Dinyinyirin karena Melahirkan Secara Sesar, Cherly Juno: Normal atau SC, Keduanya Taruhan Nyawa

Keluarga Cherly Juno tengah berbahagia, pada 9 September silam ia baru saja dikaruniai anak kedua berjenis kelamin laki-laki. Kala itu, Cherly bahkan sempat jadi perbincangan hangat usai menunjukkan dirinya lincah joget TikTok 2 hari pasca melahirkan caesar. Eks personel Cherrybelle tersebut bahkan sempat membagikan cerita pakai metode Enhanced Recovery After Caesarean Surgery (ERACS) usai melahirkan hingga bisa membuatnya melakukan kegiatan secara normal.

Namun, di tengah kebahagiaan itu rupanya Cherly Juno agak terusik dengan komentar-komentar warganet yang membahas soal persalinannya. Salah satu oknum yang nyinyir sampai menyebut bahwa Cherly bukanlah seorang ibu sejati lantaran melahirkan dengan prosedur operasi sesar.

Merasa miris dengan pemikiran warganet di zaman yang sudah modern. Ia lantas tegasnya bahwa definisi seorang ibu bukan hanya dilihat dari proses persalinan

View this post on Instagram

A post shared by Cherly Juno (@cherly7uno)

Melalui unggahan di Instagram, pemilik nama lengkap Cherly Yuliana Anggraini ini tak habis pikir dan merasa geregetan dengan pemikiran warganet yang nyinyir dan menyebutkan bukan seorang ibu sejati hanya karena tak melahirkan secara normal. Meski mengaku tak mau ambil hati, tapi Cherly pada akhirnya mengunggah pendapatnya soal komentar-komentar warganet. Menurutnya, proses melahirkan seorang ibu melalui banyak pertimbangan dan tak lepas dari anjuran dokter.

“2021 masih ada aja orang yang bilang kalau lahiran SC bukan REAL MOM? Cece ga pernah mau msukkin hati sih yang begituan, bawa lucu aja. Eh tapi, followers Cece yang balas hahaha. Gemas ya sama orang-orang yang masih berpikiran gitu,” tulisnya dalam keterangan di Instagram. Sabtu (18/9).

Lebih lanjut Cherly mengatakan bahwa setiap ibu mayoritas memiliki keinginan untuk bisa melahirkan normal. Namun, dalam beberapa kondisi justru mengharuskan mereka melakukan persalinan secara sesar. Hal itu juga dilakukan demi keselamatan sang ibu dan buah hati.

“Toh semua ibu pasti kebanyakan pengennya normal. Tapi ada satu dan lain hal yang adadan bisa terjadi. Itu semua juga pasti sudah pertimbangan dari dokter,” sambungnya.

Melahirkan secara normal ataupun dengan operasi sesar sama-sama butuh perjuangan, keduanya sama-sama mempertaruhkan nyawa seorang ibu!

View this post on Instagram

A post shared by Cherly Juno (@cherly7uno)

Telepas dari itu, Cherly mengungkap prinsipnya perihal seorang ibu. Menurut perempuan berusia 30 tahun tersebut, definisi ibu sejati bukan hanya ditentukan saat mereka melahirkan. Melainkan bagaimana perjuangannya dari mulai mengandung, membawa buah hati dalam perut yang besar selama 9 bulan hingga mengurus dan mendidik sampai dewasa. Artinya, ada proses yang panjang, melahirkan baginya hanya sebuah permulaan.

Cherly tegaskan tak sependapat dengan anggapan bahwa orang yang melahirkan secara normal lebih sah menjadi ibu ketimbang yang melahirkan dengan caesar. Menurut istri Arthur Chandra tersebut, baik normal ataupun dengan operasi sesar sama-sama mempertaruhkan nyawa demi melahirkan buah hati ke dunia.

“Dan menurut Cece sih mau secara normal atau caesar itu cuma cara delivery-nya aja. Keduanya juga taruhan nyawa kok dan definisi jadi ibu itu bukan pas melahirkan aja. Masih panjanggg bunnnnnndd, semangat semuanyaaaaa,” tutup Cherly Juno.

Respons Cherly mengantongi persetujuan dari warganet yang lain. Pasalnya, cara melahirkan dengan metode apapun sudah sepatutnya mendapat dukungan. Bukan justru dibandingkan

Komentar warganet | Credit: Instagram @cherly7uno

Tak dipungkiri jika masih banyak di luar sana yang menganggap bahwa menjadi seorang ibu akan sah jika melahirkan secara normal. Padahal, pakai metode jenis apapun, mereka tetaplah ibu sejati yang berjuang melahirkan seorang anak. Ditambah, ada beragam faktor yang membuat melahirkan secara normal tak bisa terwujud bagi beberapa perempuan. Dan hal tersebut sangat wajar dan bukan suatu masalah.

“Aku SC karena sungsang, dan pas ada yang komen buruk tak jawab kalau ini penantian 9 tahun. Perjuanganku panjang buat dapetinnya. Kalau cuma sayatan diperut itu masih kecil dibanding perjuanganku buat dapetinya. Dan aku gak mau anak kenapa-kenapa karena egois milih lahiran normal dengan kondisi sungsang,” cerita warganet yang lain.

“Real mom is determined by how you bring up and educate your children. Bukan dari cara ngelahirin,” komentar akun @ik***di.

“Mau gimana caranya juga, yang penting ibu dan bayinya pasca lahiran sehat lahir batin,” kata yang lainnya.

Sudah seharusnya pandangan seperti ini dihilangkan, apalagi jika sampai berkomentar kepada mereka yang melahirkan secara caesar. Lagipula apapun metode melahirkan merupakan pilihan mutlak dari seorang ibu, bukan berdasar dari keharusan orang lain. Bijaklah untuk tak membandingkan kondisi antara perempuan satu dengan lainnya. Akan lebih baik, jika kita sama-sama mendukung dan memberi semangat ya!