Di balik kesuksesan seorang anak, ada ibu yang mendukung tanpa henti di belakangnya. Itulah yang juga dirasakan oleh Presiden Joko Widodo. Sejak merintis kariernya sampai sekarang, Jokowi selalu didukung oleh sang ibu yang bernama Sujiatmi Notomiharjo. Wanita yang kerap dipanggil Eyang Noto ini juga akrab dengan anak-anak dan cucu Jokowi.
Dalam keluarga besarnya, Eyang Noto adalah sosok yang begitu disayangi dan menginspirasi. Karena itulah banyak yang berduka saat dia mengembuskan napas terakhirnya baru-baru ini.
ADVERTISEMENTS
Setelah berjuang melawan kanker selama empat tahun, ibu Jokowi meninggal dunia. Seluruh keluarganya pun berduka
Untuk mengobati kankernya, ibu Jokowi telah menjalani berbagai pengobatan. Namun ternyata Tuhan berkehendak lain. Pada Rabu (25/3) pukul 16.45 WIB, sang ibunda meninggal dalam usia 77 tahun di Solo. Jokowi pun segera terbang ke Solo untuk bertemu ibunya terakhir kali sebelum dimakamkan. Namun, dia meminta agar para menteri nggak melayat agar mereka bisa fokus bekerja menghadapi masalah saat ini. Maka hanya Mensesneg Pratikno dan Seskab Pramono Anung yang mewakili para menteri untuk melayat.
ADVERTISEMENTS
Melihat kondisi saat ini, pemakaman ibu Jokowi akan dilakukan secara internal. Petugas juga menyediakan disinfektan
Dilansir dari CNN, Jokowi meminta warga untuk nggak berkumpul di sekitar kediaman ibunya untuk mencegah virus corona. Warga diminta untuk menyampaikan belasungkawa dari rumah masing-masing. Pemakaman akan digelar pada Kamis (26/3) pukul 13.00 WIB di Pemakaman Keluarga Mundu, Karanganyar, Jawa Tengah.
Kepolisian Jawa Tengah akan mengerahkan 1.600 personel untuk mengamankan pemakaman tersebut. Mereka akan disebar di sekitar rumah duka, sepanjang jalan menuju pemakaman, dan kompleks kuburan. Untuk mengantisipasi datangnya tamu, petugas juga mempersiapkan bilik disinfektan dan menyemprotkan disinfektan di lokasi.
ADVERTISEMENTS
Untuk mengenang almarhum, Gibran menceritakan kenangan baik tentang sang nenek semasa hidup. Dia adalah sosok yang mandiri dan tak mau membebani cucu
Beberapa jam setelah Eyang Noto meninggal, Gibran sebagai cucunya mengunggah kenangan manis mereka di Instagram. Gibran berkata kalau sang nenek adalah sosok yang sangat mandiri dan nggak pernah menunjukkan rasa sakitnya di depan keluarga. Di usia yang sudah tua, beliau masih aktif mengikuti berbagai kegiatan seperti pengajian. Namun beliau nggak mau merepotkan anak dan cucunya. Kalau berkegiatan, Eyang Noto memilih diantar sopir atau terkadang naik becak sendirian.
Gibran mengungkapan betapa sedihnya dia karena Eyang Noto meninggal. Dia dan segenap keluarga besarnya pun mengirim doa terbaik pada almarhumah. Mari kita juga mendoakan agar ibunda Jokowi tenang dan damai di sisi-Nya.