Mengurus anak kecil memang butuh ketelatenan dan kesabaran yang tinggi, pasalnya mereka masih dalam tahap tumbuh kembang dan masih sangat perlu pengawasan dari orang tua. Namun, nggak setiap orang tua bisa mengawasi anaknya setiap saat. Untuk itulah beberapa dari mereka memutuskan untuk mempekerjakan pengasuh anak atau babysitter.
Di sisi lain, keputusan tersebut tak jarang justru mendatangkan petaka bagi sang buah hati. Seperti halnya kejadian yang menimpa putri presenter Jevier Justin yang harus menerima perlakuan kasar dari pengasuhnya. Jevier Justin mengetahui putrinya diperlakukan kasar pengasuhnya yakni dari CCTV.
Diketahui putri dari Jevier Justin ini mengidap Cerebral Atrophy atau Brain Atrophy; yang membuat putrinya itu belum bisa berjalan dan bicara sampai saat ini usianya menginjak 7 tahun. Lantas perlakuan kasar apa saja yang didapatkan putri Jevier Justin dari pengasuhnya? Simak informasinya, ya, SoHip~
ADVERTISEMENTS
Putrinya Jevier Justin pernah diguyur air dingin sampai kedinginan
Dalam unggahan Jevier di Instagram pribadinya, Jevier tak menyangka jika putrinya yang bernama Shannuel Favory Justin itu harus mendapatkan perlakuan kasar dari pengasuhnya. Jevier baru mengetahui kejadian tersebut saat ia melihat hasil rekaman CCTV di rumahnya.
“Daddy sampai nggak percaya ketika melihat CCTV. Nggak nyangka ada orang yang setega itu. Hatinya kok bisa busuk banget, tega kasar sama Shan,” tulis Jevier (5/3).
Jevier mengatakan jika putrinya itu diguyur oleh pengasuhnya dengan air dingin sampai kedinginan. Perbuatan itu pun membuat Shannuel menggigil hingga bibirnya kebiruan menahan dingin.
“Orang ini mandiin Shan dengan air dingin sampai Shan bibirnya biru dan menggigil. Waktu mandi Shan diguyur terus (jadi Shan gelagepan gasping for air panik ga karuan plus sudah pasti air masuk ke mulut hidung),” lanjut Jevier.
Selain dengan air dingin, putrinya juga mendapatkan perlakuan kasar sehabis mandi. Bak mandi bekas mandi putrinya digulingkan bahkan saat Shan masih berada di dalam bak tersebut. Alhasil, Shan pun ikut jatuh terguling di lantai kamar mandi.
“Setelah mandi instead angkat anaknya dulu ganti baju, bak mandi bekas mandinya digulingin dengan anaknya sekalian jadi Shan ikut jatoh keguling di lantai kamar mandi,” tutur Jevier.
Hal itu ternyata terjadi setiap kali si pengasuh memandikan Shan. Jevier juga menjelaskan jika bak mandi yang digunakan oleh Shan seperti yang biasa dipakai untuk mencuci baju. Oleh karena itu, salah satu barang yang Jevier beli saat ke Amerika adalah kursi mandi khusus agar sang putri tak perlu lagi memakai bak mandi itu.
“Kami masih pake bak mandi bulat yang biasa untuk cuci baju. Itulah kenapa kemarin kami ke US salah satunya ambil kursi mandi khusus,” ungkap Jevier.
ADVERTISEMENTS
Saat menyuapi putrinya, si pengasuh memaksa Shan membuka mulut sampai akhirnya muntah karena tersedak
Perlakuan kasar si pengasuh ternyata nggak sampai situ aja. Saat menyuapi putrinya, pengasuh tersebut memaksa Shan untuk membuka mulut sampai akhirnya tersedak dan memuntahkan makanannya.
“Ketika suapin Shan dia suka paksa buka mulut Shan, sampe Shan keselek muntah,” beber Jevier.
Justin juga mendapati hidung putrinya dimasukkan air. Perbuatan itu dilakukan si pengasuh lantaran Shan sedang nggak nafsu makan. Alih-alih membujuk dengan lembut, si pengasuh memasukkan air menggunakan sendok ke hidung Shan dan memaksanya untuk menelan makanannya.
“Dan ketika Shan nggak bisa makan, cara dia bikin Shan nelen makan adalah masukin air pake sendok ke hidung Shan, sambil di dongakin kepala ke atas, kemudian ditiup hidung dan mukanya abis itu hidungnya dipencet, ditutup terus disuruh telan. ‘Telan ayo telan’,” tambahnya.
ADVERTISEMENTS
Kaki dan tangan Shan juga dipelintir saat si pengasuh sedang kesal
Jevier Justin juga mengetahui si pengasuh pernah memelintir tangan dan kaki putrinya saat dia sedang kesal atau marah.
“Shan diprekes-prekes dipelintir tangan, kakinya, setiap kali bikin mbak itu marah,”
Jevier juga menambahkan jika pengasuhnya itu pernah menjambak rambut putrinya yang kini berusia tujuh tahun itu. Jevier mengaku masih ada perlakuan buruk lain pengasuhnya, tapi ia tak kuasa untuk menceritakannya.
“Shan dijambak juga rambutnya. Ini jujur belum ada setengah dari semua yang dilakuin si mbak. Nggak kuat ceritanya,” tegas Jevier.
ADVERTISEMENTS
Jevier Justin tak ingin memperpanjang masalah dan memilih memulangkan serta memaafkan pengasuh putrinya
Orang tua mana yang nggak ngerasa bersalah ketika mengetahui putri mereka harus mendapatkan perlakuan kasar dari orang lain. Apalagi sang anak masih kecil dan tak bisa melawan mengingat keterbatasan fisik karena penyakit yang diidap putrinya itu. Jevier berjanji kepada putrinya kalau ke depannya ia akan melindungi Shan sehingga nggak ada lagi yang bisa menyakiti dirinya.
Melihat kejadian buruk yang menimpa Shan, sang putri justru menunjukkan reaksi yang membuat Jevier Justin terenyuh. Menurut Jevier, gerak-gerik tubuh Shan berusaha menunjukkan kalau dirinya baik-baik saja.
“Tapi bahasa tubuh Shan berkata ‘It’s okay Daddy, I am fine‘, Shan Daddy minta maaf yah. Daddy janji mulai sekarang enggak akan ada yang sakitin Shan,” tulis Jevier.
Di sisi lain, alih-alih melaporkan ke polisi, Jevier Justin memilih untuk tak memperpanjang masalah ini meskipun putri kesayangannya itu mendapat perlakuan nggak baik dari pengasuhnya. KSebab baginya percuma membalas kejahatan dengan kejahatan. Bahkan, ia sudah membayar gaji pengasuhnya dan menyuruhnya pulang.
“Tapi percuma membalas kejahatan dengan kejahatan. Malah gajinya tetap kami bayar dan kami suruh pulang, ” ujar Jevier.
Jevier memilih untuk belajar mengampuni orang yang bersalah dari putrinya sendiri. Shan memang belum bisa bicara dan mengungkapkan isi hatinya secara verbal, tapi bagi Jevier, suara putrinya itu selalu sampai ke telinga Tuhan, dan Shan juga tak menaruh dendam.
“Kami belajar mengampuni karena Shan. Shan belum bisa bicara tapi suaranya sampe ke telinga Tuhan Shan sama sekali nggak dendam. Shan hebat. Shan terima kasih karena sudah ajarin Daddy dan Mommy artinya mengampuni,” tutup Jevier.
Harapan Jevier Justin untuk seluruh orang tua agar mempertimbangkan memasang CCTV di rumah. Tujuannya adalah agar selalu bisa memantau aktivitas di rumah apabila sedang nggak ada di sana. Selain itu, ia juga belajar meluangkan lebih banyak waktunya untuk memantau langsung apa yang terjadi di rumah.