Presenter sekaligus pendiri Narasi TV, Najwa Shihab dikenal dengan pembawaannya yang karismatik. Sosoknya juga terbilang vokal menyuarakan peristiwa politik, hukum hingga kesehatan mental di tanah air. Baru-baru ini perempuan berusia 43 tahun itu bahkan membagikan opininya mengenai kasus begal pay*dara yang belakangan marak terjadi.
Ia lantas membagikan pengalamannya soal pelecehan di tempat umum yang biasanya menimpa kaum perempuan. Menurutnya kejadian seperti ini tak bisa dibiarkan begitu saja. Sudah semestinya apapun gender yang dimiliki tak perlu lagi merasa takut untuk berjalan seorang diri ataupun mendapat perlakuan yang nyaman ketika berada di luar.
ADVERTISEMENTS
Najwa mengaku pernah dua kali mengalami pelecehan, salah satunya saat menggunakan transportasi umum kala SMA
Dengan kembali marak begal pay*dara membuat Najwa mengingat peristiwa pelecehan. Hal itu diceritakan putri pendakwah Quraish Shihab melalui akun Instagram resmi. Ia mengungkap kejadian tak mengenakan saat menggunakan transportasi umum di kala SMA. “Saya juga pernah mengalaminya. Waktu SMA turun dari angkot, saya pernah dicolek kenek kur*ng ajar,” tulis ibu satu orang anak ini melalui Instagram, Senin (30/5).
Tidak hanya itu saja, belum lama ini bahkan presenter kondang tersebut hampir mengalami kejadian serupa. Namun, kali ini ia berhasil untuk menghindar.
“Belum lama ini, waktu lari pagi di area terbuka, pengendara motor sempat berusaha menggapai, saya menghindar dan menepis tangannya,” pungkas Najwa.
Oleh karena itu, ia mengingatkan bagi siapa saja yang melihat peristiwa pelecehan atau korban itu sendiri untuk berani menghadapinya dengan metode 5 D.
“#CatatanNajwa pernah mengangkat isu ini, tentang pentingnya kita berani menangkal pelecehan seksual dan membantu jika melihat ada korban yang mengalaminya lewat metode 5 D. Ditegur, dialihkan, dilaporkan, ditenangkan, direkam,” lanjutnya.
ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS
Unggahan Najwa pun ramai ditanggapi oleh warganet, tak sedikit yang lantas membagikan hal serupa. Kejadian ini semakin membuktikan jika pelecehan masih ditemukan tanpa memandang gender maupun busana yang dipakai
Tindakan yang sangat tak menyenangkan ini bisa menimpa siapapun, meski kebanyakan yang menjadi korban adalah wanita. Tak mengenal dari kalangan usia, mulai dari anak-anak sampai wanita dewasa. Perilaku seperti cat calling, komentar vulgar, lirikan merendahkan perempuan hingga meminta selfie tanpa busana juga termasuk pelecehan. Dari postingan yang dibagikan Najwa, beberapa warganet pun merasa trauma. Sejalan bahwa tindakan jahat tersebut akan berdampak jangka panjang bagi korban.
“Saya dan adik pernah menjadi korban dari pelecehan serupa, kejadian di jalan raya, di tempat ramai dalam keadaan mengndarai motor pula. Kejadian cuma beberapa detik tapi traumanya nggak hilang bahkan sampai sekarang,” tulis salah satu akun.
Lantas apa yang bisa kita lakukan jika mendapat perlakukan yang tidak senonoh? Pertama, tatap mata pelaku dan kecam tindakannya dengan suara yang jelas dan keras, kedua katakan apa adanya dan jangan terpancing saat pelaku mengelak. Ketiga libatkan orang lain serta dokumentasikan selagi sempat, supaya kamu bisa melaporkannya ke pihak berwenang. Keempat, langsung pergi saja tak perlu membuang waktu untuk meladeninya.
Yang terpenting adalah kejadian seperti ini tak melihat pakaian atau waktu berlangsung. Jangan justru menyalahkan korban, sebab akan bijaksana jika potensial pelecehlah yang harus ditekankan untuk jangan melecehkan siapapun serta menghormati setiap individu. Untuk itu jangan pernah merasa punya wewenang maskulin yang bisa melakukan apa saja tanpa aturan. Semoga kejadian serupa tak terulang lagi, ya dan setiap manusia bisa lebih bijaksana.