Memiliki buah hati yang sehat pasti dambaan setiap orang tua. Nggak heran jika buah hati memiliki masalah kesehatan pasti membuat orang tua khawatir. Seperti yang dirasakan oleh Asri Welas ketika mengetahui Ibran, anak keduanya mengalami katarak kongenital sejak lahir. Namun, baru ia ketahui ketika Ibran berusia 3 bulan.
Baru-baru ini, Asri menceritakan kisahnya sejak awal mengetahui Ibran menderita katarak, hingga perjuangannya mendampingi sang putra saat menjalani pengobatan. Bahkan, Asri juga mengingatkan soal pentingnya vaksin rubella untuk mencegah infeksi rubella pada saat kehamilan yang bisa menyebabkan berbagai masalah pada janin.
ADVERTISEMENTS
Asri Welas mengetahui adanya masalah pada mata Ibran saat ia nggak berkedip ketika ada benda di depan matanya
Mulanya, Asri nggak merasa ada masalah kesehatan pada anak keduanya, karena ia rutin mengecek kesehatan Ibran pada dokter anak. Namun, suatu ketika anak pertamanya Ibam bermaksud iseng pada sang adik dengan menepuk-nepuk tangannya di depan wajah Ibran.
Umumnya, mata akan refleks berkedip saat ada benda yang mengarah ke wajah. Namun, hal ini nggak terjadi pada Ibran. Melihat sang adik nggak merespons, Iban kemudian mengadu pada Asri.
“Anak pertama saya bilang, adiknya itu kalau sedang melek terus diginiin (tepuk tangan di depan wajah) dia nggak berkedip,” cerita Asri, seperti dinukil dari Detik Health pada Kamis (13/10).
Nah, disitulah Asri baru merasa ada yang nggak beres dengan mata Ibran. Saat disenter, barulah Asri menyadari adanya bayangan putih seperti selaput di mata kanan dan kiri Ibran.
ADVERTISEMENTS
Ibran harus menjalani operasi katarak dan saat ini harus pakai kacama mana minus 18
Saat mengetahui ada masalah di mata Ibran, Asri langsung membawa sang anak ke dokter untuk menjalani berbagai rangkaian pemeriksaan hingga diketahui Ibran dinyatakan katarak. Ibran juga menjalani rangkaian screening seperti rubella, jantung, paru-paru dan deteksi virus yang berhubungan dengan pertumbuhannya.
Bagi Asri ini merupakan pengalaman pertamanya harus mendampingi anaknya yang masih bayi untuk menjalani perawatan serius. Nggak heran jika ia sempat panik dan bingung, karena masih kurang informasi. Apalagi dokter menyarankan Ibran untuk menjalani operasi dan menggunakan kacamata, padahal usianya masih 3 bulan saat itu.
“Saya panik, nggak tahu harus gimana, takut, dan bingung juga. Informasinya sedikit saat itu. Tapi dokter mengatakan tidak usah panik, ini harus dioperasi. Diambil lensanya, dipasang lensa baru, atau menggunakan kacamata,” kata Asri.
Operasi yang dijalani Ibran supaya retina atau elemen yang ada di dalam matanya nggak terganggu. Asri juga bersyukur kondisi retina Ibran cukup baik, tapi perlu memakai kacamata untuk membantu kemampuan motoriknya. Apalagi diketahui saat ini minus mata Ibran mencapai 18.
“Kalau nggak pakai kacamata blur. Begitu pakai dia langsung kaget karena baru bisa melihat saya dan warna-warna dunia. Untungnya sekarang ia udah mulai terbiasa pakai kacamata,” tutur Asri.
ADVERTISEMENTS
Asri mengingatkan pentingnya vaksin rubella pada perempuan sebelum menyiapkan kehamilan
Berdasarkan keterangan dokter seperti yang Asri ungkap, kondisi sang anak yang mengalami katarak sejak bayi karena adanya masalah saat kehamilan. Untuk itu, Asri mengingatkan pentingnya vaksin rubella dan pemeriksaan rutin calon ibu. Harapannya bisa meminimalisir penyakit hingga kecacatan pada janin, seperti katarak kongenital seperti Ibran, dan sindrom rubella.
“Anak-anak yang lahir dengan katarak itu biasanya ada masalah di kehamilan. Untuk itu, sebaiknya saat menikah sebelumnya vaksin rubella, jadi ketika hamil tidak memiliki kecenderungan punya bayi dengan katarak (kongenital),” kata Asri.
Diketahui, katarak kongenital merupakan kondisi mata katarak yang dialami sejak bayi lahir. Penyebabnya bisa infeksi hingga sindrom rubella. Asri juga mengungkap bahwa anak yang lahir dengan katarak sudah pasti memiliki virus yang ada di dalam tubuhnya. Sehingga, ia benar-benar menyarankan pada calon pengantin dan calon ibu untuk vaksin rubella.
Melansir dari Halodoc, vaksin rubella menjadi pencegahan sindrom rubella atau sering disebut dengan campak jerman. Sindrom ini dapat mengakibatkan infeksi dan kelainan pada jantung dan mata, gangguan pendengaran, dan keterlambatan pendengaran. Pada ibu hamil infeksu rubella dapat menyebabkan keguguran, kematian janin dan rubella kongenital pada bayi.
Sindrom rubella pada Ibran nggak hanya menyebabkan karatak, tapi juga masalah di mulutnya, karena virus tersebut juga menginfeksi mulut. Saat ini meski Ibran yang berusia 5 tahun mengalami keterlambatan dalam bicara, karena adanya virus di mulutnya itu, namun kondisi Ibran sudah bisa tumbuh dengan baik.