Berpulangnya The Godfather of Broken Heart, Didi Kempot, hingga saat ini masih membuat para penggemar dan juga orang-orang terdekatnya syok. Banyak yang seakan nggak percaya jika sosok tersebut udah meninggal dunia. Didi diketahui meninggal pada (5/5) pagi sekitar pukul 7.45 WIB di Rumah Sakit Kasih Ibu, Solo. Pelantun lagu Solo Balapan tersebut diketahui meninggal akibat serangan jantung.
Banyak kenangan yang kembali dikisahkan oleh para penggemar dan orang-orang terdekat Didi. Salah satunya mengenai sosok Didi Kempot yang merupakan seorang mualaf yang taat dan dermawan. Bahkan ia pernah membangun masjid demi istri tercinta.
ADVERTISEMENTS
Seperti yang disampaikan Gus Miftah, Didi Kempot adalah seorang mualaf yang taat. Bahkan ketika popularitasnya yang luar biasa seperti sekarang, ia tetap rajin mengikuti pengajian Gus Miftah
Didi Kempot memang bukan lahir sebagai seorang muslim. Pemilik namas asli Doinisius Prasetyo tersebut awalnya menganut agama Kristen, sama seperti ibunya. Namun ia memutuskan untuk memeluk agama Islam sejak tahun 1997. Seperti yang dijelaskan Gus Miftah, Didi adalah sosok muslim yang religius. Didi dan istrinya sering datang ke pondok pesantren milik Gus Miftah untuk mengikuti pengajian. Bahkan ketika popularitasnya melejit seperti sekarang, penyanyi campursari itu masih tetap mengaji bersama Gus Miftah.
ADVERTISEMENTS
Bukan hanya itu, kebaikan Didi sebagai seorang muslim kembali dikisahkan oleh seorang sahabatnya. Didi bahkan pernah membangun masjid untuk istri pertamanya
saya bersaksi, Mas Didik Prasetyo a.k.a. Didi Kempot orang baik. almarhum ramah kepada siapa saja, selalu berbahasa Jawa…
Posted by Blontank Poer on Monday, 4 May 2020
Bukan hanya Gus Miftah, seorang sahabat Didi juga mengisahkan betapa dermawannya sosok tersebut. Pemilik akun Facebook bernama Blontank Poer tersebut menceritakan kalau Didi adalah orang yang sangat ramah dan dermawan. Bahkan ia nggak ingin kebaikan yang ia lakukan diketahui oleh orang banyak. Misalnya ketika donasi terkumpul lewat Konser Amal dari Rumah #SobatAmbyarPeduli untuk penanggulangan COvid-19, Didi nggak ingin penyaluran dana tersebut diliput oleh wartawan.
Bukan hanya itu, sang sahabat juga menceritakan kalau Didi pernah membangun sebuah masjid di Ngawi untuk istri pertamanya, Saputri. Masjid tersebut sebagai hadiah karena sang istri selalu senang beribadah. Bahkan Didi selalu membanggakan istrinya tersebut sebagai ahli wirid. “Kalau bukan karena banyak wiridan Mbak Putri (istrinya), mungkin saya tidak sekuat sekarang, Mas. Alhamduillah selalu diparingi sehat dan kuat oleh Gusti Allah,” ungkapnya kepada sang sahabat.
Kebaikan seseorang memang akan terus hidup meski dirinya tak lagi di dunia ini. Semoga amal ibadah Didi mengantarkannya ke tempat terbaik di sisi Allah SWT. Aamiin.