Joe Taslim merupakan salah satu aktor laga Indonesia yang cukup terkenal. Sosoknya tercatat sebagai sebagai salah satu pemeran laga handal yang bakatnya sudah diakui oleh industri perfilman dunia. Keahlian tersebut nyatanya nggak terlepas dari latar belakang Joe yang sempat menjadi atlet Judo Nasional.
Ia diketahui kerap meraih kemenangan, sebut saja medali SEA Games dan juga juara 1 ajang South East Asia Judo Championship Singapore 1999. Menekuni olahraga menjadi pilihannya kala itu karena keterbatasan ekonomi. Belum banyak yang mengetahui, sebelum sukses menjadi aktor seperti sekarang, Joe Taslim mempunyai kehidupan masa kecil yang cukup sulit. Ia dan keluarga bahkan pernah merasakan listrik dimatikan secara mendadak lantaran nggak punya biaya untuk membayar.
ADVERTISEMENTS
Meski diakui alami kesulitan, keluarga mereka tetap berpikiran positif. Sang ayah justru menekankan Joe untuk disiplin dalam olahraga, ia yakin bahwa anaknya ini bisa jadi orang sukses
Joe Taslim kecil lahir dari keluarga sederhana di Lorong Tunggal, Palembang, Sumatera Selatan. Ayahnya merupakan ketua Rukun Tetangga (RT) di daerahnya, meski demikian penghasilan yang didapat justru nggak menentu. Dalam sehari bahkan sang ayah bisa tak ada pendapatan sama sekali. Oleh karena itu, bukan hal yang istimewa jika listrik rumahnya kerap mati lantaran belum bisa membayar secara berkala.
“Masa kecil gua susah ya, di Palembang. Banyak keterbatasan tapi keluarga gue bahagia, gua bangga gitu. Anak Pak RT tinggal di Lorong Palembang, listrik kadang ada kadang nggak. Listrik suka mati karena nggak bayar, soalnya bokap kerjanya kadang dapat duit, kadang nggak dapat duit,” ujar Joe Taslim dikutip dari YouTube TonightShowNet, Minggu (29/8).
Meski demikian sang ayah sangat mengutamakan pengembangan bakat untuk anaknya. Beliau menaruh harapan besar kepada mereka untuk bisa mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional. Disinyalir, tekad ayahnya tersebut berawal setelah menyaksikan sang anak mengikuti pertandingan bulu tangkis. Namun, karena keterbatasan biaya untuk membeli raket dan membayar iuran per bulan untuk latihan, mau nggak mau olahraga lain yang justru jadi pilhan.
“Jadi nyari olahraga semua bayar iuran kan, basket, bulu tangkis bayar. Judo salah satu olahraga di dekat rumah yang gratis, karena belum terlalu populer pelatihnya ngasih-ngasih baju gratis untuk latihan,” sambung Joe Taslim.
ADVERTISEMENTS
Punya tekad untuk masuk pelatnas, tujuan Joe Taslim kala itu supaya orang tua nggak perlu mengeluarkan uang untuk hidupnya
Tahu bahwa anaknya mempunyai bakat, sang ayah terus menerus mengingatkan Joe Taslim untuk disiplin. Meski waktu mainnya terpakai untuk latihan, ia justru menjadi pribadi yang percaya diri dan ahli di bidang yang digelutinya. Pelatihnya optimis jika anak didiknya ini suatu saat akan menyusul kakaknya yang sudah terlebih dahulu bergabung dengan tim nasional judo dan meraih juara.
“Gue masuk pelatnas, salah satu alasannya karena tahu kalau gue di Pelatnas, bokap nyokap gue nggak harus biayain gue lagi kan. Gue tahu bokap nyokap gue susah jadi pada saat ada kesempatan dipanggil langsung mikir ‘di sana negara yang menjamin (hidup) gue’,” paparnya.
Benar saja, perjuangannya membuahkan hasil. Kelas 2 SMP ia berhasil meraih medali emas di Kejuaran Nasional Judo 1977. Ia juga mengikuti Pekan Olahraga Nasional (PON) mewakili Palembang serta SEA Games. “Tahun 1999 gue (dapat) total SEA Games 1 emas, 1 perak, dua perunggu,” bebernya.
ADVERTISEMENTS
Melebarkan sayap ke industri hiburan, kariernya bisa terbilang nggak mudah. Ia harus menunggu 7 tahun hingga mendapat peran di sebuah film
Karier Joe sebagai aktor dimulai sejak tahun 2007 silam. Namun, perjalanannya melalui proses yang cukup panjang. Joe mengaku telah memulai audisi sejak 2000. Selama lebih dari 5 tahun, pencapaiannya di industri film hanya mencapai audisi sampai casting saja. Baru kemudian, di tahun 2007, casting pertamanya tembus mendapat peran di film “Karma”.
Penantian tujuh tahun terbayar sudah, namanya mulai dikenal publik sebagai aktor laga yang patut diperhitungkan. Awal filmya bahkan sudah dipasangkan dengan sosok supermodel Indonesia, Dominique Diyose. Setelah itu, pria berusia 40 tahun ini mendapat tawaran film drama romantis berjudul “Rasa” pada 2009. Meski dikenal sebagai aktor laga, Joe Taslim justru mengawali karier di genre horor dan drama.
Kini ia menekuni dua minat sekaligus, menjadi seorang aktor tetapi juga menggunakan bakat seni bela dirinya dalam sebuah film. Tercatat sejumlah film Hollywood sudah dicobanya, mulai dari “Fast Furious” hingga film aksi fantasi “Mortal Kombat”. Semoga perjuangan Joe Taslim ini bisa menginspirasi kamu ya, tetap semangat!