Setelah diberhentikan seutuhnya dari tugas Kerajaan Inggris pada Februari 2021, Meghan Markle dan Prince Harry memang sudah dijadwalkan melakukan wawancara dengan presenter ternama, Oprah Winfrey. Percakapan mereka ditayangkan di Amerika pada 7 Maret dan Inggris pada 8 Maret 2021. Di acara berdurasi dua jam, pasangan ini membahas seputar bagaimana perlakuan Istana Buckingham hingga ketegangan yang terjadi antara Meghan dan Kate Middleton yang selama ini belum pernah terekspos.
Lantas sederet pengakuan Meghan dalam wawancara khusus itu terbilang mengejutkan. Banyak dari publik yang merasa simpati dengan apa yang dilontarkan, namun di sisi lain terdapat kontra atas pernyataan keduanya. Berikut ini sederet pengakuan Meghan dan Harry saat sesi wawancara dengan Oprah.
ADVERTISEMENTS
Meghan Markle menjawab hubungannya dengan Kate hingga isu rasis sebelum sang anak dilahirkan
Dalam wawancara bersama Oprah yang sudah ditunggu oleh jutaan pasang mata, Meghan sempat menjawab hubungannya dengan Kate Middleton yang dianggap tak akur. Menepis rumor jika ia membuat Kate menangis di hari pernikahannya, Meghan pun mencoba meluruskan.
“Kejadian justru sebaliknya. Saya tidak mengatakan untuk meremehkan siapapun, karena saat itu memang minggu pernikahan yang berat dan dia (Kate Middleton) kesal dengan sesuatu,” ungkap Meghan.
Ibu Archie tersebut menjelaskan tentang kekesalan Kate perihal gaun dari gadis-gadis pembawa bunga. Meghan pun sempat menangis karena sikap tersebut.
“Itu sangat menyakiti hati saya. Saya pikir dengan semuanya yang terjadi sebelum hari pernikahan, bukankan sudah seharusnya dia tahu apa yang harus dilakukan seperti yang lainnya, tahu apa yang terjadi dengan ayah saya dan urusan lainnya?,” lanjut Meghan seperti dikutip dari Harpersbazaar, (7/3/2021).
Meski demikian dikatakan Kate sudah meminta maaf dengan membawakan bunga dan sebuah pesan. Dalam sesi tersebut, Meghan juga menyinggung perihal diskusi soal warna kulit sang anak sebelum dilahirkan. Ada anggota keluarga kerajaan yang bertanya nantinya akan seberapa gelap warna kulit sang anak.
ADVERTISEMENTS
Akui kesehatan mentalnya terganggu bahkan Meghan sempat berpikir untuk mengakhiri hidup
Istri Pangeran Harry itu juga blak-blakan soal kondisi kesehatan mentalnya yang kurang baik selama di kerajaan. Pikiran untuk mengakhiri hidup sempat terlintas namun Harry langsung memberikan dukungan emosional saat tahu perasaan istri tercinta itu. Mengklaim telah meminta istana untuk mencari bantuan profesional mengatasi kesehatan mentalnya, namun permintaan Meghan justru ditolak.
Pangeran Harry pun menjelaskan hubungan yang renggang dengan anggota keluarga. Bahkan sang ayah tak bisa lagi dihubungi setelah keduanya memutuskan mundur dari anggota senior Kerajaan Inggris. Dirinya juga menyebut institusi kerajaan sebagai lingkungan yang menyesakkan.
ADVERTISEMENTS
Pasangan tersebut juga sempat membahas jenis kelamin anak kedua yang tengah dikandung Meghan. Setelah wawancara tersebut ditayangkan secara keseluruhan, muncul pro kontra karena dinilai tak seimbang
Pangeran Harry dan Meghan juga menyebut soal jenis kelamin sang bayi, yakni perempuan. Harry mengaku senang karena keluarga kini sudah lengkap.
Wawancara yang menghebohkan banyak pihak itu pun mendapat respon dari kritikus Kerajaan Inggris, Richard Fitzwilliams yang menyebut bahwa itu “bukan wawancara yang seimbang”, terutama Oprah Winfrey dinilai terlalu simpatik dengan pasangan itu.
“Wawancara itu adalah sebuah balas dendam. Pikiran orang akan langsung teringat pada Charles dan Diana yang menyerang satu sama lain sehingga melukai Kerajaan Inggris pada 1990-an,” ucap Richard dilansir dari Tempo.
Pro kontra juga terjadi di kalangan publik. Ada yang bersimpati dengan pengakuan Meghan dan bersyukur keluarga kecil tersebut keluar dari kerajaan, ada pula yang merasa bahwa ini terlalu dilebih-lebihkan mengingat Meghan adalah seorang artis. Sehingga banyak menganggap bahwa apa yang dikatakan Meghan adalah kebohongan.