Nama komedian Aming Sugandi atau yang akrab disapa Aming baru-baru ini menjadi sorotan publik. Komedian Extravaganza yang memiliki ciri khas penampilan dengan berpakaian seperti wanita ini memang sempat vakum dari layar kaca. Namun, belum lama ini ia kembali tampil di acara ulang tahun selebritas dengan penampilan yang menyita perhatian publik.
Aming beberapa kali tampil dengan dandanan cantik yang membuat publik sempat pangling dengan penampilan barunya yang lebih feminin. Padahal dulu ia hanya berpenampilan seperti perempuan saat sedang akting di layar kaca saja. Hal ini akhirnya membuat Aming mendapat berbagai cecaran pertanyaan mengenai orientasi kepribadiannya.
Komedian kelahiran 1980 ini akhirnya angkat bicara melalui podcast di kanal YouTube Melaney Ricardo yang diunggah pada Jumat (1/4). Pengakuan Aming tersebut sontak membuat publik kaget, seperti apa cerita Aming? Yuk simak informasi berikut!
ADVERTISEMENTS
Curhatan Aming jadi korban pelecehan orang terdekat dari usia SD sampai kuliah
Pengakuan Aming bermula ketika Melaney mempertanyakan apa masalah paling berat dalam hidupnya, yang membuat ia harus sangat berjuang. Dari sinilah Aming mengakui jika ia memiliki masa lalu buruk yang memberinya banyak permasalahan hidup, terutama soal kesehatan mental. Lebih lanjut, Aming mengungkap jika ia adalah korban pelecehan selama bertahun-tahun sejak ia SD hingga saat awa-awal kuliah.
“Aku itu dulu korban pelecehan sampai bertahun-tahun, dari gue SD sampai gue kuliah sama orang terdekat,” ungkap Aming dikutip dari podcast Melaney Ricardo pada Sabtu (2/4)
Kendati pengalaman buruk tersebut cukup membuat Aming mengalami fase hidup yang begitu berat, tapi Aming saat ini sudah tidak mau menyebutkan siapa pelakunya, karena ia sudah berusaha keras menerima diri dan masa lalunya.
“Gue nggak mau sebut namanya, karena gue udah accept (menerima) diri gue saat ini. Gue sih mikirnya, ini di luar kendali gue, ini bukan salah gue, jadi ya udah saat ini mau seperti apa gue bukan salah gue juga,” imbuh Aming.
Bahkan, Aming juga mengakui jika pelecehan seksual terberat yang ia terima justru saat sudah kuliah. Hal ini membuat ia merasa mengalami fase terburuk dalam hidup baik secara fisik, mental, dan emosionalnya.
ADVERTISEMENTS
Masa lalu dengan pengalaman pelecehan itulah yang membentuk kepribadian Aming saat ini
Aming mengakui jika penampilannya selalu jadi sorotan bahkan dianggap aneh dan nggak jelas. Bagaimana pun ia adalah seorang laki-laki tapi persona atau penampilan yang identik dengan kepribadiannya justru seperti perempuan. ternyata hal ini tidak lepas dari pengalaman pelecehan masa lalu yang pernah ia rasakan.
“Gue menyadari dengan layer trauma psikis yang gue alami termasuk fisik juga, oh ternyata hal-hal yang membentuk gue menjadi nggak jelas, seperti yang orang bilang, yang katanya akhir zamanlah, ini dan itu” ungkap Aming.
Komedian 41 tahun ini juga mengakui jika orang-orang menganggapnya berbeda, tidak hanya secara penampilan saja, tapi juga banyak yang penasaran dengan identitas kepribadian yang ia akui dan orientasi seksualnya. Bagaimana pun kejadian traumatis yang dialami Aming sempat membuatnya mengalami kebingungan soal identitas dan merasa kehilangan arah.
ADVERTISEMENTS
Sempat vakum dari layar kaca, ternyata Aming sedang berproses untuk menerima diri sendiri dan masa lalunya
Memiliki pengalaman kejadian traumatis memang tidak mudah, seperti yang dialami Aming. Apalagi ia menakui sempat mendapat tekanan mental dari lingkungan terdekatnya juga. Setelah beberapa haku memilih istirahat dari karier dan lingkungan pergaulan, Aming mengakui jika ia baru saja melakukan introspeksi diri dan kehidupannya selama ini,.
“Setelah gue melihat ke dalam diri gue selama ini, gue evaluasi dalam, ternyata ada hal yang bikin gue terganggu mulai dari kehidupan pribadi, karier, sosial dan apa pun itu.
Aming berusaha menerima dirinya sendiri, kemudian semua tekanan yang ia alami, termasuk masa lalu yang buruk dan berusaha menjadi diri sendiri yang lebih apa adanya. Dari sini Aming justru merasa dirinya semakin lega dan bisa menjadi diri sendiri, apa pun penilaian orang.
“Gue berusaha accept (menerima), karena dulu masih di lingkungan keluarga yang justru bikin tekanan. Akhirnya gue memutuskan saat ini untuk being full (utuh menjadi diri sendiri) with the real I’m (dengan diriku sendiri apa adanya) dan itu bikin gue lega, itulah bentuk penerimaan gue biar tetap jadi diri yang utuh,” ungkap Aming.