Semenjak menjadi terdakwa kasus korupsi kegiatan Triatlon dana Pelatnas Asian Games 2018, Mark Sungkar harus menjalani proses peradilan. Ia pun mendekam di balik jeruji besi selama beberapa bulan sembari menunggu putusan pengadilan. Selama menjalani rangkaian proses hukum, Mark yang telah menginjak usia 73 tahun sempat jatuh sakit. Bahkan ia pernah terjangkit virus Covid-19. Mengingat kondisinya yang telah memasuki usia senja dan kesehatannya pun rentan terganggu, ia mengajukan penangguhan penahanan.
Buntut dari kasus korupsi yang menimpanya, Mark Sungkar kini bisa sedikit berlega hati. Pasalnya, pengajuannya agar menjadi tahanan kota dikabulkan hakim. Alih-alih menjalani hukuman di penjara, ia diperbolehkan tinggal di rumah. Namun, ruang geraknya dibatasi hanya dalam lingkup kota saja. Ia juga diwajibkan melapor pada waktu tertentu.
ADVERTISEMENTS
Ternyata, ada peran Zaskia dan Shireen di balik status tahanan kota Mark Sungkar. Dua anaknya itu menjadi penjamin, sehingga permohonan Mark dikabulkan hakim
Hari Rabu (5/5) kemarin menjadi momen bahagia Mark Sungkar. Ayah dari artis Zaskia Sungkar dan Shireen Sungkar itu resmi menjadi tahanan kota. Artinya, ia tak perlu lagi tinggal di rutan atau rumah tahanan negara. Mengutip Kompas, Majelis Hakim Pengadilan Tipikor Jakarta mengabulkan permohonan itu lantaran faktor usia dan kesehatan Mark. Namun, ada pertimbangan lain yang membuat keputusan itu akhirnya diambil.
“Pertimbangan dari Majelis Hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, adalah berdasarkan adanya permohonan dari tim penasehat hukum terdakwa Mark Sungkar. Kemudian adanya jaminan dari kedua anak terdakwa,” terang Leonard Eben Ezer, Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejaksaan Agung.
Berkat jaminan dari Zaskia dan Shireen, Mark dapat keluar dari rutan. Meskipun begitu, Mark berjanji nggak bakal melarikan diri. Ia akan tetap mengikuti persidangan. Ketika keluar dari gedung Kejaksaan Agung Republik Indonesia, ia mengungkapkan rasa syukur dan terima kasih kepada sabahat, teman, dan keluarga yaang telah membantunya selama berada di tahanan. Bahkan mereka ikut andil dam mengurangi bebannya. Alhasil ia bisa menjadi tahanan kota seperti sekarang.
ADVERTISEMENTS
Kedua putrinya tak tampak saat ia keluar dari gedung kejaksaan. Mark memang sengaja melarang mereka menjemputnya
Momen ia meninggalkan gedung Kejaksaan Agung cukup membangkitkan rasa penasaran. Apalagi Mark hanya didampingi kuasa hukum dan sang istri. Zaskia dan Shireen yang notabene adalah putrinya tak terlihat hadir. Saat ditanya perihal kehadiran dua putrinya, Mark mengaku sengaja melarang mereka untuk datang.
“Ya anak saya cuma dua yang perempuan, Shireen dan Zaskia. Memang saya larang (jemput), jadi istri yang menjemput,” ungkap Mark.
Selepas menjadi tahanan kota, ia berencana segara mengunjungi anak-anak dan cucunya. Sejak berada di bui, ia melarang anak-anaknya untuk menjenguk. Sehingga rasa rindunya pun tak terbendung. Ia akan menemui anak-anaknya dan meluapkan kerinduannya selama ini. Selain itu, ia akan fokus memulihkan kesehatan agar bisa sehat kembali sepenuhnya.