Totalitas aktor Bio One dalam memerankan karakter Freddy Aris alias Gepeng dalam film Srimulat: Hil yang Mustahal sukses memukau para penonton. Penjiwaan yang ia lakukan sampai mampu membuat istri dari mendiang Gepeng merasa suaminya itu hidup kembali.
Supiah, istri mediang Gepeng, akhirnya punya kesempatan untuk mengapresiasi kemiripan Bio One dengan Gepeng. Pada 22 Mei 2022 saat pemutaran film Srimulat di Solo, Supiah dan Bio One bertemu dan itu sukses jadi momen yang sangat mengharukan.
ADVERTISEMENTS
Supiah tersentuh oleh kemiripan Bio One dengan Gepeng
Pertemuan mengharukan itu terekam dalam video singkat yang diunggah oleh Fajar Nugros, sutradara film tersebut ke Instagram pribadinya. Tampak Supiah memeluk erat Bio One seakan melepas rindu kepada mendiang Gepeng yang sudah meninggal tahun 1988 silam.
“Gepeng (Bio One), bertemu dengan Ibu Supiah, istri almarhum Gepeng dalam pemutaran Srimulat: Hil yang Mustahal di Solo malam ini,” tulis Fajar (22/5).
Melihat penggambaran mendiang suaminya tepat di depan mata, sesekali Supiah merengek manja sambil menepuk-nepuk lengan Bio One. Sang aktor pun memperlakukan Supiah masih dengan karakter Gepeng, seolah-olah seperti suami yang menenangkan istrinya.
Supiah tak mampu membendung rasa harunya. Air matanya tetap berlinang seraya kedua tangannya memegang wajah aktor 24 tahun itu. Video singkat tersebut ditutup dengan momen Bio One mencium kening Supiah sambil mengajaknya menari singkat.
ADVERTISEMENTS
Bio One rela mengubah fisik secara drastis untuk mendalami karakter Gepeng, sang legenda
Juan Bio Subiantoro alias Bio One mengakui bahwa tak mudah untuk memainkan karakter Gepeng dalam film ini. Serangkaian pendalaman karakter mulai dari secara fisik maupun psikologis ia tempuh demi menyuguhkan kisah yang sempurna. Namun, sebagai aktor, hal itu ia anggap bukan sebagai halangan, melainkan tantangan.
Salah satu yang paling disorot dari dirinya adalah perubahan fisik yang ekstrem. Bio One harus melakukan diet ekstrem untuk menggambarkan situasi seniman tahun 80-an yang berjuang secara ekonomi sampai-sampai mau makan saja susah.
“Belajar miskin juga. Ya, nggak makan contohnya. Kan di era itu, seniman di 80-an, susah makan. Dan itu beneran kejadian. Jadi nggak makan itu bukan cuma mau nge-reach kurusnya doang, tapi struggle-nya dia tuh kayak apa sih, nggak makan?” jelas Bio One, dilansir dari Popbela.
Baginya, film ini tidak sekadar menggambarkan perjuangan grup lawak legendaris Srimulat dalam meniti karier. Lebih dari itu, ada realita miris tentang kehidupan seniman yang kurang dihargai dan mendapat stigma negatif pada masanya. Untuk mempertegas hal tersebut, Bio One pun harus melakukan riset pribadi.
“Ada juga psikologisnya dia pada era itu. Seperti apa kondisi sosial politik, pekerjaan seniman yang pada saat itu tidak berjaya. Sebenarnya Srimulat itu kan breakthrough-nya seniman pada masa itu. Otomatis aku riset. Mulai dari lingkup sosial paling kecil, keluarga, temannya, terakhir masyarakat, bagaimana masyarakat melihat dia,” kata Bio One, diansir dari Voi.
Film Srimulat: Hil yang Mustahal sudah tayang di bioskop sejak 19 Mei 2022. Kisah grup lawak legendaris Indonesia ini patut diangkat menjadi sebuah film. Pada masanya tahun 1980-an, Srimulat hadir dengan konsep komedi segar dan kreatif sehingga menarik perhatian orang di kota asalnya, Solo.
Namun, ketika melebarkan sayapnya ke ibukota, perjalanan para anggota grup Srimulat ternyata tidak mulus. Banyak perbedaan budaya dan bahasa yang membuat mereka harus berjuang lebih keras demi menghidupi diri sebagai seniman.