Memelihara hewan (satwa) liar masih terdengar kurang lazim di telinga kita. Wajar saja, karena satwa liar memang bukan untuk dipelihara, apalagi dijadikan konten media sosial. Tabiatnya yang bisa membahayakan manusia membuat satwa liar lebih cocok hidup di alam bebas seperti hutan atau laut.
Meskipun jumlahnya lebih sedikit, masih ada lo orang-orang yang memelihara satwa liar di rumah. Salah satunya yaitu Alshad Ahmad. Kekasih penyanyi Tiara Andini ini mengklaim rumahnya sebagai tempat yang lebih aman untuk para satwa liar dibandingkan hutan. Akibat pernyataannya itu, ia pun menuai kritik tajam.
ADVERTISEMENTS
Bermula dari Alshad Ahmad mengomentari kematian tiga ekor harimau Sumatera
Selama ini, Alshad Ahmad dikenal sebagai kreator konten seputar satwa liar. Di rumahnya, Alshad punya harimau putih yang ia namakan Selen, serigala bernama Chester, dan masih banyak lagi. Sepintas, aktivitasnya bersama satwa liar itu terlihat seperti bentuk kepeduliannya terhadap kelangsungan hidup mereka.
Ternyata beberapa warganet pernah menyarankan Alshad untuk melepas satwa liar peliharaannya itu ke habitat asli mereka. Namun, ia enggan menurutinya. Alasannya baru terungkap saat ia mengomentari kematian tiga ekor harimau Sumatera yang mati terjerat babi di hutan Aceh.
“Alam memang tempat terbaik untuk rumah satwa-satwa seperti ini, tapi sekarang hutan kita lagi nggak baik-baik aja guys. Masih mau bilang Eshan, Jinora, Selen lepasin ke alamnya?” tulis Alshad.
ADVERTISEMENTS
Konten Alshad Ahmad dikritik bukan bentuk edukasi konservasi satwa liar
Hm sebenernya panjang bgt. Tpi intinya kan konservasi itu tujuannya untuk memperbanyak spesies yg terancam punah agar nantinya bisa dikembalikan ke alam. Dan untuk dikembalikan ke alam, behaviornya perlu diperhatikan. Nah konten Alshad ini salah besar karna apa? https://t.co/VBD0zTtE7K
— ddin ◡̈︎ (@seonroar) April 26, 2022
Pernyataan Alshad tersebut langsung ditanggapi tajam oleh warganet. Mereka merasa apa yang dilakukan Alshad tidak sejalan dengan tujuannya yang ingin menjaga keberlangsungan hidup satwa-satwa liar. Memelihara bahkan menjadikan satwa liar sebagai konten media sosial bukanlah langkah yang tepat untuk menjaga satwa tersebut.
Apalagi yang dilakukan Alshad adalah memindahkan satwa liar itu dari habitat aslinya dan tidak dibebaskan sebagaimana harusnya satwa liar. Seorang warganet mengkritik perlakuan Alshad di konten YouTube-nya yang kerap mengajak para satwa liar itu bermain seperti mengunjungi mall, selfie, hingga beli takjil.
“Dia memperlakukan harimau tersebut selayaknya binatang peliharaan padahal itu satwa liar. Kalau dia niatnya untuk konservasi, satwa harus dibiarkan tetap liar dan berperilaku sesuai perilaku alaminya bukan malah diajak main sama manusia, diajak jalan ke mall, diajak selfie, dll,” tulis salah seorang warganet Twitter.
Selain itu, banyak warganet merasa konten satwa liar milik Alshad Ahmad tidak mendidik. Pasalnya, lewat platform besar yang dimilikinya, cara Alshad memperlakukan satwa liar bisa saja dicontoh dan dijadikan pembenaran bagi followers-nya untuk ikut memelihara satwa liar di rumah masing-masing.
Padahal perlu diketahui nih SoHip, memelihara satwa liar apalagi yang dilindungi itu tidak bisa sembarangan. Meskipun sudah mengantongi izin resmi seperti yang diklaim oleh Alshad, ada aturan-aturan tertentu yang harus dilakukan agar satwa tersebut tidak kehilangan insting ‘liar’ nya selama di penangkaran.
Para dokter hewan dan akademisi pun tidak menyarankan untuk membawa satwa liar ke rumah kalau kamu sekadar ingin memilikinya atau ikut-ikutan tren. Tidak semua orang bisa paham cara memelihara satwa liar sehingga dikhawatirkan justru akan membuat populasi dan kesejahteraan satwa itu menurun.
Inilah kenapa pemerintah membangun beberapa pusat konservasi satwa liar tersendiri untuk memastikan kebutuhan satwa tersebut terpenuhi sebelum dikembalikan ke habitat aslinya.