Konten video berbau prank kadang memang cukup sensitif, apalagi jika menyangkut kasus kriminal. Maka nggak heran jika kasus yang harusnya ditanggapi dengan serius ini, tapi dijadikan bahan bercandaan, tentu menuai kritikan. Hal serupa yang terjadi pada Baim Wong dan sang istri Paula Verhoeven yang kembali menjadi sorotan warganet, karena konten video mereka.
Di tengah kasus soal Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) yang sedang hangat diperbincangkan publik ini, Baim dan Paula justru membuat video prank soal KDRT yang diunggah di kanal YouTube mereka. Sontak video yang saat ini sudah dihapus itu langsung dibanjiri kritikan dari warganet, sejumlah selebritas, hingga para ahli psikologis.
ADVERTISEMENTS
Baim Wong dan Paula Verhoeven nge-prank polisi dengan pura-pura mau lapor kasus KDRT
Sebelumnya, Baim memang beberapa kali menjadi sorotan publik lantaran konten-kontennya yang dianggap menjual kesedihan atau kemiskinan orang lain dalam sebuah video. Kali ini video berjudul Baim KDRT, Paula Jalani Visum. Nonton Sebelum Video ini Di-take down, tersebut yang menjadi sorotan warganet.
Video yang diunggah pada Minggu (2/10) kemarin itu menayangkan video prank Baim yang meminta Paula untuk membuat laporan ke kepolisian seolah-olah ia sebagai korban KDRT. Bahkan, Baim meminta Paula untuk mengikuti instruksi dari polisi bila ia dimintai bukti visum.
“Nanti coba ya kalau ada polisi, nanti (bilang) ‘Pak saya (jadi korban) KDRT, gimana ya? Ada yang ke polisi benar, ada yang lagi (mantau) di jalan. Coba ya,” kata Baim pada Paula.
Awalnya Paula tampak ragu, tapi Baim berhasil meyakinkan sang istri untuk melakukan aksi prank itu. Paula yang sudah dipasangi kamera tersembunyi dan alat alat perekam lainnya kemudian melangkah menuju kantor polisi.
“Ini suami saya KDRT, Pak. Saya mau bikin laporannya, gimana ya Pak?” kata Paula.
Sementara Baim memantau melalui kamera dan suara Paula yang terekam, dari dalam mobil. Baim terlihat tertawa melihat aksi sang istri. Namun, ia juga mengaku merasa tegang.
Polisi yang sedang berjaga tampak kaget dengan mengetahui kedatangan Paula. Apalagi Paula langsung mengatakan bahwa ia menjadi korban KDRT yang dilakukan Baim. Namun, petugas berulangkali memastikan keyakinan Paula bahwa ia benar-benar mengalami KDRT.
Di tengah obrolan itu, Baim yang sudah bersiap di luar kemudian masuk menemui Paula. Baim masih dalam ‘mode prank‘ saat ia masuk, untuk pura-pura meyakinkan sang istri supaya nggak melaporkan perbuatannya itu. Namun, sang polisi langsung sadar bahwa ia tengah di-prank oleh pasangan selebritas itu.
“Prank ya?” ujar sang polisi.
Kemudian Baim dan Paula tertawa dan membenarkan dugaan prank itu. Baim mengakui prank-nya gagal karena sang polisi yang mengetahui aksinya. Ia pun menjelaskan bahwa konten itu bertujuan untuk mengetahui proses pelaporan kasus KDRT yang saat ini sedang hangat diperbincangkan publik.
ADVERTISEMENTS
Baim dan Paula menuai kritikan pedas dari warganet karena menjadikan pelaporan kasus KDRT sebagai bahan prank
Konten prank KDRT itu alih-alih mendapat pujian warganet, justru dibanjiri kritikan pedas. Apalagi saat ini publik sedang ikut merasa prihatin dengan dugaan kasus KDRT yang dilakukan pasangan selebritas Rizky Billar pada sang istri Lesti Kejora. Tindakan Baim dan Paula yang membuat konten prank KDRT itu dinilai nggak punya empati terhadap kasus sungguhan yang sedang terjadi.
“Selalu ada jalan buat Baim dan Paula buat numpang rame, benar-benar nggak ada empati,” tulis seorang warganet
“Gila ya! nggak bisa berempati dikit aja apa? KDRT bukan main-main woy!” imbuh warganet lainnya.
Apalagi, Baim dan Paula justru menyoroti proses pelaporan kasus itu pada kepolisian, yang ternyata hanya bercanda. Padahal kasus KDRT dinilai publik sebagai kasus serius yang nggak bisa dijadikan bahan bercandaan.
“Aduh, berani banget nge-prank polisi soal KDRT. Ntar yang KDRT beneran palah dikira prank,” tulis warganet.
ADVERTISEMENTS
Sejumlah selebritas dan ahli psikiater ikut mengomentari aksi prank Baim dan Paula
Kritikan untuk Baim dan Paula nggak hanya datang dari warganet, presenter kenamaan Deddy Corbuzier juga sempat memberikan kritikan pedas. Bahkan, menurut Deddy, aksi prank soal KDRT yang dilakukan Baim dan Paula cukup merendahkan polisi sebagai pihak berhajib dan juga kasus KDRT itu sendiri.
“This is out of limit. I’m sorry. Not Funny and ini jelas merendahan polisinya dan KDRT,” tulis Deddy Corbuzier dalam unggahan di akun Instagramnya pada Minggu (2/10).
Istri Deddy Corbuzier, Sabrina Chairunnisa juga ikut mengomentari konten prank itu, Menurut Sabrina, KDRT bukan bahan bercandaan. Bahkan, ia juga menandai akun media sosial Divisi Humas Polri dan Polda Metro Jaya.
“KDRT bukan untuk bercandaan apalagi prank. Polisi pun di-prank. Gimana nih @divisihumaspolri @poldametrojaya?” tulis Sabrina.
Nggak hanyaitu saja, seorang psikiater Andreas Kurniawan juga turut menyoroti aksi prang Baim dan Paula tentang KDRT itu. Melauli cuitan di Twitter @ndreamon, ia merangkum isi video prank itu, dengan maksud supaya warganet tidak perlu menonton video itu yang justru bisa menambah views dan keuntungan bagi Baim dan Paula.
“Saya nonton dan rangkum di sini, supaya kalian nggak perlu nonton dan nambah views-nya. Jadi enggak usah visit ya gaes, malah nambahin views. Kalau mau visit sekalian report aja,” tulis Andreas.
Andreas juga menyeroti perihal content creator yang berani mengangkat isu sensitif. Hal ini nggak lepas dari kebanyakan orang yang tanpa disadari menyukai konten yang membuat penasaran. Sementara itu si pembuat konten seringkali nggak memikirkan dampak dari konten itu. Apalagi pembuat konten sering membutuhkan enggagement yang tinggi, dengan memanfaatkan isu-isu yang sedang ramai. Sehingga, di sinilah membuhtuhkan kebijakan dari para pembuat konten.
“Alagi topik KDRT baru-baru ini lagi naik juga. Jadi, ya mungkin dengan harapan enggagement bakal bagus, tanpa memiliki bagaimana dengan orang-orang yang pernah mengalami atau lagi strugle dengan masalah itu,” ujar Andreas, seperti dikutip dari Liputan6.
Berdasarkan pantauan Hipwee, hingga Senin (3/10) pagi, video prang KDRT yang diunggah di YouTube Baim Paula memang sudah dihapus. Namun, video tersebut sudah lebih dulu banyak diunggah di media sosial lain. Apapun penjelasan Baim soal tujuan membuat video itu, jika berkaitan dengan prank dan KDRT memang bukan hal bisa dibenarkan. Apalagi KDRT merupakan kasus yang sangat sensitif apalagi jika menyangkut soal korbannya. Semoga kasus ini juga bisa jadi pelajaran bagi kita semua ya SoHip.