Aktor Aliando Syarief sempat mengejutkan publik saat mengungkap kondisinya yang mengalami gangguan mental OCD (Obsessive Compulsive Disorder) pada awal 2022 lalu. Penyakit itu membuat Aliando vakum cukup lama dari dunia hiburan. Kini, bintang Ganteng-Ganteng Serigala ini mulai muncul ke publik untuk kembali berkarya seiring membaiknya kondisi mental yang ia rasakan.
Baru-baru ini, Aliando menceritakan lebih rinci tentang awal mula dirinya terkena OCD ekstrem. Selama ini, Aliando hanya mengatakan kalau gangguan mental tersebut diakibatkan oleh kekerasan domestik yang menyerangnya secara mental dan dilakukan oleh oknum yang bekerja bersamanya. Rupanya sebelum itu, ada kejadian kriminal di rumahnya yang terjadi sebelum kekerasan domestik tersebut.
ADVERTISEMENTS
Usai dua tahun hiatus, Aliando akhirnya ceritakan kejadian kriminal yang jadi pemicu dirinya alami OCD ekstrem
Dalam acara talk show di salah satu TV nasional (15/12), Aliando mengungkap bahwa OCD yang ia alami berawal dari kejadian kriminal yang menyerang rumahnya. Pada saat itu, Aliando yang memang tinggal sendirian di rumahnya kedatangan sesosok orang yang mengetuk pintu rumahnya.
“Iya sakit (OCD ekstrem), tapi itu efeknya doang. Kalau aslinya itu terkena brain washing. Jadi gue sendiri di dalam rumah, tiba-tiba ada yang ketok-ketok ada orang dan gue welcome, tapi pas dilihat ini orang nggak bersahabat jadi gue usir keluar. Nah kayaknya gue kena brain washing habis itu gue vertigo, ya efeknya jadi OCD ekstrem,” ujar Aliando, dilansir dari YouTube TonightShowNET.
Aliando melanjutkan kalau sosok tersebut mendalami ilmu hipnotis, tapi ia agak kesusahan menceritakan bagaimana sosok tersebut akhirnya bisa membuatnya OCD. Dengan tanggap, Enzy Storia salah satu host acara tersebut membantu menjelaskan maksud dari Aliando. Menurut penuturan Enzy, ada beberapa orang yang punya ilmu brain washing dengan cara mengajak orang lain ngobrol. Metode itu pun punya efek berbeda di masing-masing orang, salah satunya OCD ekstrem seperti yang dialami Aliando.
“Hal ini tuh bisa terkena siapa aja dan efeknya beda-beda. Nah kalau gue efeknya terkena OCD,” sambung Aliando.
ADVERTISEMENTS
Aliando menjelaskan metode yang dipakai sosok tersebut dalam melakukan brain wash
Selain mendalami ilmu hipnotis, Aliando juga mengungkap kalau sosok yang mendatangi rumahnya itu punya cara tertentu untuk melancarkan aksi brain wash-nya. Jadi, sosok itu menarik perhatian aktor 26 tahun ini dengan cara hadir sebagai penolong saat Aliando kesusahan dan mengimingi-iminginya dengan banyak hal. Ia selalu datang dan memberi solusi untuk masalah Aliando.
“Ngobrol banyak, jadi dia tuh mengiming-imingi sesuatu. Dia tuh dengan cara mudah misalkan lo lagi kesusahan dan panik, dia akan hadir buat lo. Dia akan selalu datang dan berikan solusi,” cerita Aliando.
Lebih lanjut, Aliando mengungkap kalau dirinya menyadari adanya potensi terkena OCD sejak kelas dua SD. Gangguan mental itu pun membuat dirinya sempat nggak mandi hingga tiga bulan lantaran nggak bisa bergerak.
“Itu kuaci kita buang kulitnya nih, gue susun. Itu tapi dulu, udah lewat sampai sekarang. Cuma nggak separah (sebelumnya). Gue tuh pernah nggak mandi tiga bulan gara-gara nggak bisa gerak gue. Kalau OCD disebutnya hoarding. Dia akan mengumpulkan barang-barang apapun di dalam kamarnya dan dia nggak akan bisa bergerak karena dia nggak bisa mindahin sampah-sampah itu,” ujarnya.
Melansir dari Alodokter, hoarding disorder adalah perilaku gemar menimbun barang yang nggak berharga seperti koran, perlengkapan rumah tangga, hingga pakaian kotor atau rusak. Penderitanya menganggap barang-barang tersebut akan berguna di kemudian hari, mengingatkan pada suatu peristiwa, atau sekadar merasa aman ketika dikelilingi barang-barang tersebut. Makanya, hal ini membuat tempat tinggalnya sempit karena dipenuhi barang-barang yang ia timbun sendiri.
Kembali ke sosok yang melakukan brain wash terhadap Aliando, aktor ini mengungkap kalau sosok itu sangat mengincar Aliando sampai membuatnya kabur karena ketakutan. Pasalnya, ia nggak cuma menyasar rumah Aliando untuk dijadikan basecamp tindakan kriminal tapi juga seksualitas.
“Iya kabur, jadi gue tuh pernah ketakutan sama orang ini. Dia tuh benar-benar ngincer gue banget. Pertama bukan hanya untuk mengambil keuntungan tapi juga seksualitas dan lain-lain,” sambungnya.
Kendati sangat membahayakan dirinya, Aliando nggak bisa melaporkan sosok tersebut ke polisi. Sebab, ia nggak punya bukti konkret untuk menjeratnya. Apalagi, sosok itu juga tergabung dalam sindikat yang memang selama ini melakukan brain wash ke banyak orang.