Bermula dari polemik harta warisan mendiang Lina Jubaedah, konflik antara Rizky Febian dan Teddy Pardiyana seolah tak menemui pangkal penyelesaian. Sempat dikabarkan telah berdamai beberapa waktu lalu, nyatanya kisruh di antara mereka masih berlanjut. Kabar terbaru, Rizky Febian justru melaporkan ayah sambungnya itu ke polisi. Sontak publik pun terkejut mendengar kabar tersebut. Apalagi masih cukup segar di ingatan publik kalau Teddy enggan mengungkit lagi warisan almarhum Lina, istrinya.
Apa yang sebenarnya terjadi antara Rizky dan Teddy? Yuk, langsung cek aja.
ADVERTISEMENTS
Selalu ingkar janji untuk mengembalikan aset yang dimiliki Rizky Febian, Teddy akhirnya diperkarakan ke polisi
Dibenarkan oleh pihak Kabid Humas Polda Jabar Kombes Erdi A. Chaniago, laporan Rizky Febian sudah diterima pihak kepolisian sejak hari Sabtu 20 Maret 2021. Dalam laporan itu, Rizky menggugat Teddy karena tak kunjung memgembalikan aset hasil jerih payahnya selama ini. Seperti diketahui, Teddy selalu mengingkari janjinya sendiri. Alhasil kesabaran Rizky telah mencapai batas. Ia pun tak segan membawa kasus tersebut ke jalur hukum.
“Itu harta-harta yang dimiliki oleh anak-anak Kang Sule semuanya. Makanya ada nama Rizky Febian, ada nama ibu almarhumah, itu harta yang didapat saat nikah sama Kang Sule,” terang Fery Hudaya, kuasa hukum Rizky, Kamis (25/3).
Tak ada hubungannya dengan harta warisan mendiang sang ibu, masalah kali ini murni berkaitan dengan aset milik Rizky. Menukil dari CNN Indonesia, awalnya Rizky menitipkan uang kepada Lina. Semasa hidupnya, Lina mengelola uang Rizky dan membeli aset-aset berharga seperti rumah, ruko, 32 indekos, toko material, usaha grosir, dan tanah. Setidaknya ada 12 aset Rizky yang masih dipegang Teddy termasuk uang penjualan rumah seharga Rp1,5 miliar, perhiasan senilai Rp2 miliar, dan hasil penualan mobil seharga Rp120 juta.
ADVERTISEMENTS
Tak ada iktikad baik dari Teddy, Rizky membawa masalah itu ke jalur hukum untuk meminta kejelasan aset bernilai miliaran miliknya
Melansir Kompas, sejak tanggal 1 Maret lalu tidak ada iktikad baik dari Teddy. Pihak Rizky sudah menunggu sepekan. Sesuai pertemuan terakhir mereka, Teddy tidak akan mengungkit soal harta warisan. Ia pun bersedia mengembalikan aset dan sejumlah uang milik Rizky dalam waktu seminggu. Tapi Teddy tidak segera mengembalikan aset yang diminta Rizky.
Tak tahu menahu soal nasib aset dan uangnya yang didapatkan susah-payah, Rizky menuntut kejelasan pada Teddy. Hampir setahun berlalu, ia tidak mendapatkan bukti dan data resmi terkait harta tersebut. Misal asetnya benar-benar dijual oleh Teddy, ia meminta kuitansi. Jadi ada bukti nyata yang diterima Rizky, bukan cuma lembaran data aset saja. Semula Rizky ingin menyelesaikan perkara dengan cara kekeluargaan. Tapi Teddy tak merespons. Mau nggak mau, jalur hukum menjadi pilihan.