Artis sekaligus mantan anggota DPR, Angelina Sondakh sedang menjalani masa-masa akhir tahanannya di Rutan Pondok Bambu, Jakarta Timur. Kabarnya, ia akan menghirup udara bebas April 2022 mendatang.
Perempuan yang akrab disapa Angie ini terjerat kasus korupsi proyek pembangunan Wisma Atlet Palembang. Ia resmi ditahan KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) sejak 2012 karena terbukti menerima suap sebesar Rp2,5 miliar dan 1,2 juta dolar AS. Lalu tahun 2013, Angie resmi divonis penjara 10 tahun dengan pidana tambahan berupa uang pengganti sebesar Rp4 miliar.
ADVERTISEMENTS
Mendengar berita kebebasan Angelina Sondakh, narapidana lain justru merasa kehilangan
Angie dikabarkan bebas pada April 2022 mendatang. Melalui pengacaranya Krisna Murti, Angie mengaku tidak sabar menyambut hari bebasnya dan segera beraktivitas seperti masyarakat umumnya.
Namun di sisi lain, kebebasan itu justru membuat para narapidana di lapas Angie sedih. Pasalnya, selama 10 tahun di sana, Angie sudah menjalin kebersamaan yang akrab dengan mereka. Karena masa tahanannya yang panjang itu, ia juga dianggap sebagai sosok yang dituakan atau dianggap penting.
“‘Terus udah gitu, karena saya udah cukup lama jadi dianggap dituakan di lapas ini. Temen-temen (napi) nangis kemarin.’ Artinya, mereka tahu Mbak Angie mau bebas, jadi mereka sedih,” ujar Krisna Murti menjelaskan percakapannya dengan Angie, dikutip dari Detik.com.
Salah satu aktivitas yang rutin dijalani Angie bersama napi lainnya adalah pengajian. Di sana, Angie ikut berbagi pengetahuannya seputar mengaji.
“Apa sih kegiatan di dalem selama 10 tahun? ‘Beternak, berkebun, ngajarin orang ngaji.’ Udah bisa ngajarin orang ngaji sekarang,” lanjut Krisna Murti.
ADVERTISEMENTS
Setelah bebas nanti, Angelina Sondakh tidak ingin lagi terjun ke dunia politik
Krisna Murti juga sempat berdiskusi tentang rencana masa depan kliennya itu setelah resmi bebas nanti. Terkait dengan latar belakangnya sebagai politisi, ternyata Angie tidak ingin lagi berurusan dengan hal itu. Ia bahkan berpesan kepada pengacaranya untuk tidak menyinggung topik politik saat ngobrol dengannya.
“Angie bilang, ‘Eh, bro, lo jangan bicara politik ya. Gue nggak mau masuk urusan politik, trauma gue, trauma. Gue nggak mau lagi ngomongin politik,’ Apa kamu mau kembali ke politik? ‘Jangan, saya nggak mau kembali lagi ke politik. Saya trauma sekali berbicara dengan politik,'” ungkap Krisna mengulangi ucapan Angie.
Sebaliknya, Angie justru lebih memprioritaskan keluarganya. Ia bertekad ingin lebih banyak menghabiskan waktu dengan mereka demi mengganti kebersamaan 10 tahun yang telah hilang. Tidak lupa juga Angie menyampaikan doa syukurnya kepada Tuhan karena telah dikuatkan selama menjalani hukuman. Kemudian, ia akan berziarah ke makam sang suami, Adjie Massaid.
“Saya tanya profesi apa ke depan? ‘Dalam waktu dekat, gue akan lebih banyak pendekatan ke Keanu, oma, dan opa. Kemarin gue nggak bisa dekat dengan mereka,'” sebut sang pengacara.
“Sujud syukur, nanti dia akan sujud syukur dahulu. Terus dia akan mengunjungi makam Mas Adjie. Artinya ingin lebih dekat dengan Keanu, oma, opa. Keanu ketika ditinggal Mbak Angie umur masih berapa tahun,” lanjutnya.
ADVERTISEMENTS
Angelina Sondakh seharusnya bisa bebas lebih cepat
Masa tahanan Angie sempat beberapa kali berubah. Awalnya, ia divonis 4,5 tahun penjara dengan denda Rp250 juta. Kemudian, Angie mengajukan banding yang malah menambah masa tahanannya menjadi 12 tahun. Setelah dilakukan PK (Peninjauan Kembali), ia berakhir dengan vonis 10 tahun penjara dengan pidana tambahan senilai Rp4 miliar.
Belakangan terungkap oleh pengacaranya sendiri bahwa Angie seharusnya sudah bisa bebas sejak beberapa bulan lalu. Namun, kliennya itu tidak sanggup membayar uang denda yang dilimpahkan kepadanya. Akibatnya, masa tahanan Angie diperpanjang lagi.
“Uang pergantiannya itu ada Rp2,5 miliar ditambah 1 juta dolar, ya kurang lebih sekitar segitu (Rp4 miliar). Karena kekurangan uang itu, (Angie) menjalani lagi masa tahanan,” jelas Krisna Murti.