Gempa bumi berkekuatan 6,6 skala richter mengguncang wilayah Kabupaten Pandeglang, Banten pada 14 Januari 2022 lalu. Guncangan gempa bumi ini dirasakan di 11 lokasi di wilayah barat Pulau Jawa dan selatanPulau Sumatera. Wilayah itu di antaranya Kabupaten Pandeglang, Kabupaten Lebak, Kota Bogor, dan Provinsi DKI Jakarta. Masyarakat pun berhamburan menyelamatkan diri dengan keluar ruangan.
Pasca gempa yang melanda, sebanyak 738 unit rumah dikabarkan mengalami kerusakan. Kerusakan paling banyak adalah di Kabupaten Pandeglang, disusul wilayah Kabupaten Serang, dan Kabupaten Sukabumi. Meskipun begitu, tidak ada korban jiwa dalam musibah ini. Para korban kerusakan akibat bencana gempa Banten kemudian akan menempati hunian sementara sebelum mendapatkan hunian tetap.
ADVERTISEMENTS
Gempa terjadi pada Jumat sore Banten berpusat di Barat Daya Sumur, Banten
Berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi, klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa bumi yang mengguncang Banten ini terjadi pada Jumat (14/1/2022) pukul 16.06 WIB. Pusat gempa berada di 52 kilometer barat daya Sumur, Banten, tepatnya di koordinat 7,01 LS dan 105,26 BT dengan kedalaman 40 kilometer. Meskipun berpusat di Banten, dampak ketaran juga dirasakan hingga wilayah sekitar Jakarta dan Lampung.
Dilansir dari Kompas, pakar Tektonik Aktif Geologi UGM Gayatri Indah Marliyani mengatakan, gempa di kedalaman ini umumnya tidak menyebabkan tsunami. Namun, dua orang dikabarkan mengalami luka ringan dan banyak fasilitas rusak. Tidak ada laporan korban jiwa karena gempa yang melanda ini. Menyusul banyaknya kerusakan, pemerintah Kabupaten Pandeglang kemudian menetapkan status tanggap darurat gempa terhitung 14 hari setelah kejadian. Hal itu dilakukan untuk memfokuskan penanganan maksimal pascagempa dan pelayanan terbaik terhadap para korban.
ADVERTISEMENTS
Kerusakan akibat gempa yang terdiri dari rumah, sekolah, puskesmas, hingga masjid jumlahnya kian bertambah
Menurut BPBD Pandeglang, Girgi Jantoro, pada Jumat (14/1/2022), kerusakan rumah warga yang diakibatkan guncangan gempa bumi  berjumlah 263 unit. Rumah yang terdampak itu berasal dari 23 kecamatan di wilayah Pandeglang, mulai dari kategori ringan hingga berat. Selain rumah warga, berbagai fasilitas umum, seperti puskesmas, sekolah, kantor, dan masjid juga dilaporkan rusak.
Menyusul pernyataan tersebut, BPBD Pandeglang mengungkap bahwa kerusakan rumah akibat gempa bumi terus bertambah. Melansir dari CNN, Sabtu (15/1/2022), jumlah rumah rusak di Pandeglang bertambah menjadi 738 unit dari sebelumnya 263 unit. Dari jumlah tersebut, sebanyak 164 unit mengalami rusak berat, 170 unit rusak sedang, dan 413 unit rusak ringan.
Sementara itu, wilayah kerusakan paling banyak berada di Kecamatan Sumur, Cibaliung, Panimbang, Cimanggu, dan Cikeusik. Untuk fasilitas lain yang rusak akibat gempa di antaranya 13 gedung sekolah, 14 puskesmas, 3 kantor desa, 4 masjid, dan 1 tempat usaha. Menanggapi banyaknya kerusakan yang dialami, para korban bencana akan menempati hunian sementara sebelum mendapatkan hunian tetap. BPBD Pandeglang juga memastikan masyarakat akan mendapatkan kebutuhan dasarnya, seperti kebutuhan bahan pokok dan lauk pauk seperti saat bencana tsunami melanda beberapa tahun lalu.