Kabar tak mengenakkan lagi-lagi datang dari Ustaz Yusuf Mansur. Pada Senin (20/6), kediamannya di kawasan Cipondoh, Kota Tangerang didatangi puluhan orang. Diketahui, mereka merupakan pengurus dan jemaah Masjid Darussalam Kota Wisata Cibubur.
Puluhan orang itu datang ke rumah Yusuf Mansur karena merasa ditipu terkait kasus investasi batu bara. Oleh karena itu, mereka meminta kejelasan atas investasi yang mereka berikan. Namun, sang ustaz justru tidak menemui massa dan keberadaannya dipertanyakan.
ADVERTISEMENTS
Rumah Yusuf Mansur digerebek massa sekitar 30 orang
Kediaman Yusuf Mansur didatangi sekitar 30 orang dari jemaah Masjid Darussalam Kota Wisata Cibubur pada Senin (20/6) sekitar pukul 09.00 WIB. Mereka menyerbu rumah sang ustaz bersama Yayasan Pelita Lima Pilar untuk meminta ganti rugi dari hasil investasi batu bara senilai miliaran rupiah.
Berdasarkan keterangan kepolisian, massa yang hadir di rumah Yusuf Mansur hanya menyampaikan aspirasi, tanpa melakukan tindakan anarkis.
“Situasi kondusif, tidak ada anarkis enggak ada. Hanya menyampaikan aspirasi saja,” kata Kapolsek Cipondoh Kompol Ubaidillah dilansir dari CNN, Senin (20/6).
Tak berlangsung lama, aksi protes tersebut hanya berlangsung sekitar 10 menit saja. Pasalnya, mereka tidak bisa bertemu dengan Yusuf Mansur di lokasi. Para jemaah itu hanya bertemu dengan pengacara sang ustaz sebelum akhirnya bubar.
ADVERTISEMENTS
Mereka menuntut kejelasan soal investasi batu bara senilai miliaran rupiah
Kedatangan massa ke rumah Yusuf Mansur tersebut bukan tanpa alasan. Mereka sebelumnya mengaku sempat dua kali mengundang sang ustaz untuk bertemu untuk mediasi, tetapi akhirnya tidak datang. Oleh karena itu, mereka datang ke rumahnya secara ramai-ramai untuk menanyakan soal investasi.
“Kan tidak semua orang yang punya kaitan dengan Yusuf Mansur secara fisik berani menghadapinya. Premannya aja banyak tadi di sana. Tuntutan, pasti yang nggak selesai-selesai itu, yang dia (Yusuf Mansur) bohong terus. Misalnya, batu bara, yang melibatkan jamaah Masjid Darussalam Kota Wisata Cibubur itu 250 orang,” kata Sekretaris Pelita Lima Pilar Herry Joesoef.
Investasi batu bara yang menjadi akar permasalahan ini merupakan program yang diinisiasi oleh Yusuf Mansur. Para investor dalam program tersebut terdiri dari 250 jemaah dan pengurus Masjid Darussalam Kota Wisata Cibubur. Menurut Herry, ratusan orang tersebut sudah menyerahkan uang investasi sejak tahun 2009-2010 dan terkumpul hingga Rp46 miliar. Namun, hal itu tidak diakui oleh Yusuf Mansur.
“Padahal dia menjadi Komisaris Utama PT Padi Partner Perkasa, PT di mana tambang batu bara itu bernaung. Ternyata kan produknya enggak ada. Itu sudah 12 tahun sejak investasi,” tambahnya.
Herry menjelaskan bahwa Yusuf Mansur pernah berkata ada uang yang dikembalikan ke satu orang. Namun, ayah Wirda Mansur itu tidak dapat menunjukkan bukti pengembalian uang tersebut.
ADVERTISEMENTS
Keberadaan Yusuf Mansur saat massa mendatangi rumahnya dipertanyakan
Keberadaan Yusuf Mansur saat massa mendatangi rumahnya kemudian menjadi pertanyaan. Polisi menyebut bahwa Ia sedang berada di Yaman, sementara pihak lain mengatakan bahwa sang ustaz tengah berada di Singapura bersama keluarganya.
“Kita datangi, ngacir. Enggak tahu kabur ke mana. Satu versi, versi polisi menyebut bahwa dia ada di Yaman. Versi yang lain, saya dapatkan, dia kabur sama keluarganya ke Singapura sekarang. Nggak tahu yang benar yang mana,” ungkap Herry.
Tak berhasil menemui Yusuf Mansur di rumahnya, publik pun kemudian mempertanyakan langsung keberadaan sang ustaz di Instagram. Dalam unggahan terbaru Yusuf Mansur, warganet menanyakan hingga menyindir tentang keberadaannya. Bahkan, tak sedikit dari mereka juga mengungkapkan kekecewaannya karena tindakannya yang dinilai tidak mencerminkan seorang ustaz.