Berlakunya masa new normal berdampak pada sejumlah sektor, termasuk wisata. Kini masyarakat udah bebas bepergian ke tempat-tempat wisatan namun mengikuti protokol kesehatan. Hal tersebut juga berlaku dalam pendakian di berbagai gunung di Indonesia. Namun aturan ini kini sedikit lebih ketat karena Indonesia masih berada dalam masa pandemi.
Salah satu standar operasional prosedur (SOP) yang berlaku adalah hanya diizinkan mendaki selama dua hari satu malam. Kuota pendaki juga dikurangi dari biasanya. Nggak main-main, pelanggar SOP ini bisa dikenakan blacklist. Dan tak disangka, salah satu orang yang masuk dalam daftar blacklist ini adalah Fiersa Besari.
ADVERTISEMENTS
Beberapa waktu lalu, Fiersa bersama tim konten YouTube-nya melakukan pendakian di gunung Rinjani. Namun ia mendaki selama lebih dari dua hari akibat terjebak badai
Bulan lalu, Fiersa Besari bersama timnya melakukan pendakian di gunung Rinjani untuk keperluan konten YouTube-nya. Namun seperti yang dijelaskan, ia dan timnya terjebak badai saat melakukan pendakian. Hingga akhirnya, Fiersa pun memutuskan untuk tinggal lebih lama karena nggak memungkinkan untuk melanjutkan pendakian atau mengakhirinya dan kembali turun. Akibatnya, ia pun berada di sana lebih dari dua hari satu malam. Fiersa dan tim dianggap udah melanggar SOP pihak Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR). Mereka pun akhirnya masuk dalam daftar blacklist pendakian gunung Rinjani.
ADVERTISEMENTS
Setelah berita tersebut mencuat, Fiersa pun memberikan klarifikasi. Ia mengaku salah dan meminta maaf. Ia berharap nggak ada pendaki lain yang meniru tindakannya ini
Setelah menjadi perbincangan, Fiersa pun mencoba memberi klarifikasi agar info yang beredar nggak simpang siur. Fiersa menceritakan kronologi pendakiannya bersama tim mulai dari booking hingga waktu pendakian. Seperti yang disebutkan tadi, ia dan tim terjebak badai saaat dalam pendakian. Ia hanya punya tiga pilihan; menetap, melanjutkan pendakian, atau turun. Fiersa nggak berani melanjutkan pendakian karena sangat berisiko. Ia juga nggak bisa turun begitu aja karena perjalanannya kali ini nggak hanya untuk mendaki melainkan untuk konten YouTube-nya juga. Akhirnya ia pun memutuskan untuk menetap. Jadi bukan karena sengaja dilama-lamain, melainkan karena keadaan.
Menyadari kesalahannya, Fiersa pun langsung menghubungi pihak TNGR untuk menjelaskan apa yang terjadi. Ia juga mengakui bahwa apa yang lakukan salah dan meminta maaf pada publik. Ia meminta para pendaki lain untuk nggak meniru apa yang ia lakukan, yaitu melanggar SOP yang telah ditetapkan.