Gaya selebritas baik itu ketika bermain peran, di atas panggung, sesi pemotretan, hingga gaya sehari-hari memang sering mencuri perhatian publik. Apalagi jika gaya tersebut dinilai nyentrik atau nggak sesuai dengan gaya yang semestinya. Seperti ketika aktor dan juga model kenamaan Bio One ketika ia tampil dengan gaya unik yang dianggap menantang norma gender.
Bintang film Srimulat: Hil yang Mustahal ini baru saja mengunggah fotonya mengenakan busana adat perempuan Jawa di Instagram pribadinya. Unggahan tersebut kemudian menjadi sorotan publik, terlepas dari pro dan kontra terkait busana yang dianggap menantang norma gender itu.
ADVERTISEMENTS
Bio One tampil feminin mengenakan kebaya lengkap dengan konde
Unggahan foto Bio One berkebaya dan berkonde menjadi sorotan publik lantaran lagi-lagi ia tampil dengan gaya yang nyentrik. Pemilik nama asli Juan Bio One Idal Haris Subiantoro Tanave Proboatmodjo Tan itu mengunggah dua slide foto dirinya yang tampak anggun dan feminin.
Tampak Bio One mengenakan kebaya lengan panjang berbahan velvet, berwarna biru dengan kain jarik motif berwarna cokelat. Nggak hanya busananya saja, aktor kelahiran 1 Januari 1998 itu juga melengkapi penampilan femininnya dengan konde yang dihias dengan bunga, beberapa aksesori seperti gelang, anting dan bros. Sementara itu, bagian wajah Bio One juga dirias dengan riasan natural.
Dalam unggahan tersebut, Bio One nggak memberi tahu maksud fotonya berkebaya dan berkonde. Apakah itu untuk kepentingan film baru yang akan dibintanginya, atau proses riset pendalaman peran, atau sekedar pemotretan yang biasa ia lakukan sebagai model. Bio One hanya menuliskan sebuah kalimat dalam kolom keterangan yang berisi sebuah ungkapan halus menggunakan bahasa Jawa.
“Akeh manungsa ngrasakaken tresna, nanging lalai lan ora kenal opo kui hakekate atresna (Banyak manusia merasakan cinta, tapi lupa dan tidak kenal apa itu hakikat cinta),” tulis Bio One dalam keterangan unggahannya.
Unggahan Bio One itu langsung dibanjiri komentar publik termasuk kalangan selebritas yang justru memuji kecantikan sang aktor. Bahkan hingga saat ini unggahan itusudah disuaki lebih dari 186 ribu orang.
“Cantik loh lo bi,” tulis Arya Saloka.
“Manis gils,” tulis Kimbrly Ruder.
“Ayune, hahaha,” tulis Nafa Urbach.
ADVERTISEMENTS
Gaya nyentrik Bio One dan cara uniknya dalam mendalami suatu peran
Tampil dengan busana nyentrik dan dianggap menantang norma gender, bukan pertama kali Bio One lakukan. Sebelum mengunggah foto berkebaya dan berkonde, Bio One juga pernah mengenakan dress motif kombinasi bunga-bunga dan kotak-kotak dari sebuah merek fesyen ternama. Dalam keterangan unggahan itu, Bio One mengungkap bahwa busana nggak memiliki jenis kelamin
“Fashion has no gender (mode tidak memiliki jenis kelamin),” tulis Bio One.
Di kesempatan lain, Bio One pun pernah mengunggah foto dirinya mengenakan dress panjang putih, motif koran. Kemudian rambutnya yang pendek diikat ke belakang. Penampilannya itu dilengkapi dengan aksesori kacamata, tote bag dan sneakers. Dalam keterangan unggahannya itu, Bio One mengungkap bahwa ia sangat menyukai gayanya itu.
“I just really love my look today (aku sangat meyukai penampilanku hari ini),” tulis Bio One.
Aktor yang masuk nominasi Pemeran Utama Terbaik di Festival Film Indonesia 2022 (FFI 2022) ini memang dikenal memiliki gaya yang unik. Bahkan nggak hanya gaya busananya saja, cara Bio One melakukan riset untuk pendalaman karakter tokoh film yang ia perankan pun cukup unik.
Bahkan, ia pernah berjalan kaki tanpa baju, seolah sebagai gelandangan yang miskin dan tidur di hotel-hotel melati saat riset peran ketika memerankan tokoh Gepeng Srimulat. Diketahui pula, Bio One pernah datang ke lokasi syuting tanpa alis karena ia telah mencukur habis alisnya ketika riset tokoh Iman yang diperankannya dalam film Father & Son.
Cara unik Bio One dalam mendalami peran itu tampaknya juga ia lakukan ketika tampil sebagai model. Selain tampil anggun dan cantik bergaya feminin dengan kebaya, Bio One juga tampak tampan dan gagah ketika mengenakan beskap, kain jarik, dan blangkon sebagai busana tradisional pria Jawa.