Kabar duka menyelimuti Yayasan Sioux Ular Indonesia, lembaga yang mapan dan mandiri menaungi dan meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap ular. Salah satu founder dan juga Ketua Yayasan tersebut, Aji Rachmat Purwanto, menghembuskan napas terakhir setelah sempat dirawat lebih kurang 3 hari akibat terkena bisa ular king cobra saat sedang pelatihan di Banjarmasin, Minggu (12/2).
Meski sudah berpengalaman dengan ular lebih dari 20 tahun, bagaimanapun juga king cobra tetaplah ular berbisa yang instingnya tak bisa sembarangan diremehkan. Dia tak kenal dengan majikannya meski sudah lama dipelihara. Lalu, bagaimana kecelakaan ini bisa terjadi?
ADVERTISEMENTS
Musibah datang saat sedang mengisi Basic Training Muscle
Aji Rachmat dikenal sebagai ketua Siouc Ular Indonesia sekaligus salah satu pelatih dalam yayasan tersebut. Ia sering mengisi pelatihan dan edukasi tentang ular di masyarakat. Melansir dari Kompas, Edwin Fridiansyah selaku pembina Yayasan Sioux Ular Indonesia membenarkan berita yang beredar bahwa Aji Rachmat Purwanto mengalami musibah tergigit ular king cobra saat mengisi sebuah pelatihan.
“Bahwasanya benar, salah satu pendiri Sioux Aji Rachmat Purwanto telah mengalami musibah tergigit ular King Cobra tanggal 12 Februari 2023 di Banjarmasin ketika sedang mengisi acara Basic Training Muscle (BTM),” ujar Edmin dalam keterangan tertulis yang Hipwee nukil dari Kompas Rabu (15/2).
Usai kejadian Aji Rachmat langsung dibawa ke rumah sakit terdekat sempat dirawat di ICU dan didampingi oleh keluarga serta teman-teman organisasi, Aji Rachmat Purwanto meninggal dunia pada Selasa, 14 Februari 2023, dini hari waktu setempat. Jenazah langsung dterbangkan menuju rumah duka di daerah Trihanggo, Gamping, Sleman, Yogyakarta.
ADVERTISEMENTS
Mendedikasikan hidupnya untuk ular, beginilah sepak terjang seorang Aji Rachmat Purwanto
Sioux, lembaga studi ular Indonesia didirikan pada 23 November 2003 di Gedung Kwartir Nasional Jl. Merdeka Barat, Jakarta. Selanjutnya, pada 2010 menjadi Yayasan Sioux Ular Indonesia dengan Aji Rachmat Purwanto sebagai ketuanya hingga sekarang.
Yayasan ini memiliki misi untuk mengubah paradigma masyarakat tentang ular sehingga ular dapat terhindar dari ancaman kepunahan akibat ulah manusia. Hal inilah yang membuat Sioux Ular Indonesia sudah banyak dikenal malang melintang dalam mengisi training penanganan ular baik untuk kalangan perusahaan maupun komunitas.
Selain sebagai ketua, Aji juga diberi amanah sebagai Koordinator 12 Area Provinsi, Koordinator Sioux Snake Rescue se-Indonesia, Snake Handling Trainer level Utama, serta Konseptor Pelatihan Penanganan Ular di Indonesia. Agar racun dapat bekerja, ular harus menyuntikkan racunnya ke jaringan atau ke aliran darah mangsanya.
Dari situlah kemudian menyebabkan kelumpuhan, pendarahan internal, dan kematian bagi korban gigitan ular. Jadi SoHip, jangan pernah sepelekan hewan berbisa ya. Bahkan ketika kamu sudah lihai sekalipun.