Tak Henti Menangis Setelah Dikunjungi sang Anak, Pembuluh Darah Mata Rey Utami Pecah

Pembuluh darah mata Rey Utami pecah

Kasus “ikan asin” yang menjerat nama presenter Rey Utami dan Pablo Benua, serta Galih Ginanjar, hingga kini masih terus bergulir. Sejak pertengahan tahun lalu, terdakwa yang diberi sebutan “trio ikan asin” ini mendekam di balik jeruji besi. Mereka harus mempertanggungjawabkan video yang mereka buat dan diunggah melalui channel YouTube Rey dan Pablo tersebut.

Kurang lebih setengah tahun berlalu, sidang kasus “ikan asin” ini masih terus berlanjut. Kemarin, ketiganya kembali duduk di ruang sidang untuk melanjutkan proses hukum kasus mereka.

ADVERTISEMENTS

Kembali jalani sidang pada Senin (20/1) kemarin, mata Rey Utami terlihat bengkak. Ternyata pembuluh darah mata sebelah kirinya pecah

Tak Henti Menangis Setelah Dikunjungi sang Anak, Pembuluh Darah Mata Rey Utami Pecah

pembuluh darah mata Rey Utami pecah via www.viva.co.id

Kemarin (20/1), Rey, Pablo, dan Galih kembali menjalani sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Dilansir dari laman kompas.com, sidang kali ini memiliki agenda putusan sela majelis hakim yang akan didengar oleh mereka bertiga sebagai terdakwa. Penampilan Rey kemarin cukup mengundang pertanyaan. Pasalnya, mata sebelah kirinya terlihat bengkak. Sebelum sidang dimulai, Rey menjelaskan kalau ia mengalami pembuluh darah pecah di bagian mata sebelah kiri. Hal tersebut dikarenakan dirinya menangisi sang anak terus-terusan. Rey sangat rindu dengan bayinya yang kini udah berusia 1,5 tahun tersebut. Setelah sekian lama, beberapa waktu lalu Rey akhirnya berkesempatan bertemu dengan sang anak. Ia dan Pablo sampai berurai air mata karena rindu dengan bayi laki-lakinya tersebut.

ADVERTISEMENTS

Sang anak sedang dalam masa tumbuh kembang, Rey merasa sedih nggak bisa berada di sisi buah hatinya tersebut. Ia hingga kini masih mendekam di penjara bersama sang suami

Tak Henti Menangis Setelah Dikunjungi sang Anak, Pembuluh Darah Mata Rey Utami Pecah

masih mendekam di penjara via www.kompas.com

Di satu sisi, Rey merasa khawatir dengan kondisi sang anak. Apalagi anaknya tersebut sedang dalam masa penting pertumbuhan dan juga masa-masa imunisasi. Rey merasa bersalah karena nggak bisa menemani sang anak di waktu-waktu penting seperti ini. Namun apa daya, dirinya kini masih harus mempertanggungjawabkan apa yang telah ia perbuat beberapa waktu lalu.

Semoga menjadi pelajaran berharga untuk kita semua ya untuk bisa menjaga lisan. Karena kita nggak tahu apa efek dari perbuatan kita tersebut.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Pemerhati Tanda-Tanda Sesederhana Titik Dua Tutup Kurung