Media sosial ramai dengan kasus dugaan pelecehan seksual yang dilakukan salah satu kru film ‘Penyalin Cahaya’. Ironi, pasalnya film garapan Wregas Banuteja ini juga mengangkat isu kekerasan seksual. Dirilis pada tahun 2021, ‘Penyalin Cahaya’ bahkan sudah berhasil memborong 12 piala Festival Film Indonesia (FFI) lewat beberapa kategori. Film ini juga sempat tayang di Jogja-NETPAC Asian Film Festival pada awal Desember tahun lalu.
Menjelang penayangannya di Netflix pada 13 Januari mendatang, salah satu kru film ‘Penyalin Cahaya’ justru menjadi terlapor kasus pelecehan seksual. Kabar yang diketahui lewat sebuah komunitas yang mengelola pelecehan seksual itu kemudian ramai diperbincangkan di media sosial Twitter. Tak butuh waktu lama, produser dan sutradara ‘Penyalin Cahaya’ langsung merilis sikap dan memutuskan nama terlapor dihapus dari kredit film. Seperti apa fakta-faktanya?
ADVERTISEMENTS
Kabar salah satu anggota tim menjadi terlapor dugaan pelecehan seksual diperoleh dari sebuah komunitas
Sebelum kabar dugaan pelecehan seksual ramai dibicarakan di media sosial Twitter, produser film ‘Penyalin Cahaya’, Rekata Studio dan Kaninga Pictures, serta sutradara Wregas Bhanuteja mengatakan bahwa mereka mendapat laporan dari sebuah komunitas pengelola korban pelecehan seksual. Kabar itu menyebutkan bahwa salah seorang anggota timnya berinisial HP dilaporkan sebagai pelaku pelecehan seksual di masa lalu. Warganet pun kaget dan kecewa dengan kabar ini, pasalnya film ‘Penyalin Cahaya’ sendiri mengangkat isu kekerasan seksual.
ADVERTISEMENTS
Pihak Rekata Studio dan Kaninga Pictures mengeluarkan pernyataan dan memutuskan menghapus nama pelaku dari daftar kredit film
Tak butuh waktu lama, tim produksi ‘Penyalin Cahaya’ langsung menyikapi kasus ini dengan mengeluarkan pernyataan sikap. Pada Senin (10/1/2022), pernyataan keberpihakan tim ‘Penyalin Cahaya’ kepada penyintas diunggah di akun Instagram Rekata Studio, Kaninga Pictures, dan sutradara Wregas Bhanuteja.
“Kami Rekata Studio & Kaninga Pictures berkomitmen untuk memberikan ruang aman yang bebas dari pelecehan seksual dan kami akan selalu berpihak pada penyintas. Menjaga lingkungan produksi film yang bebas dari pelecehan seksual adalah juga merupakan misi utama kami,” tulis produser ‘Penyalin Cahaya’ dalam unggahan Instagram @rekatastudio dan @kaningapictures, Senin (10/1/2022).
ADVERTISEMENTS
Tim ‘Penyalin Cahaya’ memutuskan menghapus nama terlapor dari kredit film
Melalui pernyataan sikap yang diunggah di media sosial, tim ‘Penyalin Cahaya’ juga memutuskan untuk menghapus nama terlapor dari kredit dan materi publikasi film. Mereka juga sangat serius menyikapi kejadian ini dan berharap proses selanjutnya diselesaikan sesuai jalur yang tepat dengan mengakomodasi kepentingan penyintas.
“Sebagai tanggung jawab etik atas komitmen kami dan untuk menghormati pelaporan dan proses yang akan terjadi setelahnya, kami memutuskan untuk menghapus nama terlapor dari kredit film Penyalin Cahaya dan di materi-materi publikasi film. Pihak terlapor tersebut tidak lagi menjadi bagian dari film Penyalin Cahaya dan Rekata Studio,” lanjutnya.
ADVERTISEMENTS
Warganet minta piala citra untuk film ‘Penyalin Cahaya’ dicabut
Nama dan kasus terduga pelaku pelecehan seksual ini memang belum secara gamblang diungkapkan oleh tim ‘Penyalin Cahaya’ ke publik. Namun, namanya sudah ramai tersebar di media sosial. Dari informasi yang dihimpun, terduga terlapor pelaku pelecehan seksual ini adalah Henricus Pria, co-writer dari ‘Penyalin Cahaya’.
Oleh karena kasus yang menimpa ini, warganet banyak yang meminta Piala Citra yang dimenangkan film ‘Penyalin Cahaya’ dicabut. Banyak dari mereka tidak mempermasalahkan jika ‘Penyalin Cahaya’ tetap ditayangkan, tetapi meminta penghargaan film terbaik yang disematkan untuknya ditarik. Pasalnya, warganet menganggap penghargaan itu sama sekali tidak relevan dengan karena kasus yang menyeret kru film ‘Penyalin Cahaya’.