Perjalanan religi atau proses seseorang dalam mengenal Tuhan sering kali menjadi inspirasi banyak orang. Seperti perjalanan religi Ayana Moon, seorang selebgram dan mualaf asal Korea Selatan. Ayana harus berjuang keras sebelum dan sesudah menjadi mualaf untuk bisa belajar Islam lebih dalam.
Jatuh bangunnya perjuangan Ayana hingga saat ini bisa menjalani ibadah sebagai umat Muslim patut menjadi inspirasi. Nggak mudah bagi Ayana untuk memutuskan menjadi mualaf di usia remaja, ditentang orang tua, hingga harus berhijrah ke negara mayoritas muslim untuk bisa belajar Islam lebih dalam. Yuk simak cerita perjalanan religi Ayana dari awal ia mengenal Islam hingga proses hijrahnya ke Indonesia.
ADVERTISEMENTS
Sebelum menjadi mualaf, Ayana dan keluarga nggak memeluk agama apa pun. Bahkan, Ayana harus belajar Islam sendiri sejak SD
Perempuan bernama lengkap Ayana Jihye Moon mengaku nggak punya agama sejak kecil. Begitu pula seluruh keluarganya. Mereka sama sekali nggak memeluk agama apa pun. Ayana kecil mulai tertarik dengan Islam dari tayangan televisi yang ia tonton dan dari cerita keluarganya yang sering melakukan perjalanan ke negara-negara muslim.
“Waktu itu saya masih SD, tapi saya suka belajar tentang budaya dan baca buku. Jadi saya juga nonton news di TV. Waktu itu ada perang Irak, saya nonton ada wanita muslim pakai jilbab dan solat, menurut saya itu aneh banget”. Ujar Ayana dikutip dari YouTube Rans Entertaiment.
ADVERTISEMENTS
Anggapan aneh menurut Ayana tentang Islam justru membuat ketertarikannya pada Islam semakin kuat hingga ia ingin belajar Islam
Ayana kecil sangat heran pada orang-orang Muslim yang ia tonton di TV, mereka berpakaian tertutup, melakukan solat dan nggak makan babi. Sementara di Korea Selatan yang Ayana tahu, semua orang makan babi tanpa ada larangan. Bagi Ayana hal tersebut sangat aneh, tapi rasa aneh tersebut membuat Ayana penasaran dan mempelajari Islam sebagai ‘budaya’.
“Waktu itu saya pikir babi itu enak banget, tapi kenapa orang Islam nggak makan babi? Karena pengen tahu, jadi saya belajar Islam, tapi sebagai budaya selama 10 tahun. Setelah itu saya masuk Islam ketika saya masih SMA,” imbuh Ayana.
ADVERTISEMENTS
Keputusan Ayana untuk memeluk Islam membuat teman-teman dan keluarganya kaget. Bahkan sang ayah sempat marah padanya
Ayana memeluk Islam saat usianya 16 tahun, tepatnya pada 29 April 2012. Setelah mengucap syahadat, Ayana memutuskan untuk merahasiakannya dulu dari keluarga. Namun teman-temannya mengetahui saat Ayana menjalankan puasa. Hal ini menjadi masa-masa sulit Ayana, pasalnya teman-temannya nggak bisa memahami kondisinya saat itu. Belum lagi Ayana harus menghabiskan waktu selama 12 jam di sekolah.
Dilansir dari Republika, keluarga Ayana mulai mengetahui bahwa Ayana telah memeluk Islam saat Ayana mengutarakan keinginannya pada sang ayah untuk bersekolah di Mesir. Padahal ayahnya ingin Ayana sekolah di Korea Selatan, Inggris atau Amerika. Keputusan Ayana menjadi Muslim sempat ditentang keras oleh orang tuanya. Bahkan orangtua Ayana sampai nggak mau membiayai pendidikannya.
ADVERTISEMENTS
Ayana berjuang keras mengumpulkan uang untuk bisa berhijrah ke Malaysia. Segala kesulitan hidup di perantauan Ayana hadapi dengan tegar
Setelah keinginannya sekolah di Mesir terpaksa kandas, Ayana bertemu dengan mahasiswa asal Malaysia di Korea Selatan. Saat itu pikiran Ayana terbuka untuk mencari negara mayoritas muslim untuknya belajar Islam. Karena sudah nggak dibiayai orang tua, Ayana menabung sendiri dari hasil bekerja paruh waktu untuk bisa hijrah ke Malaysia.
Berbagai kesulitan Ayana hadapi ketika merantau di Malaysia. Kesulitan finansial membuatnya nggak bisa fokus untuk belajar. Ayana sempat ingin menyerah dan mempertanyaan ujian hidupnya. Di saat kesulitan yang hampir membuatnya depresi, Ayana merasa mendapat pertolongan Allah SWT ketika ibunya datang untuk mengajaknya pulang ke Korea Selatan.
ADVERTISEMENTS
Jalan Ayana untuk memperdalam Islam semakin terasa mudah ketika agenda liburannya ke Indonesia justru membuka jalan rezeki baginya
Sebelum pulang ke Korea Selatan, Ayana memutuskan untuk berlibur ke Indonesia. Siapa sangka jika agenda liburannya justru membawa Ayana untuk hadir di suatu stasiun televisi. Dan hal itulah yang menjadi awal perjalanan Ayana untuk berkarier dan belajar Islam lebih dalam di Indonesia hingga saat ini.