Kabar soal penghapusan tes PCR dan Antigen untuk sayarat perjalanan disambut baik oleh masyarakat dan juga para pelaku usaha. Salah satu artis yang juga dikenal sebagai pengusaha yaitu Inul Daratista sangat senang mendengar kabar tersebut. Pemilik bisnis karoke keluarga Inul Vizta itu seakan mendapat angin segar tentang keberlanjutan usahanya.
Diketahui, selama pandemi Covid-19 usaha yang dimiliki nama asli Ainur Rokhimah mengalami kerugian yang besar karena minimnya pengunjung Inul Vizta. Selama lebih dari 16 tahun, Inul sudah membangun bisnis karaoke keluarga Inul Vizta yang hampir tersebar di seluruh Indonesia.
ADVERTISEMENTS
Permohonan Inul Dartista pada Menteri Luhut Binsar Pandjaitan
Dilansir dari YouTube Sekretariat Presiden pada saat jumpa pers, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan telah menyampaikan bahwa akan ada aturan baru tentang dihapusnya rapid test antigen maupun tes polymerase chain reaction (PCR) untuk perjalanan domestik.
Menanggapi aturan baru tersebut, Inul beriterima kasih pada pemerintah yang telah melonggarkan aturan di tengah pandemi Covid-19. Wanita 43 tahun tersebut juga sangat berharap bahwa izin jam operasional usaha karaoke selama pandemi yang hanya sampai jam 9 malam dikembalikan seperti semula yaitu sampai jam 12 malam.
“Bpk Luhut yg saya Hormati, klo boleh saya sebagai rakyat jelata msh ada jeritan hati mewakili para pengusaha Karaoke Keluarga sehat INUL VIZTA dkk. berharap juga agar Izin Operasional di kembalikan lagi di jam semula klo boleh tutupnya jam 12 malam.” tulis Inul, dalam keterangan unggahan di Instagram pribadinya pada Selasa (8/3).
Inul juga menambahkan jika ia berterima kasih atas izin untuk membuka karaoke kembali setelah cukup lama vakum sejak awal pandemi. Namun, kebijakan tersebut masih dirasa kurang karena adanya pembatasan jam buka yang hanya sampai jam 9 malam.
ADVERTISEMENTS
Permasalahan usaha karaoke Inul Vizta selama pandemi
Melalui unggahan di instgaram pribadinya, Inul mengaku omzet bisnisnya tidak maksimal apabila jam operasional karaoke masih dibatasi sampai pukul 9 malam. Sementara biaya operasional karaoke mulai dari sewa tempat hingga gaji karyawan harus tetap berjalan.
Bicara tentang gaji karyawan, Inul mengatakan bahwa sebenarnya gaji karyawan yang seharusnya penuh terpaksa harus dipotong demi menyelamatkan keuangan perusahaan. Hal ini dipilih karena ia tidak mau melakukan PHK, bagaimana pun Inul kasihan dengan karyawannya.
“Karyawan yang saya sudah saya rekrut tidak mugkin saya PHK, kasihan perut mereka dan keluarga. Saya tetap harus bayar gaji, meski sebagian belum 100% gaji dull, mengingat kondisi belum stabil,” ungkap Inul.
Misalnya saja jika dipenuhi permintaannya terkait izin operasional karaoke sampai 12 malam, Inul berharap ia bisa memperbaiki keuangan perusahaan dan berimbas pada gaji karywannya yang kembali penuh.
ADVERTISEMENTS
Inul menyinggung adanya kesenjangan izin antara tempat hiburan lain dan karaoke keluarga
Sebelumnya, Inul juga pernah menyampaikan suaranya kepada Presiden Indonesia yaitu Jokowi terkait dengan jam operasional bisnis karaoke. Namun, belum mendapat tanggapan dan hasil yang maksimal. Inul sebagai perwakilan dari pebisnis karaoke menjamin pihaknya selalu mematuhi aturan dan dispilin terhadap aturan operasional Pemerintah selama ini.
“Saya melihat tempat hiburan baru cukup kuat ya, hiks. Mereka bisa tutup sampai malam, kami karaoke keluarga sangat patuh aturan dan disiplin, takut mau nekat. Bahkan teman-teman saya sesama pengusaha karaoke pada gulung tikar,” kata Inul.
Dibukanya tempat hiburan lain sampai malam tentu menimbulkan kecemburuan dan kesenjangan dari izin operasional yang sudah dikeluarkan pemerintah. Inul menganggap itu menjadi suatu masalah tersendiri dan harus ada perhatian yang sama bagi setiap pengusaha tak terkecuali pengusaha karaoke keluarga seperti dirinya.
“Semoga suara sy di dengar ya pak, alangkah bahagianya jika ini bisa jd perhatian khusus semoga,” pungkas Inul penuh harap dalam keterangan unggahannya.