Selebgram Rachel Vennya mengenang masa-masa dulu ketika kariernya di media sosial diwarnai dengan komentar positif warganet. Mereka menyemangati dan mendukung setiap kegiatan yang ia lakukan.
Setelah ia tersandung kasus hukum pelanggaran karantina, deretan komentar positif itu berbalik menyerang dan menghujat dirinya. Saat itulah, Rachel baru menyadari betapa berharganya kata-kata semangat yang dulu pernah ia dapatkan.
ADVERTISEMENTS
Rachel Vennya saat ini lebih banyak mendapat hujatan dari warganet
Meskipun dulu jumlahnya lebih banyak, Rachel Vennya mengaku tidak terlalu mempedulikan komentar positif itu. Ia justru lebih terpukul dengan hujatan warganet yang jumlahnya lebih sedikit.
“Aku tuh dulu banyak yang nyemangatin. Trus aku kadang fokusnya lebih sama komentar yang jelek. Jadi, kalau misalnya ada 1000 komen yang bagus, 2 yang jelek. Aku kepikiran sama yang duanya. Aku lupa kalau ada si 1000 ini,” ucap Rachel, dikutip dari YouTube RANS Entertainment.
Rachel kembali menghargai komentar positif warganet setelah ia diberi cobaan hidup yang lebih berat lagi. Ucapan semangat yang dilontarkan lebih terasa bermakna ketika ia berjuang menghadapi kasus hukumnya.
“Nah, dengan berjalannya waktu roda berputar ya. Sekarang (kondisinya) 1000 komen jelek ya, trus ada 3 komen bagus. Nah aku sekarang mencoba fokus ke 3 yang bagus itu. Walaupun yang 1000 ini bisa bikin kepala aku kena mental,” lanjutnya.
ADVERTISEMENTS
Rachel Vennya belajar mensyukuri setiap kebahagiaan kecil yang ia dapatkan
Mendengar jawaban Rachel, Nagita Slavina mengingatkan betapa pentingnya bersyukur. Ketika hidup sedang baik-baik saja kadang beberapa orang lupa memaknai kebahagiaan kecil yang terjadi.
“Kadang kita tuh suka nggak bersyukur sama yang kemarin-kemarin. Ternyata di saat kayak gini baru bisa ngerasain ternyata support kayak gitu amat besar meskipun cuma sedikit. Di saat (hidup) kita lagi kayak bagus, kita take it for granted semuanya. Sekarang, kita bener-bener bisa ngerasain orang bisa setulus itu,” ujar Nagita.
Mantan istri Niko Al-Hakim ini semakin dibuat terharu karena masih ada warganet yang mendukungnya pada saat-saat terendah dalam hidup.
“Jadi aku baca yang bagus tuh sampai menitikkan air mata. Apalagi kalau mereka sampai nyemangatinnya berbait-bait. Kadang aku juga nggak tahu mau bales gimana,” ungkap Rachel.
Saat ini, Rachel merasa sudah jadi pribadi yang lebih kuat karena tempaan masalah hidup yang dialaminya. Kedua anaknya, Xabiru dan Chava jadi sosok sumber harapan terbesar bagi Rachel.