Usai tujuh tahun menjalani hubungan, Mumuk Gomez dan Eno Retra tampaknya semakin serius ke jenjang pernikahan. Bagaimana tidak, baru-baru ini bahkan keduanya tampil mesra melalukan foto pre-wedding dengan konsep tradisional. Terlihat Mumuk dan calon suaminya menggunakan busana adat Minang yang identik dengan suntiang.
Namun, di tengah kebahagian mereka, nyatanya ada saja yang mengusik. Tak sedikit yang menuding pemilik nama asli Nurul Mukharomah ini plagiat dari artis-artis yang lebih dulu pre-wedding dengan adat Minang. Tak merasa demikian, Mumuk pun tanggapi komentar tersebut, mencoba menjelaskan bahwa setiap orang berhak menentukan tema apa yang diusung di hari bahagia, termasuk memutuskan pakai busana apa.
ADVERTISEMENTS
Dituding plagiat Atta-Aurel, Mumuk merasa heran pasalnya calon suaminya memang berasal dari Minangkabau. Terlebih konsep pre-wedding dengan baju adat adalah hal yang lumrah
Usai melaksanakan lamaran pada April 2021 silam, Mumuk dan Eno semakin mantap ke jenjang yang lebih serius. Keduanya kompak membagikan momen pre-wedding di Instagram. Mumuk menjelaskan gunakan suntiang memang murni impiannya terlebih sang suami memang berasal dari Minangkabau, bukan mencoba untuk plagiat.
“Hah cuma karena prewedd pakai baju Minang yang memang Eno orang Minang dibilang plagiat Atta-Aurel? Emang yang orang Minang mereka aja? Dari kemarin komen pada plagiat-plagiat perkara baju prewed astaga, ngakak,” tulis Mumuk dalam unggahannya menanggapi komentar warganet.
Lantas ia menjelaskan memang konsep yang digunakan rencananya ada dua, pertama foto pranikah memakai adat Minangkabau dan kedua rencananya memakai adat Jawa untuk pernikahan. Dalam keterangan, Mumuk menegaskan setiap orang berhak pakai baju adat apa pun, sebab justru bisa melestarikan dan mengenalkan kebudayaan daerah masing-masing.
“Terakhir, niat awalku dan Eno memakai prewedd Minang karena kami, terutama aku sangat menyukai hal-hal yang berbau budaya. Budaya apa aja. Kami hanyalah sedikit orang yang ingin menunjukkan bahwa pernikahan dengan pakaian adat pun tak kalah indahnya,” pungkasnya.
ADVERTISEMENTS
Melihat fenomena yang terjadi, banyak warganet yang lantas berkomentar untuk menjadi fans yang bijak. Di masa sekarang hal sekecil apapun bisa dicari kesalahannya
Sependapat dengan Mumuk bahwa pakaian adat apa pun bisa digunakan seseorang. Maka dari itu seharusnya fans tak membandingkan artis yang diidolakan dengan figur publik lain. Terlebih untuk urusan pakaian adat saat pre-wedding atau pernikahan adalah hal yang biasa dan umum.
Warganet yang berkomentar plagiat di Instagram Mumuk Gomez pun dinilai terlalu berlebihan. Hal ini menjadi gambaran, fenomena di media sosial yang kerap kali berkomentar semaunya tanpa memikirkan, meriset atau mengerti perasaan orang yang dituju.
“Lah kan memang baju adat kurang lebih sama semua,” kata akun @ladies***
“Fans boleh, bodoh jangan. Adat itu bukan milik individu. Netizen kurang kerjaan, giliran dilaporin nangis-nangis,” saut yang lain.
“Sefelintir netizen jaman now karena masalah atau beban hidup malah melampiaskannya buat julidin orang lain, hp tambah canggih tapi yang makenya malah tambah ngawur. Miris,” pungkas @ricaric***