkopi segera memenuhi permintaan dan persyaratan sebelum datang bersilaturrahmi ke pihak Wakop DKI. “Kalau dari lembaga, saya rasa kalau mau silaturahmi kita minta apa yang kita minta sebelumnya dilakukan dulu,” kata Hanna.
ADVERTISEMENTS
Mengapresiasi permintaan maaf, pihak Warkop DKI tetap minta Warkopi patuhi permintaan mereka selaku pemegang HAKI
View this post on Instagram
Pernyataan serupa disampaikan oleh Satrio Sarwo Trengginas selaku anak mendiang Dono. Ia meminta Warkopi menuruti permintaan Lembaga Warkop DKI selaku pemegang HAKI Dono, Kasino, dan Indro.
Lebih lanjut, Satrio mengapresiasi permintaan maaf dari Warkopi terkait masalah yang ditimbulkan. Ia menegaskan bahwa masalah ini masih bisa diselesaikan secara baik-baik bila Warkopi menjalankan permintaan tersebut.
ADVERTISEMENTS
Bukan tanpa alasan, sikap seperti ini merupakan bentuk profesionalitas Warkop DKI pada Falcon yang hingga kini masih memiliki kontrak eksklusif dengan mereka
View this post on Instagram
Hanna Kasino menjelaskan bahwa sikap yang pihak Warkop DKI ambil adalah bentuk profesionalitas mereka kepada Falcon Pictures yang sudah meneken kontrak eksklusif. Meski begitu, Hanna menegaskan bahwa pihaknya tidak mengatasnamakan Falcon dalam masalah tersebut.
“Saya nggak berani mengatasnamakan Falcon, jadi nggak tahu sikap mereka gimana, saya ingin Falcon melihat bahwa kami di sini profesional dan tegas agar sejalan dengan Falcon,” ujar Hanna dalam jumpa pers virtual.
Dengan adanya kontroversi ini semakin membuka mata kita perihal hak kekayaan intelektual (HAKI) yang nampaknya masih belum begitu diperhatikan di Indonesia. Semoga bisa menjadi pelajaran ya untuk SoHip sekalian~