Pengguna media sosial TikTok mungkin sudah tak asing dengan Abdul Basith atau lebih dikenal dengan akun bernama Abdulism. Pria yang kerap membagikan tips belajar bahasa Inggris ini diketahui telah meninggal dunia. Kabar duka tersebut disampaikan langsung oleh akun Instagram Kampung Inggris Riverside, mereka mengunggah foto Abdul dengan tulisan “Rest in Peace”. Dalam keterangan dijelaskan bahwa mendiang tutup usia karena terinfeksi Covid-19 dengan komorbid jantung.
Hal tersebut tentu mengejutkan banyak pihak, pasalnya konten Abdul dinilai sangat bermanfaat bagi mereka yang ingin memulai belajar bahasa Inggris. Terlebih ia aktif juga mengajar di Kampung Inggris, Pare, Jawa Timur. Kepergian yang mendadak ini meninggalkan luka mendalam bagi pengikutnya di media sosial. Sejumlah belasungkawa pun disematkan atas berpulangnya sosok pemberi ilmu tersebut.
ADVERTISEMENTS
Sebelum tutup usia, unggahan terakhir di TikTok Abdulism sempat mengucapkan terima kasih dan pamit kepada kerabat
Abdul Basith memiliki akun TikTok dengan 840 ribu lebih pengikut, dengan total 13,4 juta likes di akun @abdulism_kampunginggris. Ia merupakan guru bahasa Inggris dengan cara mengajar yang cukup unik. Seminggu sebelumnya ia pernah mengungkapkan soal rehatnya dari media sosial. Mendiang juga sempat mengunggah video bertuliskan terima kasih kepada TikTok dan warganet yang telah mengikuti.
“Mau istirahat dulu dan mundur jadi ketua TikTok teachers,” tulis Abdul dalam keterangan video yang disisipkan dengan tulisan “Tired” atau lelah. Selain memberikan edukasi yang dianggap mudah untuk dipahami, mendiang juga kerap memberi hiburan berupa aksi akting hingga aktivitasnya sehari-hari. Abdul juga tak segan menjawab pertanyaan warganet yang belum mengerti, mulai dari pengucapan sebuah kata, penggunaan kata supaya efektif, serta kalimat yang tepat dalam bahasa Inggris. Ia juga mempunyai kursus sendiri bernama Abdul and The Theory Course.
ADVERTISEMENTS
Fasih berbahasa Inggris karena otodidak, mendiang Abdul selalu menekankan bahwa ilmu bisa dibagikan oleh siapa pun. Tak memandang tingginya pendidikan seseorang
Pria asal Probolinggo ini dikatakan mempelajari kemampuannya secara otodidak. Diketahui Abdul sudah menjadi guru selama belasan tahun, menariknya semua pelajaran yang didapat bukan hanya dari bangku sekolah, melainkan berkat tekad yang kuat untuk bisa fasih dan mahir. Abdul sendiri merupakan lulusan SMA dan belum pernah menetap di luar negeri.
“Saya belum pernah ke luar negeri, belum pernah kuliah sama sekali. Saya hanya berstatus lulusan SMA tahun 2007 dan menyukai bahasa Inggris pertama kali MTS tahun 2000,” cerita Abdul dikutip dari kanal YouTube miliknya.
Keinginannya untuk bisa mahir dan menjadi pengajar semakin kuat, usai termotivasi karena salah satu guru favoritnya juga lulusan SMA dan berhasil bekerja di bidang yang diminati. Abdul pun mulai mendalami bahasa Inggris dengan menghafal vocabulary, membaca kamus, memahami rumus dan menganalisa yang semua dilakukan secara tekun. Sampai akhirnya ia bisa membuktikan bahwa ilmu bisa diberikan siapa pun tanpa harus menunggu seseorang dengan gelar dan pendidikan tinggi.
“Saya yang hanya lulusan SMA bukan luar negeri bisa seperti ini. Kalau kalian bisa bahasa Inggris bertahun-tahun, kuliah lulusan bahasa Inggris atau pernah ke luar negeri atau tinggal di luar negeri tetapi belum bisa berbahasa Inggris dengan baik dan benar. Kira-kira apa yang salah?,” papar Abdul mempertanyakan.
Maka dari itu ia selalu menekankan bahwa tak semua orang bisa menjadi pengajar atau mau membagikan ilmunya. Terlebih bahasa Inggris akan mudah dipahami jika masing-masing orang punya tekad yang kuat untuk belajar dan tekun, sebab sejatinya ilmu bisa didapat dari mana saja. Semoga mendiang tenang dalam keabadian, dan ilmu yang diberikan bisa terus bermanfaat bagi banyak orang. Aamiin.