Pandemi virus Covid-19 masih menghantui bumi sampai detik ini. Sejak merebak tahun 2020 lalu, pandemi telah mengubah kebiasaan hidup manusia. Salah satu yang paling kentara, pembatasan sosial wajib diterapkan demi mencengah penyebaran virus. Karena itu, dunia pendidikan pun memilih pembelajaran daring sebagai bentuk menjaga keselamatan dan kesehatan. Kendati demikian, sekolah atau kuliah daring (dalam jaringan/online) memberikan kesedihan tersendiri. Pasalnya, banyak orang nggak punya kesempatan untuk merasakan pengalaman belajar tatap muka.
Miliki pengalaman yang sama soal kuliah daring, Mikha Tambayong pun mengaku sedih. Apalagi ia telah merencanakan pergi ke Amerika Serikat (AS) ketika diterima di Harvard University. Sebagai salah satu pesohor yang mengutamakan studi, ia mempunyai keinginan besar untuk melanjutkan pendidikan di universitas ternama di dunia tersebut. Sayangnya, pandemi membuat rencananya gagal terbang ke Negeri Paman Sam.
ADVERTISEMENTS
Ingat pesan mendiang sang ibu, Mikha Tambayong semakin mantap melanjutkan studi S2
Mikha Tambayong memulai karier di dunia hiburan dengan membintangi sinetron “Kepompong”. Sejak itu, namanya mulai melambung tinggi dan mendapatkan popularitas. Meskipun menjadi salah satu artis dan idola populer, ia tetap mengutamakan pendidikan. Terbukti ia telah menamatkan pendidikan S1 di Universitas Pelita Harapan tahun 2017 lalu. Meski ia sempat ‘istirahat’ sejenak dan lebih sering tampil di layar kaca, keinginannya untuk sekolah lagi masih kuat.
“Aku lagi ambil master, pesan mamaku ‘mama penginnya kamu sampai S2 ya’. Pas mamaku meninggal aku langsung cari sekolah, aku langsung mikirin apa sih yang dia suka dipesankan,” ujar Mikha saat muncul di YouTube Ayu Dewi, dikutip pada Rabu (7/7).
Keinginan untuk melanjutkan pendidikan sudah ada sejak lama. Namun, ia memilih untuk menundanya sebentar. Ketika sang ibunda meninggal, Mikha kembali tergerak untuk meneruskan studi. Ia selalu teringat pesan sang ibu semasa hidup yang memintanya untuk sekolah S2. Mikha pun mulai mencari-cari universitas luar negeri. Kala itu, Harvard University menjadi perguruan tinggi incarannya. Universitas bergengsi itu memang menjadi impiannya selama ini.
“She want me continue my education. Aku lanjutin, aku langsung apply S2 di luar negeri. Aku akhirnya keterima kan, aku ambil di luar negeri,” ungkap Mikha.
ADVERTISEMENTS
Berhasil masuk Harvard University, Mikha merasa sedih cuma bisa kuliah daring. Padahal ia sudah memimpikan hidup dan sekolah di AS
Impiannya terwujud, Mikha akhirnya berhasil masuk ke Harvard University. Keinginan itu sering ia sampaikan dulu pada sang ibu. Kini, ia bisa melanjutkan kuliah S2 di Indonesia sekaligus di luar negeri melalui program International Master di Universitas Pelita Harapan. Bila tidak ada aral melintang, ia akan berangkat ke AS dan menempuh studi di Jurusan Manajemen Harvard University. Namun siapa sangka, pandemi mematahkan rencana tersebut.
“Enggak bisa berangkat karena pandemi. Jadi aku sebenarnya cuma ngambil International class aja. Karena enggak berangkat, jadi semua online. Agak sedih karena kita kan mau ambil experience-nya ke sana. Ya sudahlah it’s okay,” tutur Mikha.
Pada Ayu Dewi, Mikha nggak menampik rasa sedih yang dirasakannya. Apalagi kuliah di luar negeri pasti berbeda dengan kuliah di Indonesia. Pengalaman itulah yang pengin dirasakannya secara langsung, tapi ia nggak bisa berbuat banyak. Pandemi memang mengharuskannya untuk kuliah jarak jauh. Meskipun keinginan itu pupus, Mikha nggak patah semangat. Ia tetap senang bisa kuliah daring di Harvard University. Saat ini, ia sedang menyelesaikan tesis lo. Semoga Mikha bisa merampungkan studinya, ya.