Baru-baru ini Maia Estianty dan anak-anaknya menggelar sesi tanya jawab di kanal YouTube mereka dan membahas persoalan hubungan. Apalagi Maia sudah mencicipi asam garam soal bahtera rumah tangga hingga menghadapi kisah asmara yang berliku-liku.
Pada kesempatan itu, Maia tertarik dengan sebuah pertanyaan dari warganet yang curhat soal ditikung teman sendiri. Warganet itu pun meminta Maia untuk memberikan pendapat dan tanggapannya.
“Pernah ngenalin pacar ke teman aku eh gak lama dari yang aku kenalin, mereka jalan dan sekarang jadian. Sempat galau dan sempat hilang pergi ke luar kota dan beneran sakit hati banget, jadi sebenarnya yang jahat yang mana nih Bun?,” pertanyaan yang dibacakan Maia.
ADVERTISEMENTS
Ibu Al Ghazali itu mencoba menyederhanakan dengan sudut pandang positif, yakni belum jodoh dan tinggalkan saja
Maia merasa empati atas pengalaman yang menimpa salah satu penggemarnya itu. Ia membayangkan nggak mudah menghadapi fakta ditikung oleh sahabat sendiri saat sedang sayang-sayangnya. Namun hidup harus tetap berlanjut, perlahan namun pasti bangkit dari keterpurukan.
“Pasti sakit, tapi pikir begitu saja, ya sudah nggak apa-apa belum jodoh. Sudah tinggalin aja nggak usah pusing. Cari yang lain, manusia nggak cuma dia doang, kalau dia sudah menghianati kita ngapain?,” jawabnya.
Menurut Maia dalam persoalan itu kembali lagi ke diri sendiri yang harus pintar dan selektif memilih pacar dan pertemanan. Nggak kalah penting, menurut perempuan kelahiran Surabaya ini jangan berlarut dalam luka segera move on serta membentuk ekosistem pertemanan yang lebih sehat.
“Intinya gini loh, kalau pacar diambil sahabat lo berarti pacar lo nggak benar sahabat lo juga nggak benar. Cari yang lain yang lebih baik. Kalau nggak ketemu-ketemu berarti ada yang salah sama diri kamu,” lanjutnya.
Di sisi lain El Rumi anak kedua Maia menanggapinya dengan santai, yakni menyarankan warganet mengirimkan serangan balik dengan merebut kembali. Maia justru nggak setuju dan melayangkan lontaran kepada El.
“Bunda sih malas, ya. Kalau Bunda begini: ‘Kamu masih mau sama aku nggak?’ Kan misalnya dia sudah sama orang lain (terus dijawab) ‘Enggak’. Yasudah ngapain kita buang-buang harga diri buat ngemis-ngemis cinta ke orang. Memang lo doang yang paling oke di hidup ini?,” pungkasnya.
Mendengar jawaban itu El Rumi tersenyum dan menanggapi kata-kata sang ibunda.
“Ini bercerita dari pengalaman guys,” celetuknya. “Ember!” sahut Maia Estianty.
ADVERTISEMENTS
Di kesempatan yang sama keluarga ini juga membahas perihal restu dan bagaimana menyikapi orang tua yang terlalu perfeksionis
Pengasuhan Maia kepada ketiga anaknya memang dikenal sangat mendukung dari mulai karier, pelajaran hingga urusan percintaan. Maia pun mengaku menerapkan pola asuh yang moderat, yakni memberikan aturan yang jelas namun dibarengi dengan kasih sayang dan kehangatan yang besar.
Dalam pembicaraan mereka disinggung bagaimana menghadapi orang tua yang terlalu perfeksionis cenderung mengekang anak-anaknya, padahal sudah termasuk dewasa dan bukan anak kecil lagi. Menurutnya dicoba dulu untuk bicara baik-baik dengan orang tua, jika tidak mencapai titik temu ciptakan prestasi di tempat yang jauh dari orang tua.
“Kalau praktisnya kaya Bunda, kuliah yang jauh di Jakarta, namun dibuktikan dengan kesuksesan dan akhirnya orang tua menerima. Karena dulu hampir sama (keluarga) perfeksinonis, walau diberikan kebebasan tapi dibatasi. Intinya bicara dengan akhlak pakai adab (dengan orang tua),” tutupnya.