Olahraga bukan hanya dibutuhkan oleh para pejuang backpain yang kerjaannya seharian duduk terus aja lo, tapi juga perlu dilakukan oleh hampir semua orang, termasuk para ibu yang sedang hamil. Mungkin, ibu jadi lebih berhati-hati saat akan melakukan kegiatan fisik seperti ini karena adanya calon buah hati di dalam perut. Biasanya, salah satu olahraga yang banyak dipilih adalah yoga supaya bisa sekalian relaksasi. Akan tetapi, ternyata ada jenis olahraga lain yang kaya manfaat dan bisa dicoba bumil lo.
Olahraga ini adalah prenatal pilates. Walaupun sama-sama memiliki nama pilates, gerakan prenatal pilates lebih disesuaikan dengan kebutuhan ibu hamil dibanding pilates yang biasanya. Tenang, nggak perlu bingung. Ibu bisa kok mengikuti panduannya di akhir artikel ini!
ADVERTISEMENTS
Prenatal pilates akan sangat membantu para ibu untuk proses melahirkan, terutama untuk kelenturan otot-otot yang dibutuhkan
Seperti yang kita tahu, bahwa pada saat hamil ada peregangan rectus abdominus atau peregangan perut. Nanti setelah melahirkan atau masa post partum biasanya peregangan otot perut itu akan dicek. Nah, peregangan rectus abdominus ini yang baik tidak lebih dari dua jari. Kalau lebih dari dua jari, akan mengganggu fungsi tubuh kita. Contohnya, kita akan lebih mudah merasakan backpain.
Supaya peregangan tidak lebih dari dua jari, kita bisa latih otot perut kita sejak hamil. Salah satunya adalah dengan prenatal pilates. Olahraga ini fokus pada powerhouse tubuh atau core muscle yang terdiri dari otot perut. Selain fokus pada bagian itu, prenatal pilates juga fokus pada spine atau tulang belakang. Jadi, banyak juga ibu hamil yang mengalami keluhan backpain dan keluhan seputar punggung. Oleh karena itu, prenatal pilates juga bisa mengurangi keluhan-keluhan itu.
Prenatal pilates juga bisa melatih pelvis atau panggul. Seperti yang kita tahu pada saat persalinan, kita butuh panggul yang lentur dan bisa bergerak dengan bebas atau mobilitas yang cukup baik. Kalau ibu nggak pernah olahraga selama hamil, otot-otot atau ligamen-ligamen pada panggul bisa kaku, sehingga membuat panggul kita kapasitasnya menjadi lebih sempit. Itu kenapa di zaman sekarang bayi jadi lebih sulit masuk panggul. Bukan karena panggul ibu sempit, tapi karena posisi janinnya nggak optimal atau karena otot panggulnya yang kaku atau tidak lentur.Â
Nah, selanjutnya, olahraga ini juga fokus pada pelvic floor atau otot dasar panggul yang sangat penting bagi wanita. Ada dua otot, yaitu bagian atas dan bagian bawah. Bagian atas menyangga rahim, anus, dan kandung kemih. Kalau pelvic floor kita terlalu lemah, bagian tiga organ tadi bisa melorot atau turun. Jadi, kesehatan pelvic floor atau dasar panggul penting untuk seorang wanita.
Lalu, ada otot di bagian bawahnya disebut pelvic floor juga yang gunanya untuk membuka dan menutup. Pada saat proses persalinan, ketika pelvic floor ibu kaku dan tegang atau justru lemah, maka akan berpengaruh dengan kelancaran bersalin termasuk proses mengejan. Yang dibutuhkan adalah kondisi yang lentur, nggak terlalu tegang, nggak terlalu lemah.
Banyak ibu yang mengejannya sulit atau kepala bayinya nggak turun-turun ke panggul karena pelvic floor-nya yang kaku. Makanya, prenatal pilates bisa dilakukan agar pada saat penurunan kepala pada saat mengejan bisa lebih lancar.
ADVERTISEMENTS
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk para ibu yang akan memulai melakukan prenatal pilates
Prenatal pilates aman dilakukan oleh semua ibu hamil. Olahraga ini bisa dilakukan sejak trimester 1 saat tidak ada keluhan flek, kontraksi, dan riwayat keguguran. Sebelum melakukannya, ibu boleh konsultasi dulu ke dokter obgyn atau provider yang menangani ibu hamil tersebut. Kalau memang ibu ragu, ibu juga boleh memulai dari usia kehamilan 20 minggu karena plasenta sudah sudah melekat dengan baik pada rahim ibu.Â
ADVERTISEMENTS
Kamu sedang membaca konten eksklusif
Dapatkan free access untuk pengguna baru!