Unggah Foto Lawas, Ryan d’Masiv Kenang Momen Manggung Dengan Alat Seadanya

Perjuangan menjadi musisi terkenal sering kali bermula dari titik paling bawah dan mengalami banyak kendala. Seperti halnya dengan band kenamaan Indonesia, d’Masiv. Beberapa waktu lalu, Rian Ekky Pradipta sang vokalis membagikan foto jadul d’Masiv di Twitter saat mereka tampil di atas panggung.

Sekilas, foto tersebut hanya berupa kenangan. Tapi, ternyata ada pesan penting di balik unggahan Rian tersebut, loh, SoHip. Lantas seperti apa potret perjuangan Rian dan kawan-kawan d’Masiv saat masa-masa perjuangan dulu? Simak informasinya, ya, SoHip~

ADVERTISEMENTS

Tidak ada yang instan untuk ada di posisi sekarang, ada proses panjang yang harus dilewati d’Masiv

Dalam unggahan di Twitternya (20/2), Rian mengungkap bahwa untuk bisa menampilkan pertunjukan musik profesional yang memukau, ada proses bertahun-tahun yang harus dilewati. Mungkin di mata para penonton, pertunjukan berdurasi satu jam itu tampak mudah untuk disiapkan. Namun ternyata, seluruh profesionalitas band d’Masiv yang bisa dinikmati penggemarnya saat ini adalah buah dari kerja keras dan ketekunan mereka dari masa lalu. Salut!

Rian juga memberikan pesan pada setiap anak band (musisi) yang merintis perjuangan dari awal untuk tetap berjuang menikmati proses dengan penuh cinta. Memang tidak mudah, tapi mengingat tujuan besar yang ingin dicapai rasa-rasanya itulah yang selalu membakar semangat, ya SoHip~

“Ada proses bertahun-tahun untuk 1 jam yang kalian lihat sekarang dengan tata panggung megah, lighting berwarna-warni, LED besar yang canggih, sound system yang dahsyat! Untuk para musisi yang berjuang, nikmati prosesnya dengan penuh cinta. Tertanda Band Ciledug-D’MASIV-,” tulis Rian.

Rian juga menambahkan bahwa dalam foto tersebut Wahyu sebagai drummer sebenarnya tidak menggunakan drum saat tampil. Malahan, Wahyu hanya duduk di sebuah kursi yang lebih sering digunakan para tamu undangan dalam pernikahan.

“Pada nggak sadar pasti ini, drummer kita Wahyu maennya nggak pake drum tapi pake keyboard, udah gitu tempat duduk pake kursi hajatan,” lanjut Rian.

Dari foto kenangan tersebut bisa menjadi motivasi bagi banyak orang yang ingin merintis karier sebagai anak band. Sebab, Rian secara langsung ingin memberi tahu bahwa hasil besar yang d’Masiv tuai selama ini harus melewati proses berliku-liku yang tentunya tidak mudah. Band yang digawangi Nurul Damar Ramadhan (gitar), Rayyi Kurniawan Iskandar Dinata (bas) Dwiki Aditya Marsall (gitar) dan Wahyu Piadji (drum) serta Rian sendiri sebagai vokalis telah menunjukkan bahwa tidak ada perjuangan yang sia-sia.

ADVERTISEMENTS

Rian juga kenang momen saat naik motor bonceng tiga dengan personel bandnya

Momen d'MASIV naik motor Supra X bonceng tiga

Momen d’MASIV naik motor Supra X bonceng tiga | Credit: @RianEkkyP on Twitter

Selain manggung dengan alat yang serba terbatas, Rian juga membagikan foto lawas mereka yang memperlihatkan dirinya dan rekan satu band-nya tampak masih sangat muda, berpose bersama di depan sejumlah sepeda motor. Dengan wajah yang masih polos, ditambah lagi tatapan kosong Rian yang tidak mengarah ke arah kamera sendiri memang membuat potret ini begitu memorable. Foto tersebut diambil tahun 2004 dan kalau dihitung sampai tahun 2023 ini berarti foto kenangan itu sudah berusia 19 tahun. Rian menjelaskan potret tersebut diambil saat mereka latihan band di Blewah Studio, Petukangan.

Foto lawas d’Masiv ini diambil saat mereka masih duduk dibangku sekolah menengah atas (SMA). Tampak seunit motor Honda Supra X yang Rian sebut sebagai satu-satunya kendaraan yang setia mengantar jemput lima personel d’Masiv ketika akan latihan band. Walaupun begitu, motor legend itulah yang berjasa mengantarkan mereka ke tempat latihan meski ‘ditindas’ dengan melebihi kapasitas.

“Kami masih SMA, kerjaannya latihan band terus motor supra itu yang nganter kita bolak balik 1 motor bonceng tiga,” ucap Rian dalam unggahan Twitter-nya.

Bernostalgia dengan foto tersebut, Rian tak menyangka dari hasil bermusik mereka sekarang sudah bisa berkeliling dunia bersama d’Masiv dan bahkan sudah merilis tujuh album.

ADVERTISEMENTS

Perjalanan d’Masiv dari 2003 sampai sekarang

Perjalanan d'Masiv sampai sekarang

Perjalanan d’Masiv sampai sekarang | Credit: Instagram @dmasivbandofficial

Generasi 90-an pastinya sangat mengenal lagu Cinta ini Membunuhku. Lagu pertama d’Masiv yang dirilis tahun 2008 ini menjadi hits single mereka dalam belantika musik Indonesia. Selain itu ada Merindukanmu, Jangan Menyerah yang diciptakan Rian karena terinspirasi dari salah satu penggemar yang mengidap kanker.

Lagu Jangan Menyerah diciptakan Rian untuk mengingatkan siapa saja untuk tidak cepat menyerah apabila sedang dilanda masalah dalam hidup. Bahkan lagu Jangan Menyerah ini pernah mendapatkan tiga penghargaan sekaligus dari ajang AMI Awards 2010. Mulai dari kategori Lagu Pop, Duo/Grup Pop Terbaik, dan Karya Produksi Terbaik.

Melansir dari KumparanHits (23/02), d’Masiv dalam perayaan ulang tahun ke-19 tahunnya pada 2022 kemarin merilis album bertajuk TIME. Melalui album ketujuh tersebut, d’Masiv ingin merayakan perjalanan panjang dan kebersamaan mereka sejak tahun 2003. Berbeda dengan album sebelumnya cover album TIME kali ini lebih istimewa dengan sentuhan lukisan yang menggambarkna kisah perjalanan panjang mereka.

Teruntuk kamu yang saat ini sedang merintis karier dalam dunia musik, baik itu penyanyi, anak band atau lainnya, jangan takut untuk memulai berkarya, ya. Selalu setia sama proses yang saat ini sedang diperjuangkan. Terlebih untuk anak band, yang pastinya tidak mudah untuk mengumpulkan personel saat latihan, ada pula yang terkendala dengan peralatan saat mau ikut lomba atau festival yang mengharuskan kalian untuk menyewa.

Belum lagi iuran buat latihan di studio bahkan sampai larut malam karena dapat giliran jam malam, dan masih banyak lainnya. Maknai setiap kekurangan sebagai dorongan untuk menjadi kreatif ke depannya. Apalagi sekarang berbeda dengan zaman dulu, teknologi semakin canggih dan banyak fasilitas yang bisa dimanfaatkan untuk berkarya. Semangat!

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Bukan sekedar hobi, melainkan memberi arti~

Editor

Writing...