Akibat kasus “ikan asin” yang sempat ramai pada pertengahan 2019, Galih Ginanjar dijebloskan ke penjara. Pasalnya dia terjerat tuduhan pencemaran nama baik dan UU ITE. Nggak hanya Galih, pasangan Pablo Benua dan Rey Utami juga ditahan karena alasan serupa. Kini mereka harus menghabiskan hari demi hari di balik jeruji Rutan Polda Metro Jaya Jakarta.
Seolah kondisi itu belum cukup buruk, Galih dan Pablo baru-baru ini kedapatan melanggar aturan penjara hingga diberi hukuman tambahan. Salah satu penyebabnya adalah pengacara mereka, Farhat Abbas.
ADVERTISEMENTS
Belum lama dijebloskan ke penjara, Galih Ginanjar dan Pablo Benua dipindahin ke sel tikus yang terkenal nggak enak buat ditempati. Udah jatuh tertimpa tangga~
Belum lama dijebloskan ke penjara, Galih dan Pablo udah melanggar aturan. Mereka ketahuan membawa ponsel saat razia pada 19 Juli lalu dan dijebloskan ke sel tikus. Namun tampaknya mereka nggak belajar dari kesalahan itu. Nggak lama kemudian, mereka kembali melanggar peraturan terkait ponsel dan dijebloskan lagi ke sel tikus. Kali ini kesalahannya lebih parah, bahkan melibatkan Farhat Abbas selaku kuasa hukum mereka.
ADVERTISEMENTS
Ternyata kepindahan itu disebabkan kesalahan Farhat Abbas. Pasalnya, dia merekam video permintaan maaf Galih dan Pablo saat mereka berada di penjara, lalu mengunggahnya ke Instagram
Saat mengunjungi trio “ikan asin” di penjara, Farhat memotret dan mengambil video yang memperlihatkan Galih serta Pablo. Dalam video tersebut, Galih menyampaikan ucapan permintaan maaf pada mantan istrinya, Fairuz A. Rafiq. Lantas hasilnya diunggah ke akun Instagram pribadi Farhat pada Minggu (4/8) dan Senin (5/8). Jelas-jelas perbuatan itu melanggar aturan penjara. Galih dan Pablo pun kembali dijebloskan ke sel tikus. Yang bikin heran, kenapa Farhat sebagai orang yang paham hukum melakukan hal itu ya? Apa dia sengaja melanggar aturan buat melanjutkan sensasi “ikan asin”?
ADVERTISEMENTS
Akibat kesalahan itu, Galih dan Pablo harus diisolasi ke sel tikus yang sangat sempit. Mereka harus makan, tidur, dan buang air di tempat yang sama
Galih dan Pablo udah dua kali dimasukkan ke sel tikus. Selama ini sel tikus dikenal sebagai tempat yang sangat sempit, bahkan nggak cukup buat meluruskan kaki. Hanya ada satu orang yang bisa masuk ke dalamnya. Di sana disediakan kamar mandi seadanya. Jadi tempat itu dipakai sekaligus buat tidur, makan, dan buang air. Sepertinya bau dan nggak nyaman ya. Sel tikus memang diperuntukkan buat para napi yang melanggar peraturan berat. Mereka nggak boleh keluar sampai masa hukumannya selesai. Dengan kondisi itu, diharapkan mereka bisa konsentrasi berpikir dan instrospeksi diri.
Semoga Galih dan Pablo menyadari kesalahan mereka ya. Jangan sampai melanggar peraturan lagi dan kembali dijebloskan ke sel tikus. Sebaiknya sekarang fokus memperbaiki diri 🙂