Belum lama ini, dunia hiburan dihebohkan oleh aksi bunuh diri yang dilakukan oleh dua artis Korea, Sulli dan Goo Hara. Dilanjutkan dengan kabar kematian Cha In Ha yang diduga bunuh diri juga. Hal tersebut membuat orang-orang makin sadar tentang pentingnya kesehatan mental. Namun sayangnya, seorang pedangdut sekaligus DJ bernama Aida Saskia justru membuat hal ini menjadi candaan. Pada Senin (9/12), dia melakukan prank bunuh diri melalui Instagram Live.
Prank yang dilakukan oleh Aida dianggap sangat keterlaluan. Nggak hanya dikritik warganet, Aida juga dikritik oleh psikolog dan dokter jiwa. Mari simak selengkapnya.
Baru-baru ini Aida Saskia melakukan percobaan bunuh diri secara live di Instagram. Lantas dia mengaku kalau itu hanyalah prank
Pada Senin (9/12) malam, Aida melakukan percobaan bunuh diri secara live di akun Instagram pribadinya. Di depan warganet yang sedang menonton, Aida meminum cairan pembersih di dalam mobil. Dia pun tampak mual dan lemas. Setelah itu, dia sempat nggak bisa dihubungi sehingga membuat banyak orang khawatir. Namun sehari kemudian, Aida mengaku kalau aksi itu hanyalah prank untuk temannya yang sedang berulang tahun.
“Iya itu prank. Jadi ada acara ulang tahun temennya. Jadi bikin itu. Tapi kita udah kasih tahu ke temen-temen wartawan juga kalau ini prank,” kata Madi, manajer Aida, seperti dikutip dari KapanLagi.
Merasa ditipu oleh Aida Saskia, warganet pun marah-marah karena menganggapnya panjat sosial (pansos). Namun ada juga warganet yang bersimpati pada Aida
Setelah ketahuan kalau Aida hanya nge-prank, akun Instagram miliknya diserbu oleh warganet. Sebagian orang marah karena merasa ditipu olehnya. Mereka juga menganggap kalau Aida hanya pansos belaka. Namun di sisi lain, ada juga warganet yang bersimpati pada Aida. Mereka menganggap Aida butuh bimbingan, sebab siapa tahu dia betulan depresi. Ada juga warganet yang berpendapat kalau daripada saling menjatuhkan, lebih baik saling menguatkan.
Menanggapi prank bunuh diri Aida, psikolog dan dokter jiwa berkomentar kalau aksi ini berbahaya karena bisa ditiru anak di bawah umur
Psikolog dan ahli kesehatan mental, Oriza Sativa, berpendapat kalau pasti ada alasan yang mendorong Aida untuk melakukan prank bunuh diri. Aida mungkin mempunyai masa lalu yang kelam, atau sangat haus akan perhatian. Namun Oriza berpendapat kalau seharusnya Aida nggak melakukan prank bunuh diri, sebab bisa ditiru oleh anak di bawah umur.
Senada dengan Oriza, dr. Andri selaku dokter jiwa juga prihatin saat mengetahui prank bunuh diri yang dilakukan Aida. Dia berpendapat, harusnya Aida sebagai figur publik nggak melakukan hal tersebut.
“Jangan jadikan (bunuh diri) bahan candaan karena masih banyak yang berjuang. Tolong bantu kita para public figure, artis-artis, yang sebenarnya saya yakin banyak mengalami masalah kejiwaan walaupun mungkin belum sampai diagnosis klinis. Ayo bantu kita untuk meningkatkan awareness masalah kejiwaan,” kata dr. Andri seperti dikutip dari Detik.
Semoga nggak ada lagi figur publik yang melakukan prank bunuh diri seperti Aida. Mari kita bersama-sama meningkatkan kesadaran tentang kesehatan mental.