Kehidupan figur publik memang selalu bisa menarik perhatian warganet. Apalagi yang berkaitan dengan hal-hal menyentuh sisi kemanusiaan, karena mampu membawa banyak pelajaran dalam menyikapi kehidupan.
Belakangan, Melanie Subono yang diketahui memiliki kedekatan personal dengan mendiang Eyang Habibie, di laman Instagramnya membagikan cerita miris yang baru ia alami. Putri dari Adrie Subono, keponakan mendiang BJ. Habibie, curhat kalau seorang ibu menolak makanan yang ia bagikan hanya karena alasan berbeda agama.
ADVERTISEMENTS
Melanie menceritakan kisah miris yang terjadi saat tahlilan tujuh harian sang Eyang melalui unggahan Instagram
Cerita bermula ketika Melanie hadir di rumah mendiang Eyang Habibie untuk melakukan tahlilan tujuh harian. Di sana, Melanie ikut membantu untuk membagi-bagikan makanan kepada ribuan ibu-ibu yang hadir berdoa. Namun ditengah proses membagikan makanan, seorang ibu yang sepertinya mengenal Melanie “memuji” kehadiran Melanie yang ikut tahlilan, dan menganggap kalau Melanie yang sudah hijrah bisa segera mengenakan hijab. Melanie dengan senyum hanya menjelaskan kalau keyakinannya masih belum berubah dan percaya pada tuhan yang sama dengan sang Eyang. Mendengar penjelasan Melanie membuat sang ibu sontak nggak mau mengambil makanan yang ditawarkan.
ADVERTISEMENTS
Dalam unggahan yang sama Melanie “mengadu” kepada sang Eyang dan mempertanyakan apa yang salah dengan membagikan makanan
“Apa yang salah Eyang? Maksudnya saya nggak boleh bagi nasi di situ? Di rumah Eyang yang bahkan BISA MAKAN SEPIRING SAMA SAYA?”
Nggak marah-marah dan terbawa emosi, pada unggahan yang sama Melanie malah menulis pesan kepada sang Eyang. Pesan tersebut adalah bentuk ajakan Melanie kepada warganet agar bisa memikirkan kehidupan dalam keberagamanan. Seperti yang dituliskan Melanie, nggak ada yang salah dari makan sepiring berdua apalagi hanya membagikan makanan kepada seseorang yang berbeda keyakinan. Bukankah jika berbeda dalam keyakinan kita masih sama dan bersaudara dalam kemanusiaan? Pesan itulah yang ingin disampaikan Melanie.
Sepertinya ucapan mendiang Gus Dur harus selalu kita ingat-ingat, ya, “Tidak penting apa pun agama atau sukumu… Kalau kamu bisa melakukan sesuatu yang baik untuk semua orang, orang tidak pernah tanya apa agamamu…” Maka sebaliknya, ketika kamu melihat orang melakukan sesuatu hal yang baik, kamu nggak perlu mempertanyakan hal yang sifatnya privat dan transendental seperti keyakinan. Selain nggak penting, itu hanya akan melukai perasaan.