Memiliki pengalaman buruk di masa kecil seringkali meninggalkan ingatan yang menyakitkan hingga usia dewasa. Apalagi jika pengalaman buruk itu berupa perundungan atau bullying yang dilakukan oleh teman-teman, orang terdekat, bahkan guru di sekolah. Seperti yang dialami oleh aktris Asmara Abigail.
Kariernya yang cemerlang di industri film layar lebar membuat nggak banyak orang yang tahu jika Asmara memiliki pengalaman buruk saat masih duduk di bangku SD. Ia mengaku dulu sering kena bully oleh teman-teman dan gurunya di sekolah. Kisah itu Asmara ceritakan di kanal YouTube Luna Maya yang diunggah pada Sabtu (11/6), kemarin.
ADVERTISEMENTS
Asmara Abigail sering diledek dan dikerjai guru di sekolah hingga menangis dan mengalami trauma
Pemilik nama lengkap Asmara Abigail Sumiskum ini mengungkap pengalaman bullying yang dialaminya bertahun-tahun di sekolah. Ia mengaku sering menjadi bahan olokan teman-temannya karena memiliki kulit yang gelap. Lebih parahnya lagi, Asmara juga cukup sering mendapat perlakuan tidak mengenakan dari gurunya.
“Dulu aku sering di-bully sama teman-teman dan guru di sekolah. Ya, guru cukup sering mem-bully aku,” ungkap Asmara dikutip dari kanal YouTube Luna Maya pada Minggu (12/6).
Pernyataan tersebut cukup membuat Luna Maya terkejut. Ternyata Asmara sering dikerjai sang guru dengan memberitahunya kabar-kabar yang membuatnya ketakutan seperti nggak naik kelas, nggak lulus sekolah, dan hal-hal lain yang membuatnya merasa cemas dan nggak percaya diri. Hal itu hanya untuk membuat anak-anak tertentu merasa dikerjai. Meski mungkin tujuannya hanya bercanda, tapi Asmara merasa dirinya saat itu menjadi korban.
“Saat itu aku merasa jadi korban. Apalagi saat mau lulus SD mau masuk SMP, guruku bilang aku nggak lulus. Aku udah sampai nangis-nangis sejam, ternyata bohong. Kayak ‘it’s a prank!‘ gitu,” imbuh Asmara.
Meski terkesan bercanda, tapi bagi Asmara yang saat itu berusia 12 tahun tetap membuatnya muak dan ketakutan luar biasa. Apalagi tindakan semacam itu cukup sering ia alami. Hal ini cukup membuat Asmara mengalami trauma hingga saat ini jika berkaitan dengan sekolahnya dulu.
“Sampai sekarang aku ada trauma sama sekolahku, bukan aku trauma nggak mau sekolah ya, tapi aku trauma sama sekolah yang spesifik itu (sekolah zaman SD),” ungkap Asmara.
ADVERTISEMENTS
Asmara pernah dituduh memiliki gangguan mental hanya karena potong rambut terlalu pendek
Dalam kesempatan cerita tentang pengalaman bullying itu, aktris kelahiran 3 April 1992 ini mengaku lebih sering mendapat bullying dari guru daripada teman-temannya. Ia merasa saat diolok-olok oleh teman karena kulitnya yang gelap, ia masih bisa membalas dengan ikut mengolok-olok balik. Namun, Asmara mengakui jika guru yang melakukan itu membuatnya merasa lemah, karena melihat guru sebagai orang yang memiliki kuasa sehingga membuatnya nggak bisa membalas.
“Kalau sama guru di mana mereka punya power, terus mereka bisa nge-bully anak, dan kita nggak bisa bales kan?” kata Asmara.
Ternyata nggak hanya itu saja, Asmara bahkan pernah dibilang memiliki gangguan mental orang gurunya, hingga orang tua Asmara dipanggil ke sekolah. Hal itu karena Asmara potong rambut dengan model sangat pendek.
“Aku dulu potong rambut pendek banget seperti Victoria Beckam saat itu, aku dilaporin katanya aku punya penyakit mental. Mama aku dipanggil, sampai dibilang anaknya seperti punya gangguan jiwa, kenapa potong rambut sampai seekstrem itu,” ungkap Asmara.
Sejak kejadian itu, Asmara mulai menyadari jika perlakuan gurunya yang ia terima sudah termasuk bullying. Meski Asmara juga menyadari mungkin sang guru nggak merasa jika itu bullying. Namun, sebagai anak-anak saat itu ia benar-benar merasakan jika perlakuan yang ia terima sudah keterlaluan.
ADVERTISEMENTS
Asmara saat ini nggak merasa dendam kepada sang guru
Meski mengakui mengalami trauma dengan sekolahnya yang dulu, sekarang pemain film “Perempuan Tanah Jahanam” itu sudah cukup berdamai dengan masa lalu. Bahkan, secara terang-tenganan ia nggak memiliki dendam dengan sang guru. Asmara masih menyempatkan datang jika diundang ke sebuah acara oleh gurunya.
Asmara memang nggak menceritakan bahwa apa yang ia alami saat SD dulu baginya adalah bullying, tapi ia mengungkap jika sang guru sering membaca pengalamannya saat diwawancarai di majalah atau media. Pengalaman buruk itu tentunya jadi pelajaran berharga bagi Asmara untuk lebih berhati-hati dalam bercanda atau bertindak, sebab mungkin kita nggak tahu apakah hal itu bisa melukai seseorang atau nggak.