Grand Final Putri Indonesia 2020 dilaksanakan tadi malam di Jakarta Convention Center (6/3). Acara penganugerahan putri tercantik di Indonesia ini juga disiarkan oleh SCTV. Dengan persaingan yang cukup ketat, gelar putri Indonesia pun dimenangkan oleh Rr Ayu Maulida Putri asal Jawa Timur. Ia mengalahkan 38 perwakilan dari 34 provinsi yang bersaing ketat untuk menjadi yang terbaik.
Namun, bukan pemenangnya yang cukup disorot dalam acara malam tadi. Sorotan publik paling banyak jatuh ke finalis asal Sumatra Barat bernama Louise Kalista Iskandar yang tidak bisa mengucapkan 5 sila Pancasila dengan benar. Simak ulasan Hipwee Travel berikut ini.
ADVERTISEMENTS
Kalista mendapat pertanyaan dari juri yakni Ketua DPR Bambang Soesatyo. Ia diminta melafalkan 5 sila Pancasila
Dalam Grand Final Putri Indonesia 2020 yang ditayangkan SCTV tadi malam, juri memberikan pertanyaan kepada finalis yang masuk ke 6 besar. Salah satunya Louise Kalista Iskandar perwakilan dari Sumatra Barat. Ketua DPR Bambang Soesatyo menanyakan tentang Pancasila. Ia bertanya apakah Kalista hafal dengan kelima sila tersebut.
“Kita beruntung memiliki Pancasila sebagai ideologi dan dasar negara. Pertanyaan saya adalah, apakah Kalista hafal lima sila yang terkandung dalam Pancasila?” tanya Bambang Soesatyo.
Kalista menjawab dengan terbata-bata, terutama saat menyebut sila keempat.
“Nomor empat, kemanusiaan yang…,” ucap Kalista yang disambut riuh teriakan dan serokan penonton.
“Kemasyarakatan yang dipimpin oleh hikmat, kebijaksanaan, dalam permusyawaratan per.. masyarakat, perwakilan,” Kalista masih berusaha menjawab meskipun tampak ia makin tegang.
Sila terakhir juga masih salah. Kalista menyebut ‘kemanusiaan sosial yang adil dan beradab’ sebagai kalimat pamungkas. Penonton pun kian riuh ketika mendengar jawaban Kalista. Dari total lima sila, Kalista hanya mampu menjawab dengan benar 3 sila yang pertama saja. Mungkin saja Kalista gugup dan tidak menyangka akan mendapat pertanyaan ‘sederhana’ tapi sulit diucap ketika kondisi gugup.
ADVERTISEMENTS
Buat kamu yang pengen tahu detailnya, nih simak video rekaman ‘terpelesetnya’ lidah Kalista saat menjawab pertanyaan juri
Puteri Pancasila 2020 di Puteri Indonesia 2020! 👍🏿
Layak dijadikan Duta Pancasila. pic.twitter.com/XRBqUmNOc8
— Forza Bintang Wirayasa (@bintangforza) March 6, 2020
ADVERTISEMENTS
Kalista klarifikasi di Instagram storiesnya, dia tetap bangga dengan dirinya dan akan mengambil pelajaran dari kejadian semalam
“The biggest thing to take from tonight is that it’s okay to be nervous as long as you continue to hold your head up high and stay proud of you are. This will be something for me to learn from. It isn’t the end of my journey, it’s just the beginning. Stay safe, stay proud of who you are, and stay kind of each other.”
“Pelajaran terbesar yang bisa diambil dari kejadian malam ini adalah tidak apa-apa untuk gugup selama kamu terus mengangkat kepalamu dan tetap bangga pada dirimu. Hal ini akan jadi sebuah pelajaran buatku. Ini bukanlah akhir dari perjalanan, melainkan sebuah awalan. Tetap bangga pada dirimu dan tetap jadi orang baik kepada sesama,” tulisnya di Instagram Story.
Apa yang terjadi pada Kalista sejatinya bukan sebuah hal yang patut dibesar-besarkan. Ia hanya grogi sehingga kesulitan mengucap detail sila keempat dan kelima Pancasila dengan benar. Memang sebenarnya nggak semua orang Indonesia hafal lho dengan Pancasila. Banyak juga yang nggak hafal kok. Angkanya mencapai 28 persen malah di Jawa Tengah. Kalimantan Timur malah mencapai 50 % alias separuh warganya nggak hafal Pancasila. Jadi ya nggak masalah. Hafal tidaknya Pancasila tidak mempengaruhi rasa nasionalisme dan cinta terhadap tanah air bukan?
Sebagai penutup, komentar Najwa Shihab ini patut kita renungi bersama.
Ya nggak papa sih nggak hafal Pancasila. Banyak banget kok yang nggak hafal Pancasila dan juga lagu Indonesia Raya, kan?