Ditolak di Dua Sekolah Inklusi, Asri Welas Curhat Sulitnya Cari Pendidikan untuk Anak

Memilih sekolah untuk buah hati seringkali nggak mudah, karena orang tua pasti ingin sang anak bisa sekolah di tempat yang baik untuk belajar. Apalagi bila anak memiliki kondisi khusus seperti anak kedua aktris Asri Welas, yang menderita katarak kongenital sejak lahir. Baru-baru ini, Asri Welas mengungkap pengalamannya yang kesulitan mencari sekolah untuk sang anak.

Asri Welas harus menerima kenyataan anaknya Rayyan Gibran Ridha Raharja atau Ibran nggak diterima di sekolah incarannya. Padahal, Asri dan suami sudah sengaja mendaftarkan Ibran di sekolah inklusi supaya sang anak bisa belajar dengan baik.

ADVERTISEMENTS

Asri Welas merasa sang anak didiskriminasi saat ditolak di dua sekolah inklusi

Anak Asri Welas

Ari Welas dan Ibran | Foto dari Instagram Asri Welas

Bintang Cek Toko Sebelah itu memang cukup memahami kebutuhan dan kondisi sang anak terutama terkait pendidikan. Menyadari Ibran yang menderita katarak kongenital sejak lahir dan punya keterbatasan dalam pengelihatan dan bahasa membuat Asri berusaha mencarikan sekolah inklusi untuk sang anak. Sayangnya, sekolah inklusi yang ia datangi justru menolak ibran, lantaran ketidaksempurnaan yang dideritanya. Hal itu membuat Asri merasa sang anak didiskriminasi.

“Tidak ada sekolah yang takut menerima keadaan kayak Ibran, aku nanya ke sekolahnya ‘kenapa nolak Ibran, kenapa bisa ditolak dan didiskriminasi,” kata Asri Welas dinukil dari Okezone.

Bahkan, penolakan yang dialami Asri Welas saat mendaftarkan Ibran yang saat ini berusia 5 tahun itu nggak hanya terjadi di satu sekolah, tapi dua sekolah. Hal itu membuat Asri Welas sebagai orang tua merasa sedih. Perempuan 43 tahun itu menyayangkan adanya sekolah inklusi tapi menolak murit yang berkebutuhan khusus seperti Ibran.

Diketahui sekolah inklusi adalah sekolah dengan sistem layanan pendidikannya yang mempersyaratkan agar anak-anak yang punya kebutuhan khusus bisa belajar dan menerima pelajaran di lingkungan sesuai, sehingga bisa mendapat pelajaran yang sama dengan anak-anak reguler pada umumnya.

ADVERTISEMENTS

Asri Welas menyadari sulitnya mencari sekolah yang sesuai dengan kebutan anak di Indonesia

Anak Asri Welas

Ari Welas dan Ibran | Foto dari Instagram Asri Welas

Pengalaman ditolak sekolah inklusi sampai dua kali karena kondisi sang anak membuat Asri Welas benar-benar menyadari, kebebasan belajar di Indonesia masih belum tercapai. Apalagi sebagai orang tua untuk mencari sekolah yang sesuai dengan kubutahan anak ternyata cukup sulit.

“Baru kerasa nih, sama Asri ternyata mencari pendidikan yang sesuai dengan anak kita di Indonesia masih sulit, ya,” ungkap Asri Welas.

Sebagai orang tua, Asri Welas tentu merasa sedih saat anak dengan kondisi yang butuh perhatian khusus untuk belajar ditambah usia yang sudah memasuki usia sekolah, tapi justru ditolak oleh sekolah yang dipilih. Seperti orang tua pada umumnya, Asri ingin anaknya mendapat pendidikan yang layak, dan bisa memiliki teman yang banyak.

Asri menyadari pasti nggak ada anak yang mau dilahirkan dengan keterbatasan seperti yang dialami Ibran. Maka dari itu, sebagai orang tua Asri Welas berusaha memberikan yang terbaik untuk sang putra. Seperti mencari sekolah yang sesuai dan melakukan survei, supaya sang anak memiliki masa depan yang baik. Apalagi Ibran sudah ingin sekali punya banyak teman di sekolah, karena sudah saatnya masuk TK.

Diketahui anak kedua Asri Welas mengidap katarak kongenital yang merupakan kondisi mata katarak sejak lahir. Melansir dari Halodoc, katarak kongenital  penyebabnya bisa karena infeksi hingga sindrom rubella yang terjadi saat masa kehamilan.

Penyakit itu diketahui saat Ibran masih bayi baru berusia 3 bulan. Ibran harus menjalani operasi dan memakai kacamata sejak bayi, karena minus matanya mencapai 18. Selain katarak kongenital, Ibran juga mengalami keterlambatan bicara karena sindrom rubella itu juga menyerang mulutnya.

Melihat keterbatasan yang dimiliki Ibran, membuat Asri menyadari bahwa menerima keterbatasan itu cukup sulit, tapi ia berharap, agar tahun depan akan semakin banyak sekolah inklusi yang semakin terbuka dengan kondisi murid-muridnya, sehingga sang putra dan anak-anak lain di luar sana yang punya kendala sama bisa segera bersekolah.

“Menerima keterbatasan itu masih sulit, jadi mudah-mudahan tahun depan Indonesia banyak sekolah-sekolah inklusi yang dibutuhkan Ibran atau anak-anak lain, punya kesempatan untuk sekolah sama seperti anak-anak lainnya,” ujar Asri Welas.

Asri Welas mungkin bukan satu-satunya orang tua yang mengalami kesulitan saat mencari sekolah untuk anak berkebutuhan khusus. Semoga harapan Asri Welas dan para orang tua lain yang mengalami hal yang sama bisa segera terwujud untuk menyekolahkan anak-anak mereka di sekolah yang sesuai dengan kebutuhan sang anak, ya.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Penikmat buku dan perjalanan

Editor

Learn to love everything there is about life, love to learn a bit more every passing day