Pada bulan September lalu, artis Irwansyah dilaporkan oleh rekan bisnisnya, Medina Zein atas kasus penipuan. Medina menuding Irwansyah melakukan penggelapan terhadap uang perusahaan yang mereka miliki bersama sebanyak 2 miliar rupiah. Kasus tersebut sempat menjadi perbincangan hangat di kalangan publik lantaran Medina dan Zaskia sebelumnya berteman cukup dekat.
Seiring berjalannya waktu, kabar perseteruan mereka pun mereda. Irwansyah juga udah memenuhi panggilan pihak kepolisian terkait laporan Medina tersebut. Hingga akhirnya, publik dikejutkan dengan postingan Medina yang ternyata udah baikan dengan Zaskia Sungkar.
ADVERTISEMENTS
Setelah kabar perseteruannya mereda, Medina Zein mengucapkan selamat ulang tahun pada Zaskia Sungkar beberapa waktu lalu
Saat Zaskia Sungkar berulang tahun pada 22 Desember lalu, Medina Zein turut mengucapkan selamat bahkan mengunggah foto mereka berpelukan. Medina mendoakan semua yang terbaik untuk Zaskia. Dan ia juga berterima kasih atas segala yang terjadi di antara mereka, termasuk dukungan yang diberikan oleh istri Irwansyah tersebut. Kia kemudian kembali mengunggah postingan Medina tersebut dan mengucapkan terima kasih. Meski kembali terlihat akrab, namun kasus yang menjerat Irwansyah tetap berjalan.
ADVERTISEMENTS
Setelahnya, Medina Zein pun mengaku kalau dirinya mengidap bipolar disorder, sama seperti yang dialami Marshanda
Pasca hubungan mereka yang kembali baik, Medina pun mengabarkan kalau dirinya mengidap gangguan mental bipolar disorder. Medina mengaku udah tahu hal tersebut sebelum dirinya hamil. Medina bahkan sampai berbagi dengan Marshanda yang juga mengidap gangguan mental yang sama dengannya. Bagi Medina sendiri, penyakit yang ia idap tersebut justru ia syukuri. Karena ia masih tetap bisa membangun perusahaan, dan sampai di titik saat ini.
ADVERTISEMENTS
Median pun membantah kalau dirinya mencari sensasi lewat penyakit mental yang dideritanya. Ia merasa bahwa itu adalah hadiah dari Tuhan
Medina juga membantah kalau dirinya mencari sensasi dengan mengumumkan penyakit yang ia idap tersebut. Medina hanya ingin mengedukasi masyarakat kalau gangguan mental seperti ini bukanlah sebuah kekuranga. Baginya, hal ini justru merupakan hadiah dari Tuhan. Lagian Medina nggak merasa ada untungnya mencari sensansi dengan hal-hal seperti ini.