Dengan semakin terbukanya akses tayangan hiburan seperti yang ditawarkan layanan streaming film, sosok-sosok idola baru pun bermunculan. Memenuhi kepala para penonton yang dalam beberapa bulan belakangan lebih akrab dengan Netflix, ketimbang sahabat yang belum bisa diajak nongkrong karena pandemi.
Nah, Anya Taylor-Joy adalah salah satu aktris yang seketika jadi idola banyak orang. Khususnya mereka yang melahap tuntas serial terbatas Netflix berjudul The Queen’s Gambit. Karakter Beth Harmon, seorang pecatur brilian sedikit rebel yang diperankan Anya begitu memukau. Nggak hanya memukau penonton awam, tapi juga kritikus film. Kalau kamu salah satu yang mengidolakan Anya Taylor-Joy, berikut Hipwee Showbiz rangkum 5 fakta menarik perempuan berusia 24 tahun ini. Cusss!
ADVERTISEMENTS
1. Anya Taylor-Joy telah memerankan banyak film
Meski dapat dikatakan serial The Queen’s Gambit lah yang melambungkan namanya, sebelumnya pemilik nama lengkap Josephine Marie Taylor-Joy ini sudah cukup banyak membintangi judul film yang nggak kalah keren. Di antaranya The Witch (2015), Split (2016), Emma (2020), hingga The New Mutants (2020). Bahkan perempuan kelahiran Miami ini mendapat julukan The Rising Star berkat kepiawaiannya berakting, dan beberapa kali masuk nominasi penghargaan film seperti Cannes Film Festival dan British Academy Film Awards. Keren, Mbak Anya!
ADVERTISEMENTS
2. Sempat nggak mau belajar bahasa Inggris
Meski lahir di Miami, Anya menjalani hidup di Argentina hingga usia enam tahun lalu kemudian pindah ke London. Orang tua Anya memutuskan pindah ke London karena pada saat itu suasana politik Argentina sedang memanas, dan nggak mau sang anak besar di lingkungan “menakutkan”.
Nah, selama dua tahun pertama tinggal di London, Anya sempat nggak mau belajar bahasa Inggris. Menurutnya, kalau nggak bisa bahasa Inggris maka keluarganya akan pindah lagi ke Argentina. Sepertinya Anya kecil sangat senang dengan suasana Argentina, nih. Tapi akhirnya ia belajar bahasa Inggris, karena teman-temannya nggak bisa bercakap-cakap dengannya.
ADVERTISEMENTS
3. Pernah mengira akan diculik saat direkrut agensi model
Pada usia 17 tahun, Anya sempat mengira akan diculik ketika dibuntuti orang asing yang ternyata adalah agensi model London. Dalam sebuah kesempatan ia mengaku pemikiran tersebut muncul karena ia dan keluarga sering nonton film bertema kriminal.
Anya berkisah pada saat itu ia sampai berlari setelah melewati jalan yang nggak biasa ia lalui, dan mobil yang ia curigai sebagai penculik masih membuntutinya. Ia baru berhenti ketika seorang perempuan dalam mobil tersebut bersuara dan mengaku seorang agensi model. Ia meminta Anya datang bersama orang tuanya untuk ikut casting. Duh, emang serem nih cara agensinya.
ADVERTISEMENTS
4. Anya selalu menolak peran sebagai seorang kekasih
Cara pikir yang bebas juga dimiliki Anya Taylor-Joy. Selama karier aktingnya yang dapat ditelusuri, ia nggak pernah berperan dalam film sebagai seorang kekasih belaka. Ia mengaku senang memerankan karakter perempuan yang kompleks, dan akan menolak tawaran jika dapat peran sebagai kekasih. Menurut Anya, perempuan sama dengan laki-laki yang juga memiliki banyak cerita menarik untuk dibicarakan. Nggak cuma sekadar jadi kekasih yang dinilai dari penampilan. Good point!
ADVERTISEMENTS
5. Meski sosoknya dipuja-puja saat bermain di The Queen’s Gambit, Anya merasa nggak cukup cantik untuk tampil dalam film. Masa, sih?
Belum lama ini Anya membuat pengakuan kalau ia merasa nggak cukup cantik untuk tampil dalam film. Hal ini ia sampaikan setelah sebelumnya mengatakan sudah berjuang untuk memenuhi standar cantik Hollywood. Anya bahkan sempat mengatakan kalau wajahnya aneh.
Seperti dilansir dari The Sun, Anya mengatakan nggak akan pernah bilang dan menganggap kalau dirinya cantik. Ia juga mengaku nggak akan ke bioskop untuk nonton film yang ia bintangi. Dalam perannya sebagai Emma di film Emma (2020), misalnya. Anya sempat mendapat serangan panik karena berpikir ia adalah Emma terjelek, sementara cerita yang ia bawakan dibuka dengan narasi “I’m handsome, clever and rich“. Meski begitu, ia menegaskan akan terus berusaha menerima dirinya apa adanya, dan nggak akan menolak pujian.
Kendati Anya merasa nggak cukup cantik untuk tampil dalam film, kemampuan akting dan bakatnya yang luar biasa membuktikan hal sebaliknya. Anya sangat layak jadi bintang untuk lebih banyak film. Setuju, nggak? Nah, film Anya Taylor-Joy mana saja, nih, yang sudah kamu tonton?