Nama Muchtar Lutfi mungkin masih terdengar asing di telingamu. Wajar saja, pemilik nama tersebut memilih menggunakan nama Opie Kumis selama berkarier di dunia hiburan Indonesia. Nama Opie Kumis lebih dikenal di Indonesia sebagai pelawak senior yang udah malang melintang di layar kaca.
Pria berumur 62 tahun ini juga identik banget dengan logat Betawi dan kumis tebalnya. Setelah bertahun-tahun wara-wiri di berbagai program TV, akhirnya Opi Kumis membagikan kisah kocak di balik kumis tebalnya itu. Seperti apa kisahnya? Berikut ini selengkapnya.
ADVERTISEMENTS
Keberadaan kumis Opie Kumis berawal dari keisengan sosok orang tua di kampungnya
Opie Kumis mengungkap kisah di balik kumisnya saat hadir sebagai bintang tamu di podcast Bincang Rhoma di kanal YouTube raja dangdut itu. Opie Kumis remaja saat itu belum memiliki kumis. Semuanya bermula ketika sesosok orang tua bernama Haji Hairun menyarankan Opie untuk menumbuhkan kumis. Haji Hairum bahkan mengarahkan cara-cara khusus yang harus dilakukan Opie agar kumisnya tumbuh.
“Dulu ane STM kelas 1 itu belum bekumis. Nah, di kampung ane itu ada namanya Haji Hairun. Pokoknya orang kalo udah ngomong ame die, pasti ketawe. Die sik ngomongnya nggak ketawe, nggak mesem, tapi ngerjain orang.
Nah die (Haji Hairun) liatin muke ane nih, ‘Ente mau bekumis nggak, Pi?’, ane bilang mau, Ji. ‘Ane kasih obat, tapi obatnye nyari sendiri, bikin’. Ane pikir namanya Pak Haji masa boong. Terus ane tanya, pake apa Ji? Die bilang, ‘Ente cari binatang namanya katel’,” kata Opie mengenang masa lalunya.
ADVERTISEMENTS
Opie pun mengikuti seluruh saran Haji Hairun. Mulai dari mencari binatang ketel sampai arahan lainnya
Setelah menyarankan Opie untuk mencari binatang ketel, Haji Hairun membeberkan apa saja yang harus dilakukan pelawak itu agar kumisnya tumbuh. Jadi, binatang ketel itu harus disangrai agar mengeluarkan busa. Saat mendengar arahan itu, Opie sama sekali nggak mencurigai apapun mengingat Haji Hairun adalah seseorang yang bergelar haji. Alhasil, ia ikutin aja seluruh petunjuk yang diberikan.
“Busa itu yang diambil. ‘Jadi lo kerok (kumisnya) biar rapi terus lo pakein. Lo pakeinnya bangsa abis sembayang Isya deh . Mo tidur lo pakein.’ Nah itu ane pake. Namanya Pak Haji, ye ane ikutin,” sambungnya.
Seluruh arahan Haji Hairun akhirnya dilakukan Opie sesuai perintah. Namun, usai busa ketel itu dioleskan, terjadi reaksi gatal di sekitar area kumis Opie. Beberapa jam kemudian, gatal tersebut berubah jadi bercak kemerahan di pinggiran bibir Opie. Reaksi itu pun membuatnya bingung.
“Malem abis sembayang Isya, ane kerok (kumis), ane pakein. Nah jam setengah 9 tuh bibir ane kayak gremet-gremet. Ane pikir ape ini mao numbuh. Setengah 12 nggak kuat ane gremetnye aneh ngaca, ternyata merah tuh. Pinggiran di atas bibir ane merah. Ane pikir kok merah,” imbuhnya.