Kenapa sih kamu suka sok tahu. Tentang banyak hal, tentang segalanya.
Memangnya tahu banyak ya?
Tentang apa? Tentang segala hal yang ada di TV, di koran, di mana aja. Bahkan tentang urusan orang lain. Aduuh…
Semoga aja sih, kita memang tahu banyak. Sehingga semua hal bisa kita komentarin, yang belum tentu juga benar. Ya, belum tentu benar, masalahnya atau juga komentar kita. Dari A sampai Z, tiba-tiba kita jadi tahu semuanya. Hebat banget sih kamu.
Memang sebanyak apa sih yang kita tahu?
Hati-hati aja. Orang yang sok tahu itu kadang gak bisa menghargai pendapat atau karya orang lain. Doyan ngerendahin orang lain. Kadang juga suka basa-basi biar dianggap bisa menghargai orang lain. Apa aja, yang dianggap tidak lazim selalu dibilang salah. Akhirnya, terkesan “menggurui” orang lain. Yang mengerikan, orang yang suka memaksakan pendapat ke orang lain. Suka “ngeyel” walau gak tanpa nalar.
Ini maksudnya apa sih. Memangnya kenapa kalo kita tahu banyak?
Ya gak kenapa-kenapa. Cuma, suka bingung aja. Banyak orang komentarin inilah itulah. Setiap yang dilakukan orang lain pokoknya salah. Gak ada yang bener. Presiden, gubernur dikulitin abis. Ini salah itu salah. Apalagi sampe nyinyir, kayak punya dendam pribadi. Padahal kenal juga kagak. Kata kita, harusnya gini, harusnya gitu. Kok gini, gitu. Itu mah orang puyeng namanya.
Maaf ya, kalo ada istilah “dana siluman”, mungkin juga di antara kita doyan “komen siluman”. Ya, siluman. Gak jelas, dari mana dan untuk apa. Karena kita sering merasa sok tahu banyak.
Kenapa sih kamu suka sok tahu?
Doyan mengkritik dan mencela, tapi kita sendiri gak bisa ngapa-ngapain. Gak punya karya apapun. Jangan buat orang lain, buat dirinya sendiri aja cuek.
Sungguh kok, kita itu sebenarnya gak tahu banyak?
Kita ini, sungguh, tahu cuma sedikit saja. Tidak banyak. Hanya gaya dan cara kita menyampaikan “sedikitnya” kita seperti tahu “banyak”. Itu cuma gaya dan cara kita doang. Aslinya sih, kita gak tau banyak kok. Tentang apa saja, tentang apapun. Sungguh deh, kita gak tau banyak kok. Sangat-sangat terbatas.
Lalu, mengapa kita seolah tahu banyak di segala hal?
Entahlah. Mungkin, ini saat yang tepat untuk kita introspeksi diri. Kita memang pandai menghitung salah dan khilaf orang lain. Tapi kita sedikit sekali menghitung salah dan khilaf diri sendiri. Karena kita jarang muhasabah. Cuma bisa nyuruh orang lain yang muhasabah. Orang lain disuruh ngukur diri, tapi kita gak mau mengukur diri sendiri.
Manusia, dimanapun, sebenarnya gak tahu banyak. Cuma kadang sok tahu aja. Istilahnya, kita suka terlalu PD alias percaya diri. Komen banyak tentang Presiden, tentang orang lain. Lagaknya kayak yang ngelahirin aja. Ibu kita yang ngelahirin aja kadang suka lupa manggil nama anak-anaknya. Lha, kita ngomongin negara, ngomongin Presiden, ngomongin Gubernur kagak ada abisnya. Sok tahu banyak. Padahal, tahunya cuma dikit.
Serem gak sih, kalo kita merasa tahu banyak?
Seolah orang lain salah semua. Yang bener kita doang. Seremmm ahh. Lama-lama, kita dong yang nentuin orang masuk surga atau neraka? Lha, kita ini manusia apa Tuhan sih?
Udah ahh, kita gak usah sok tahu banyak. Kalo tahu banyak pun, terjun aja langsung dan bikin masalah yang ada biar selesai. Biar kisruh gak berkepanjangan. Biar beres semuanya. Ini bukan apatis, tapi buat ngingetin aja. Kalo tahu banyak, turun tangan dong diselesaikan. Itu lebih baik.
Jangan gara-gara beda pendapat sama kita, orang lain disalahin melulu. Ngambek, nesu, dendam yang gak berkesudahan. Atau kebakaran jenggot. Biasa saja itu lebih baik. Toh, semua ada batasnya kok.
Maka dari itu, hati-hati aja. Silahkan kita komen atau bicara bila kita memang benar-benar tahu masalahnya. Tapi kalo gak tahu, ya bertanya dulu biar mengerti. Asalah tahu aja, masalah itu pasti ada di dekat kita. Tergantung kita menyikapinya. Cari tahu dulu duduk perkara yang sebenarnya, tanya kalau gak mengerti. Terima juga pendapat orang lain, pikiran yang benar dan gunakan hati nurani. Baru komentar, kritikk. Kalo gak ya, low profile aja. Pasti akan ada perubahan yang positif yang lebh baik.
Sungguh, dari apa yang kita katakan. Atau yang kita lakukan. Sering kali kita tidak tahu banyak. Cuma sedikit kok yang kita tahu. Tentang apapun. Soal apa aja.
Maka kata Surat An-Najm, “Janganlah kamu menganggap dirimu suci; Dia-lah yang paling tahu tentang orang yang bertakwa”. Yukk, sudahi merasa tahu banyak. Lebih baik merasa tahu sedikit. Dan tetaplah istiqomah dalam hal apa saja hingga kiamat tiba.
#BelajarDariOrangGoblok
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”
”
pas buat teman yang suka tau terus ini. like