Cobaan hidup yang bertubi-tubi bisa membuat seseorang menjadi lebih kuat secara mental. Itulah yang dialami oleh Ammar Zoni. Suami Irish Bella ini telah beberapa kali menghadapi duka yang mendalam. Pada 6 Oktober 2019 silam, anak kembarnya meninggal dunia akibat Twin to Twin Tranfusion Syndrome. Padahal Ammar dan Irish sangat menunggu kehadiran mereka. Pasangan yang baru menikah pada awal tahun 2019 ini pun sangat bersedih.
Ternyata sebelum anak kembarnya meninggal, Ammar juga kehilangan ibu dan adik yang dicintainya. Namun dia justru mengaku beruntung atas ujian ini. Mari kita simak selengkapnya.
ADVERTISEMENTS
Bertahun-tahun lalu, adik perempuan Ammar Zoni meninggal dunia akibat demam berdarah. Itu membuat Ammar sangat sedih dan merasa harusnya dia aja yang meninggal
Nggak banyak yang tahu, Ammar mempunyai seorang adik perempuan bernama Syiffa. Namun sayangnya, sang adik yang disayanginya itu telah meninggal. Saat Ammar berusia 4 tahun, dia sempat terkena penyakit demam berdarah stadium 3 dan harus dirawat selama sebulan di rumah sakit. Akhirnya dia dinyatakan sembuh, tetapi Syiffa justru terkena penyakit yang sama dan meninggal pada usia 2 tahun. Ammar pun sangat sedih karenanya. Dia berkata kalau harusnya dia aja yang meninggal, bukan adiknya. Namun Ammar berusaha menguatkan diri, apalagi dia masih mempunyai dua adik laki-laki yang harus dirawat.
ADVERTISEMENTS
Setelah adiknya meninggal, Ammar Zoni juga kehilangan ibunya saat masih SD. Ammar pun menyesal karena saat itu hubungannya dengan sang ibu kurang baik
Setelah kehilangan Syiffa, Ammar harus kehilangan ibunya, Sri Mulyatini. Saat itu Ammar masih duduk di kelas 6 SD. Dia mengaku bandel dan nggak pernah mendengar omongan sang ibu. Hubungan mereka berdua juga masih kurang baik. Sebelum sempat memperbaiki hubungan, sayangnya terjadi hal yang nggak diinginkan. Hari itu Ammar sempat nggak mau ikut upacara di sekolah karena ingin menemani ibunya, tetapi pada akhirnya dia tetap masuk. Saat Ammar pulang sekolah, ternyata sang ibu telah meninggal dunia. Ammar pun mengaku sangat menyesal dan ingin meminta maaf pada ibunya.
ADVERTISEMENTS
Di usianya yang masih muda, Ammar Zoni memang sudah ditinggal empat perempuan yang dicintainya. Namun dia berusaha mengikhlaskan kematian mereka
Setelah adik dan ibunya meninggal, anak kembar Ammar juga meninggal saat berusia 27 minggu akibat Twin to Twin Tranfusion Syndrome. Dia merasa sangat sedih karena empat perempuan penting dalam hidupnya telah meninggal. Namun, pria berusia 26 tahun ini tetap berusaha berpikir positif. Ammar percaya bahwa kepergian anggota keluarganya memang telah ditakdirkan. Dia menganggapnya sebagai ujian dari Tuhan. Akhirnya dia pun bisa mengikhlaskan kepergian ibu, adik, dan anak kembarnya. Ammar juga sudah berhenti menyesali nasib dan memutuskan untuk melanjutkan hidup. Apalagi dia didukung penuh oleh istrinya.
Semoga Ammar Zoni bisa melanjutkan hidupnya dengan baik ya. Mari kita doakan agar kehilangan itu membuatnya semakin kuat dan tabah. Belajar dari pengalaman Ammar, sebaiknya kita mensyukuri keberadaan orang-orang penting dalam hidup kita, selagi mereka masih hidup.