Academy Award atau yang dikenal dengan Oscar adalah penghargaan tertinggi yang diperuntukkan bagi industri perfilman Hollywood. Tahun ini, sejarah tercipta dalam perhelatan Oscar 2023 yang diadakan di Dolby Theatre, Los Angeles, Amerika Serikat, Minggu (12/3) malam waktu setempat. Pasalnya aktris berkebangsaan Malaysia, Michelle Yeoh, jadi orang Asia pertama yang memenangkan Piala Oscar sebagai aktris utama.
Michelle Yeoh berhasil membawa pulang piala Oscar setelah pertama kali mendapatkan nominasi di ajang tersebut. Kemenangannya itu pun juga dipersembahkannya untuk sang ibu. Lantas lewat film apa Michelle Yeoh memenangkan kategori Artis Terbaik tersebut? Simak informasinya, ya, SoHip~
ADVERTISEMENTS
Michelle Yeoh jadi perempuan Asia pertama yang menangkan Aktris terbaik berkat film Everything Everywhere All at Once
Wanita bernama lengkap Tan Sri Michele Yeoh ini meraih penghargaan Aktris Terbaik di Oscar 2023 berkat penampilan briliannya sebagai Evelyn Wang, karakter utama di film Everything Everywhere All at Once. Ia berhasil mengalahkan kandidat lain seperti Cate Blanchett untuk Tar, Michelle Williams untuk The Fabelmans, Andrea Riseborough untuk To Leslie, dan Ana de Armas untuk Blonde.
Nominasi yang diraihnya ini merupakan kategori yang paling bergengsi untuk seorang aktris yakni Best Actress. Berkat kemenangannya ini menjadikannya sebagai perempuan Asia pertama yang masuk dalam nominasi sekaligus menjadi pemenang utamanya. Kemenangan itu pun menjadi salah satu kebanggaan tersendiri bagi komunitas Asia.
Piala Best Actress yang diraihnya ini memperbesar dominasi Everything Everywhere All at Once dalam Piala Oscar tahun ini. Pasalnya film arahan The Daniels ini meraih total 7 piala dari berbagai kategori tahun ini, termasuk Best Picture, Best Director, dan Best Supporting Actor untuk Ke Huy Quan.
ADVERTISEMENTS
Michelle Yeoh dalam pidatonya berpesan usia tak jadi penghambat dalam mengejar mimpi
Michelle Yeoh pun tak kuasa menahan rasa haru ketika menyampaikan kemenangan di atas panggung Oscar. Ia berpesan kepada anak-anak terutama para keturunan Asia, bahwa mereka juga berhak untuk merawat harapan serta cita-cita mereka.
“Untuk semua anak laki-laki dan perempuan yang terlihat seperti saya dan menonton malam ini, ini adalah bukti nyata dari sebuah mimpi,” ucap Michelle Yeoh dikutip dari CNN Indonesia (14/3)
Michelle Yeoh juga mengungkapkan bahwa penghargaan tersebut adalah bukti umur tak bisa menjadi penghambat bagi setiap orang yang ingin mengejar mimpi. Ia pun berpesan agar semua perempuan untuk nggak menyerah dan nggak memedulikan omongan miring orang lain pada dirinya, terutama komentar negatif soal usia produktif. Hal itu tak lepas dari Michelle Yeoh yang membuktikan bahwa ia berhasil menang Piala Oscar diusianya ke 60 tahun.
“Ini adalah bukti bahwa mimpi memang menjadi kenyataan. Dan untuk para perempuan, jangan biarkan siapa pun mengomentari kalian bahwa kalian sudah melewati masa jaya. Jangan pernah menyerah,” lanjutnya.
ADVERTISEMENTS
Michelle Yeoh dedikasikan kemenangannya untuk sang ibu
Dalam pidatonya Michelle Yeoh juga mendedikasikan kemenangannya itu untuk sang ibu tercinta. Menurutnya, semua ibu adalah seorang pahlawan untuk anaknya, termasuk para peraih Piala Oscar tahun ini. Ia pun terlihat berusaha keras untuk menahan air mata, hingga suasana malam itu menjadi haru.
“Saya harus mendedikasikan ini untuk ibu saya, semua ibu di dunia. Mereka adalah pahlawan super. Dan tanpa mereka, kami tidak akan ada di sini malam ini,” katanya dikutip dari parapuan (14/3)
Sang ibunda selalu mendukungnya untuk tetap berkarya di dunia seni peran salam lebih dari 40 tahun. Seperti perannya di Everything Everywhere All at Once, ia merasa jasa seorang ibu sungguh besar terhadap keluarga dan anak-anaknya. Perjalanan kariernya di industri hiburan pun gegara sang ibu iseng mendaftarkannya untuk ikut kontes Miss Malaysia World.
ADVERTISEMENTS
Karier Michelle Yeoh sebelum dan sesudah debut di Hollywood
Sebelum meraih kesuksesan di Hollywood, Michelle Yeoh sudah menjadi bintang film terkenal di Asia. Ia dilahirkan di Ipoh, Malaysia, pada tanggal 6 Agustus 1962. Ia dipilih sebagai satu dari 50 Wanita Paling Cantik di Dunia pada tahun 1997.
Michelle Yeoh mendapatkan peran utama pertamanya dalam film Hollwood yaitu film James Bond 1997 Tomorrow Never Dies sebagai Wai Lin. Film bela diri berbahasa Mandarin Crouching Tiger, Hidden Dragon, yang karenanya ia dinominasikan sebagai penghargaan BAFTA untuk Aktris Terbaik pada tahun 2000.
Ia kemudian belajar di Royal Academy of Dance di London mengambil jurusan balet. Ia tertarik pada tari sejak usia dini, dan memulai balet pada usia 4 tahun. Orang tuanya adalah Janet Yeoh dan Yeoh Kian Teik, seorang pengacara dan politisi MCA. Pada usia 15 tahun ia pindah bersama orang tuanya ke Inggris, dimana ia terdaftar di sekolah asrama.
Ia kemudian mendapatkan gelar sarjana dalam seni kreatif dengan minor di bidang drama. Pada tahun 1983, saat usianya 20 tahun, ia memenangi kontes kecantikan Miss Malaysia. Ia kemudian menjalani casting di Hong Kong dan sukses mendapatkan kontrak tersebut lalu sejarah pun dimulai. Dari sana ia tampil dalam iklan televisi bersama Jackie Chan yang menarik perhatian perusahaan produksi film Hong Kong, D&B Films.
Michelle Yeoh memulai karier filmnya berakting dalam film aksi dan seni bela diri seperti Yes, Madam, pada tahun 1985, di mana ia melakuakn sendiri adegan-adegan berbahaya tersebut. Pada tahun 1988 ia menikah dengan Dikson Poon, direktur D&B Group di Hong Kong, dan ia memutuskan berhenti dari dunia peran.
Namun pernikahannya itu tak bertahan lama, tahun 1992 mereka bercerai. Usai bercerai, Michelle Yeoh kembali ke dunia hiburan dengan membintangi film Police Story: Supercop pada tahun 1998. Kesuksesan yang didapatkannya ternyata telah meninggalkan jejak yang tak terhapuskan bagi banyak orang Malaysia, seperti halnya Cody Foo, yang sekarang menjadi artis rekaman berusia 33 tahun di negara tersebut.
“Sulit untuk sekedar membayangkan seperti apa kesuksesan bagi kami kaum minoritas di bidang kreatif, sampai Michelle Yeoh menunjukkan kepada saya bahwa saya bisa,” ujar Cody Foo.
Dalam Film Everything Everywhere All at Once Michelle Yeoh memuji sutradara Daniel Kwan, pasalnya sutradara tersebut telah menulis naskah dan memberikan kesempatan perempuan untuk menjadi pahlawan super.
“Jadi saya bergantung pada generasi selanjutnya yang berpikir maju seperti Daniel, untuk cukup berani menulis naskah tentang perempuan yang sangat biasa, yang diberi kesempatan untuk menjadi pahlawan super,” katanya.
Bagi teman-teman dan kolega Michelle Yeoh, Everything Everywhere All at Once adalah risiko besar bagi Yeoh. Namun baginya hidup adalah tentang mengambil risiko. Sebagai perempuan Asia pertama yang menerima Piala Oscar, mungkin ini adalah bukti bahwa semuanya berubah. Tapi mungkin nggak semua tempat dan nggak sekaligus juga.
“Saya pikir komunitas Asia sudah lama merasa tidak terlihat. Tapi lautan perubahan sedang terjadi. Butuh waktu, dan saya bersyukur melihatnya,” ungkapnya.
Selamat Michelle Yeoh atas kemenangannya~