Belakangan ini kerangkeng manusia yang ditemukan di rumah Bupati nonaktif Langkat, Terbit Rencana Perangin-Angin menjadi perbincangan panas. Hal ini karena ditemukan para pekerja sawit yang dikurung di dalam ruangan mirip penjara itu saat sedang tidak bekerja.
Diketahui juga bahwa terdapat dugaan indikasi penyiksaan dan tidak manusiawi lainnya yang mereka terima. Menurut laporan Migrant Care, kerangkeng itu berisikan 40 orang.
Polisi masih terus mendalami kasus ini dan mengabarkan fakta-fakta terbaru yang terungkap. Sontak ini memicu kemarahan publik karena tindakan tersebut sangat tidak beradab. Tidak hanya warganet biasa, beberapa figur publik pun turut melontarkan kecaman atas hal ini.
Lantas, siapa saja dan apa yang mereka sampaikan? Langsung simak di bawah ini!
ADVERTISEMENTS
1. Dokter Tirta tidak menyangka orang sekejam mantan bupati Langkat itu dulunya bisa terpilih di jabatannya
Dokter Tirta menilai keberadaan kerangkeng yang memenjarakan manusia itu sebagai hal kuno. Di zaman modern saat ini, kerangkeng bisa dimaknai sebagai bentuk perbudakan dan penyiksaan terhadap manusia. Ia juga menyayangkan perilaku seorang bupati yang seharusnya bisa dicontoh masyarakat, malah berbalik melakukan hal tidak terpuji.
Buset masih zaman kerangkeng2 gitu
Perbudakan dan penyiksaan dong jatuhnya
Bisa2nya kaya gini jadi dulu kepilih jadi bupati
ADVERTISEMENTS
2. Aktris Zaskia Adya Mecca mengungkapkan keprihatinannya soal kejahatan yang bisa terjadi di mana saja
Lewat unggahan Instagram story pribadinya, Zaskia Adya Mecca membagikan salah satu berita yang menuliskan tentang dugaan praktik perbudakaan oleh mantan bupati Langkat tersebut. Ia menilai bahwa semakin hari, kejahatan tidak memandang tempat dan waktu.
Seperti polemik kerangkeng ini, Zaskia merasa inilah bukti nyata kalau kejahatan itu nyata dan dekat di kehidupan nyata sehari-hari.
“Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un. Sampai ga bisa berkata-kata lagi lihat berita ini hari. Nyata, dekat, enggak cuma di film atau berita di negeri nun jauh di sana.”
ADVERTISEMENTS
3. Isu perbudakan pekerja sawit di kerangkeng semakin mengiris hati Angga Sasongko
Sutradara Angga Dwimas Sasongko diketahui baru saja merilis film terbarunya Ben & Jody. Film tersebut akan tayang 27 Januari 2022 di bioskop. Dalam film itu terdapat adegan yang menampilkan sekumpulan manusia yang ditahan di kerangkeng dan dipaksa bekerja membabat hutan untuk membuka lahan sawit. Film Ben & Jody mengangkat kisah tentang perjuangan Ben dan Jody untuk merebut kembali tanah mereka yang dirampas perusahaan.
Sebagai penulis ceritanya, Angga bahkan tidak sampai hati menyaksikan adegan itu diperankan. Apalagi ketika mendapati fakta bahwa cerita yang ia tulis ternyata terjadi di dunia nyata. Angga turut mengecam keras tindakan tidak beradab ini.
Saya menulis cerita di film Ben & Jody, ada manusia2 dikerangkeng dan kerjapaksa babat hutan untuk buka lahan sawit. Membayangkan dan mengadegankannya saja perih sekali.
Hari saya baca berita, hal itu terjadi di dunia nyata dan dilakukan struktur kekuasaan. BIADAAAAB!!!
ADVERTISEMENTS
4. Hanung Bramantyo turut menekankan bahwa perilaku mantan bupati Langkat itu tidak sejalan dengan ajaran agama yang dianutnya
Sutradara film ini mengunggah foto mantan bupati Langkat dan para pekerja sawit yang dikurung di kerangkeng tanpa memperlihatkan bagian wajah mereka. Foto itu diikuti dengan penekanan bahwa sejak dulu agama Islam sudah berjuang melawan perbudakan. Hanung juga menilai perilaku mantan bupati Langkat itu sebagai bentuk kemunduran zaman.
“Islam datang membebaskan Bilal bin Rabah dari perbudakan. Tapi sang bupati justru mengembalikan ke zaman jahiliyah.
Seorang pemimpin yang mengaku beragama Islam, tak mungkin melakukan perbudakan semacam ini #BupatiLangkat”
ADVERTISEMENTS
5. Sutradara Robert Ronny ikut mengomentari tindakan keji ini. Ia prihatin dengan kondisi bangsa Indonesia yang semakin memburuk
Kalau diperhatikan, masalah sosial bangsa ini seakan tidak ada habisnya. Mulai dari darurat pelecehan seksual sampai korupsi yang mengakar kuat. Sekarang, Indonesia kembali dihadapkan dengan darurat kemanusiaan lewat kasus kerangkeng ini. Sutradara Robert Ronny tidak habis pikir dengan rentetan kasus yang kerap terjadi akhir-akhir ini.
Ini sudah di luar peri kemanusiaan.. harus segera ditangkap dan diproses secara hukum.
Kadangkala makin bingung mengapa makin lama makin begini banget ya bangsa kita.
ADVERTISEMENTS
6. Susi Pudjiastuti pun menyuarakan pendapatnya. Segala bentuk tindakan yang mencederai hak dasar manusia untuk hidup memang seharusnya tidak ditoleransi
Susi Pudjiastuti kerap menanggapi isu-isu terkini lewat cuitan media sosial Twitter pribadinya. Kali ini ia mengecam kasus kerangkeng manusia sebagai bentuk perbudakan modern. Ia mendorong untuk pengusutan tuntas karena khawatir ada kerangkeng-kerangkeng lainnya di tempat berbeda.
“Perbudakan modern adalah hal yg tidak bisa lagi kita tolerir.. Saya khawatir ini bukan satu2 nya tempat seperti ini. Keji& tidak berperikemanusiaan.”
Itu tadi deretan figur publik yang turut menyumbangkan pendapat bahkan kecamannya terhadap kasus kerangkeng manusia milik bupati nonaktif Langkat. Kerangkeng di halaman belakang rumahnya ditemukan saat dilakukan operasi tangkap tangan (OTT) oleh KPK pada 19 Januari 2022. Semoga para pekerja sawit yang ditahan di kerangkeng itu segera mendapatkan keadilan.