Polemik duta Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua masih terus berlanjut hingga detik ini. Bermula dari kritikan dan protes komika Arie Kriting yang menyebut Nagita Slavina sebagai duta PON XX Papua. Menurut suami Indah Pertamasari itu, pemilihan Gigi justru menimbulkan apropriasi budaya karena Gigi bukan orang berdarah asli Papua. Pemilihan tersebut membuat orang Papua semakin terpinggirkan karena selama ini memang jarang disorot.
Protes Arie Kriting itu menuai beragam pendapat. Beberapa selebritas menyatakan dukungan, beberapa lagi menolak argumen Arie. Sementara itu, Raffi Ahmad tak banyak bicara meski nama istrinya terseret dalam polemik duta PON XX Papua. Semula ia memang memilih bungkam, tapi Raffi akhirnya buka suara soal Nagita yang disebut dan dikritik Arie sebagai duta PON XX Papua.
ADVERTISEMENTS
Tanggapi kritikan Arie Kriting soal Nagita yang disebut sebagai duta PON XX Papua, Raffi tegaskan sang istri cuma ikon
Sesuai dengan kritikan yang dilontarkan, Arie menyebut Nagita sebagai duta PON XX Papua. Penunjukan Nagita itu dinilai kurang tepat karena mengecilkan representasi orang Papua di Indonesia. Apalagi orang Papua seolah terlupakan selama ini. Menurut Arie, seharusnya duta PON XX Papua adalah orang asli Papua. Namun Raffi Ahmad membantah kritikan itu. Ia menjelaskan, Nagita bukan duta PON XX Papua seperti yang dikritik oleh Arie.
“Kita bukan duta, kita ikon. Mungkin itu ada missed communication aja. Kita ikon, dutanya Boaz Solossa,” tegas Raffi, saat ditemui di kwasaan Tendean Jakarta Selatan.
Dikutip dari Kompas, Raffi menegaskan Nagita hanyalah ikon PON XX Papua. Sementara itu, pesepak bola Boaz Solossa yang menjadi duta. Agar semakin jelas, Raffi meminta para awak media untuk menanyakan langsung perbedaan duta dan ikon pada pihak penyelenggra PON. Menurut Ketua Bidang II PB PON XX, Roy Letlora, duta adalah orang yang merepresentasikan daerah asal lokasi PON. Sedangkan orang yang ditunjuk sebagai ikon bertugas merepresentasikan dan mempromosikan PON secara nasional.
ADVERTISEMENTS
Nggak punya niat menyudutkan Raffi dan Nagita, Arie mengkritik pemerintah soal representasi orang Papua sebagai duta. Ia pun meminta maaf
Sejak awal, kritikan Arie Kriting tidak dialamatkan kepada Raffi Ahmad dan Nagita Slavina. Kritikannya soal Nagita jadi duta pun bukan ditujukan secara personal. Apalagi ia dituduh sengaja menyerang Gigi. Ia melayangkan kritikan dan protes kepada pemerintah agar lebih bijaksana dalam menentukan duta PON XX Papua. Menyoal kebenaran Nagita jadi ikon, bukan duta PON XX Papua, Arie sebenarnya tak mempermasalahkan. Ia menyebut Nagita sebagai duta sesuai dengan pemberitaan media. Lebih lanjut, ia menegaskan kritikannya fokus pada representasi dan isu apropriasi budaya.
“Mohon maaf kakak Raffi jika ada yang kurang berkenan. Kami hanya berharap panitia pelaksana bisa lebih bijaksana,” tulis Arie di Instagram Story.
Lantaran tak bermaksud menyinggung Raffi dan Nagita, Arie pun meminta maaf. Dalam unggahan terbarunya pun, Arie kembali menekankan dirinya dan beberapa teman Papua menyuarakan soal representasi orang Papua dalam PON XX Papua. Ia sama sekali tak menyalahkan Raffi dan Nagita.
Sebaliknya, ia mendukung keduanya untuk mempromosikan acara olahraga terbesar di Indonesia tersebut. Namun, ia mendorong pihak PON untuk lebih memperhatikan representasi orang Papua. Apalagi PON tahun ini digelar di Papua. Bahkan ia menyarankan beberapa perempuan Papua yang patut menjadi duta PON XX Papua.